Zhang Xun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Zhang Xun.jpg|thumbjmpl|200px|Zhang Xun]]
 
'''Zhang Xun''' ([[Hanzi]]: 张巡, [[709]]-[[24 November]] [[757]]) adalah seorang [[jenderal]] [[Dinasti Tang]] yang terkenal karena kepahlawanannya mempertahankan kota Yongqiu (sekarang Kabupaten Ji, [[Henan]]) dan Suiyang (sekarang [[Shangqiu]], Henan) dari serbuan pemberontak semasa [[Pemberontakan Anshi]]. Pertahanannya yang gigih hingga titik darah penghabisan berhasil menghambat gerak laju pasukan pemberontak ke wilayah selatan [[Sungai Huai]] dan mengulur waktu bagi pasukan Tang di selatan untuk mengkonsolidasi kekuatan. Zhang gugur sebagai pahlawan setelah jatuhnya kota Suiyang dan menolak untuk menyerah pada musuh.
Baris 32:
* Dari sudut pandang militer, Zhang adalah seorang pemimpin militer yang gemilang, dengan pasukan yang sedikit ia sanggup bertahan melawan pasukan yang jumlahnya jauh lebih banyak serta menimbulkan kerusakan besar di pihak lawan dengan strategi perang yang cerdik. Ia juga seorang pemimpin yang mampu mengobarkan semangat anak buahnya, sikapnya yang bersahaja, mau berbagi suka dan duka dengan mereka telah membuat mereka sangat hormat dan rela mempertaruhkan jiwa raga di medan perang.
* Bagimanapun, tindakan ekstrem Zhang yang telah menyebabkan kanibalisme tidak luput dari kritik. [[Wang Fuzhi]], filsuf [[Konfusius]] pada masa [[Dinasti Qing]], mengkritik keras Zhang atas tindakannya itu, demikian pula sejarawan Tiongkok modern, [[Bo Yang]], yang menyatakan bahwa tindakan Zhang, yang menurutnya tidak menghargai kehidupan demi kesetiaan dan idealisme, sangat disayangkan.
[[Berkas:God chung temple.jpg|thumbjmpl|200px|Istana Hushan di [[Taipei]], [[Taiwan]], salah satu kuil yang didedikasikan bagi Zhang Xun]]
* Terlepas dari segala kontroversi, Zhang Xun tetap merupakan seorang tokoh yang dihormati dan menjadi teladan bagi setiap generasi Tionghoa. Kuil-kuil peringatan dirinya banyak dibangun di berbagai daerah di Tiongkok maupun di luar Tiongkok seperti [[Taiwan]] dan [[Singapura]]. Puisi-puisinya, terutama yang ditulis pada sela-sela pertempuran di Yongqiu dan Suiyang mengenai kesetiaan dan semangat yang membara dalam membela negara, tetap abadi hingga kini dan senantiasa menginspirasi para patriot dalam perjuangan mereka.