Kalabubu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rochelimit (bicara | kontrib)
Rochelimit (bicara | kontrib)
oops!
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Koperen halssieraad omwikkeld met kokosnootschaal TMnr 272-29.jpg|jmpl|ka|The Kalabubu ofdari SouthNias NiasSelatan.]]
'''Kalabubu''', juga dieja '''Kala bubu''', adalah sebuah kalung atau cincin leher yang digunakan oleh prajurit [[Suku Nias]] Selatan di [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Kalabubu adalah simbol perang dan kepahlawanan. Kalabubu dipercayai dapat melindungi seorang prajurit yang memakainya.{{sfn|Muhammad Husni|Tiarma Rita Siregar|2000|p=47}} Kalabubu juga disebut sebagai "kalung [[pemburuan kepala|pemburu kepala]]", karena pada dahulu kala, hanya orang yang telah membunuh musuhnya dan memotong kepalanya diperbolehkan untuk memakai kalabubu.
 
== Bentuk dan konstruksi ==
[[Berkas:Neck torc MET TR.657.2002.jpeg|jmpl|150px|kiri|KalabubuKonstruksi iskalabubu constructedterdiri ofatas coconutpotongan shellcangkang sliceskelapa anddan brasskawat wirekuningan.]]
Kalabubu memiliki bentuk seperti lingkaran dengan diameter antara {{convert|22|cm|inch}} sampai {{convert|25|cm|inch}}. Ketebalan kalabubu bervariasi; ketebalan paling tebal berada di bagian tengahnya, kemudian perlahan-lahan ketebalannya mengecil sampai ke setiap ujung lingkaran tersebut. Ujung dari lingkaran tersebut diikat dan dibentuk seperti sebuah piringan yang biasanya terbuat dari kuningan atau emas. Rangka kalabubu terbuat dari kawat besti atau kuningan, simpul yang diikat diujunglah yang dibentuk menjadi sebuah piringan.
 
Baris 11:
 
== Simbol ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van een man in krijgskleding TMnr 60046761.jpg|jmpl|ASeorang pria Nias manberpakaian dressedsebagai asseorang aprajurit, warrior with themengenakan kalabubu around hisdi necklehernya.]]
Kalabubu diasosiasikan dengan perang antar suku dan praktek [[pemburuan kepala]] (''mangai binu''). Kalabubu adalah simbol maskulinitas, kemenangan dalam perang, kepahlawanan, dan prajurit. Pada dahulu kala, hanya orang laki-laki yang sudah memotong kepala musuhnya diperkenankan untuk memakai kalabubu. Orang yang memakai kalabubu dilihat oleh penduduk desa Nias sebagai seorang pahlawan. Kalabubu juga dikenakan dalam tari perang orang Nias. {{sfn|Muhammad Husni|Tiarma Rita Siregar|2000|p=47}} Nowadays, most Nias men wear the kalabubu.{{sfn|Richter|Carpenter|2012|p=428}}