Shengnü: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 17:
=== Budaya dan statistik ===
[[Berkas:Lin Chi-Ling (cropped).jpg|jmpl|kiri|Model, superstar film, dan televisi [[Lin Chi-ling]], kelahiran tahun 1974, mewakili "wanita kualitas A" yang kaya, sukses secara finansial, dan terdidik di universitas yang masih belum menikah di atas usia akhir dua puluh tahunan.]]
Angka-angka [[Biro Statistik Nasional Republik Rakyat Tiongkok]] (NBS) dan sensus negara melaporkan sekitar 1 dari 5 wanita yang berusia antara 25-29 tahun masih belum menikah.<ref name="BBC" /> Sebaliknya, proporsi pria yang lebih menikah pada rata-rata usia tersebut berjumlah lebih tinggi, berkisar 1 dari 3.<ref name="PULITZER" /> Dalam sebuah Survei Pernikahan Nasional Tiongkok tahun 2010, mereka mengabarkan bahwa 9 dari 10 pria meyakini bahwa wanita harus menikah sebelum mereka berusia 27 tahun.<ref name="BBC" /> 7.4% wanita Tiongkok yang berusia antara 30-34 tahun belum menikah dan persentasenya jatuh menjadi 4.6% antara usia 35–39.<ref name="UCDM" /> Dalam perbandingan dengan negara-negara tetangga lainnya dengan nilai-nilai tradisional yang sama, angka-angakangka tersebut membuat Tiongkok memiliki peringkat pernikahan perempuan tertinggi di dunia.<ref name="UCDM" /> Disamping dikategorisasikan sebagai demografi "yang relatif langka", budaya sosial dan tradisi Tiongkok menempatkan masalah tersebut dalam sorotan sosial.<ref name="UCDM" />
 
Sebuah kajian dari pasangan berumah tangga di Tiongkok menyatakan bahwa pria memutuskan untuk menikahi [[ketidaksetaraan ekonomi|pasangan yang lebih rendah secara sosio-ekonomi]].<ref name="PULITZER" /> "Terdapat sebuah opini bahwa pria-pria kualitas A akan menemukan wanita kualitas B, pria-pria kualitas B akan menemukan wanita kualitas C, dan pria kualitas C akan menemukan wanita kualitas D," kata Huang Yuanyuan.<ref name="BBC" /> "Masyarakat menyisakan wanita kualitas A dan pria kualitas D. Sehingga jika kamu menjadi wanita sisa, kamu adalah kualitas A."<ref name="BBC" /> Seorang [[demografer]] [[University of North Carolina]] yang mengkaji ketidakseimbangan gender di Tiongkok, Yong Cai, lebih lanjut menyatakan bahwa "pria di bawah masyarakat meninggalkan pasar pernikahan, dan susunan yang sama tersebut datang untuk membuat wanita berada di puncak masyarakat".<ref name="ATL" />