Tanah Lot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Berkas Tanah_Lot.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Jcb
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 33:
 
=== Legenda ===
[[Berkas:Tanah Lot, Bali, Indonesia, February 2012.ogv|thumbjmpl|250px|rightka|video Tanah Lot]]
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang [[brahmana]] yang mengembara dari [[Jawa]], yaitu [[Danghyang Nirartha]] yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran [[Hindu]] dan membangun [[Sad Kahyangan]] tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
 
=== Renovasi ===
Pura Tanah lot selama ini terganggu oleh [[abrasi]] dan pengikisan akibat ombak dan angin. Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui ''Proyek Pengamanan Daerah Pantai Bali'' melakukan memasang ''tetrapod'' sebagai pemecah gelombang dan memperkuat tebing di sekeliling pura berupa karang buatan. Daerah di sekitar Tanah Lot juga ditata mengingat peran Tanah lot sebagai salah satu tujuan wisata di bali.<ref name=anon>Anonim. 4 Februari 2015. Harian Umum Pelita, [http://www.pelita.or.id/baca.php?id=14623 Renovasi Pura Tanah Lot Capai Rp95 Miliar].</ref>[[Berkas:Tanah Lot odalan ritual.jpg|thumbjmpl|Odalan di Pura Tanah Lot]]Renovasi pertama dilakukan sejak tahun 1987 sebagai proyek perlindungan tahap I. Pada tahap ini, pemecah gelombang (tetrapod) seberat dua ton diletakkan di depan Pura Tanah Lot. Selain itu, bantaran beton serta dinding buatan juga dibangun sebagai pelindung hantaman gelombang. Namun, peletakan tetrapod mengganggu keindahan dan keasrian alam di sekitarnya sehingga diadakan studi kelayakan dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat pada tahun 1989. Desain bangunan pemecah gelombang di bawah permukaan air dan pembuatan karang buatan dibuat pada tahun 1992 dan diperbaharui lagi pada tahun 1998. Perlindungan pura mulai dilaksanakan sekitar bulan Juni 2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui dana bantuan pinjaman ''Japan Bank for International Cooperation'' (JBIC) sebesar Rp95 miliar. Keseluruhan pekerjaan meliputi bangunan Wantilan, Pewaregan, Paebatan, Candi Bentar, penataan areal parkir, serta penataan jalan dan taman di kawasan tanah lot.<ref name="anon" />
 
== Lokasi ==
[[Berkas:Karang Bolong nears Tanah Lot.jpg|thumbjmpl|Seluruh tanjung Karang Bolong dan bangunan pura di ujungnya]]
Objek wisata tanah lot terletak di [[Beraban, Selemadeg Timur, Tabanan|Beraban, Kediri, Tabanan]], sekitar 13 kilometer di sebelah selatan [[Tabanan, Tabanan|Kota Tabanan]].