Tais Pet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
||
Baris 23:
Pada tahun 618-906, Dinasti Tang menjalin hubungan dagang antara negeri Cina dengan kerajaan-kerajaan yang ada di [[Nusantara pada periode prasejarah|nusantara.]] Dari hubungan perdagangan antara Cina dan [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]], pengetahuan mengenai kain sutera mulai menyebar di nusantara, termasuk kain tenun atau tais pet yang mulai dipelajari oleh penduduk Kepulauan Tanimbar.
Persebaran tais pet atau kain tenun di Kepulauan Tanimbar diduga melalui dua jalur persebaran dengan periode waktu yang berbeda. Persebaran pertama diduga berada pada saat periode barter di wilayah nusantara, dengan jalur dari arah barat ke timur Nusantara, yakni melalui [[Malaka]], [[Sumatera|Pulau Sumatra]], [[Jawa
== Fungsi Sosial ==
Tais Pet memiliki fungsi sosial yang sangat kuat di kalangan masyarakat Tanimbar. Tais pet menjadi simbol identitas diri. Pengenalan identitas diri itu terlebur menjadi sebuah ikatan emosional komunitas Tanimbar yang memberikan nuansa, antara lain, persaudaraan, tenggang rasa, saling memiliki, dan saling menghormati. Fungsi ini juga berlanjut secara lebih luas sehingga merajut ikatan-ikatan sosial terhadap pengenalan masyarakat Maluku sebagai bangsa [[Indonesia
Selain itu, tais pet memberikan nuansa warna sebagai simbol [[status sosial]]. Warna kain tenun ini memberikan petunjuk terhadap status seseorang dalam struktur masyarakat. Misalnya, warna hitam dan coklat merupakan warna kebesaran atau kewibawaan diri seorang pemimpin. Warna merah, kuning, dan putih merupakan cerminan dari keberanian, kejujuran, keikhlasan, ketulusan, dan kesucian hati masyarakat.<ref>http://budaya-indonesia.org/Tais-Pet</ref>
|