Tentara Keamanan Rakyat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cumi2got (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 28:
 
Pada tanggal 6 Oktober 1945, pemerintah mengangkat [[Suprijadi]], seorang tokoh pemberontakan PETA di [[Blitar]], untuk menjadi Menteri Keamanan Rakyat, dan Wakil Presiden Mohammad Hatta kemudian mengangkat Oerip menjadi Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan Jenderal.{{sfn|Sejarah TNI jilid I|2000|p=18}}
[[Berkas:Dharma Wiratama Museum 04.jpg|thumbjmpl|300px|rightka|Markas TKR pertama, terletak di Gondokusuman, Yogyakarta; saat ini menjadi [[Museum Dharma Wiratama]]]]
 
Pada tanggal 9 Oktober 1945, [[Komite Nasional Indonesia Pusat]] mengeluarkan seruan mobilisasi TKR yang isinya menyerukan kepada seluruh pemuda rakyat Indonesia baik yang belum maupun yang sudah pernah memperoleh latihan militer, untuk mendaftarkan diri sebagai anggota TKR. Pada tanggal 14 Oktober 1945 para perwira bekas KNIL bangsa Indonesia, mengeluarkan penyataan kepada pemerintah Indonesia dan Komite Nasional Indonesia Pusat, bahwa para perwira tersebut berdiri di belakang pemerintah Indonesia dan siap menerima perintah apapun.{{sfn|Sejarah TNI jilid I|2000|p=17}}