Hud: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{untuk|Surah|Surah Hud}}
{{Islam}}
'''Nabi Hud''' ([[bahasa Arab]]: <font size=4> هود </font>, '''Aubir, Ubayr, Neber''') (sekitar [[2450]]-[[2320]] SM) adalah seorang [[nabi]] yang diutus untuk [[Kaum 'Ad]] yang tinggal di daerah [[al-Ahqaf]], Rubu' al-Khali-[[Yaman]]. nabi Hud dikenal dalam ajaran agama [[Islam]], [[Yahudi]] dan [[Kristen]].
== Genealogi ==
Baris 7:
== Biografi ==
Nabi Hud merupakan keturunan dari suku 'Aad (عاد), suku yang hidup di [[jazirah Arab]], disuatu tempat yang bernama ''Al-Ahqaf'' yang terletak di utara [[Hadramaut]] antara [[Yaman]] dan [[Oman]]. Mereka adalah kaum penyembah [[berhala]] bernama [[Shamud]], [[Shada]], dan [[Al Haba|al-Haba]]. Mereka termasuk suku yang tertua sesudah kaum [[Nuh]]. Mereka dikaruniai oleh [[Allah]] (الله) tanah yang subur, dengan sumber-sumber air yang memudahkan mereka untuk bercocok tanam.
Sebagaimana dengan kaum [[Nabi Nuh]] (نوح), kaum Hud, yaitu suku 'Aad tidak mengenal Allah sebagai Tuhannya. Mereka membuat patung-patung yang diberi nama ''Shamud'' dan ''Alhattar'' dan itu yang disembah sebagai tuhan mereka yang menurut kepercayaannya dapat memberi kebahagiaan, kebaikan dan keuntungan serta dapat menolak kejahatan, kerugian dan segala musibah. Ajaran dan agama [[Nabi Idris|Nabi Idris a.s.]] (إدريس) dan [[Nabi Nuh|Nabi Nuh a.s.]] (نوح) sudah tidak dijalankan lagi.
=== Dakwah Nabi Hud ===
Nabi Hud memulai dakwahnya dengan menarik perhatian kaumnya suku 'Aad kepada tanda-tanda wujudnya Allah yang berupa alam sekitar mereka dan bahwa Allah-lah yang menciptakan mereka semua dan mengaruniakan mereka dengan segala kenikmatan hidup. Dia-lah yang seharusnya mereka sembah dan bukan patung-patung yang mereka buat sendiri.
Diterangkan oleh Nabi Hud bahwa dia adalah pesuruh Allah yang diberi tugas untuk membawa mereka ke jalan yang benar, beriman kepada Allah yang menciptakan mereka serta menghidupkan dan mematikan mereka, memberi [[rezeki]] atau mencabutnya dari mereka. Ia tidak mengharapkan upah dan menuntut balas jasa atas usahanya memimpin dan menuntun mereka ke jalan yang benar. Ia hanya menjalankan perintah Allah dan memperingatkan mereka bahwa jika mereka tetap menutup [[telinga]] dan [[mata]] mereka, mengingatkan perihal kaum Nabi Nuh yang ditimpa azab Allah serta meminta mereka untuk berhenti dari menyembah [[berhala]].
Bagi kaum 'Aad, seruan dan dakwah Nabi Hud itu merupakan sesuatu yang tidak pernah mereka dengar ataupun duga. Mereka melihat bahwa ajaran yang dibawa oleh Nabi Hud itu akan mengubah cara hidup mereka dan membongkar peraturan dan [[adat]] istiadat yang telah mereka kenal dan warisi dari [[nenek moyang]] mereka. Mereka tercengang dan merasa heran bahwa seorang dari [[suku]] mereka sendiri telah berani berusaha merombak tatacara hidup mereka dan menggantikan [[agama]] dan [[kepercayaan]] mereka dengan sesuatu yang baru yang mereka tidak kenal dan tidak dapat dimengerti dan diterima oleh akal
=== Pembalasan Allah atas kaum 'Aad ===
Baris 23:
Tentangan mereka terhadap janji Allah yang diwahyukan kepada Nabi Hud segera mendapat jawaban dengan datangnya pembalasan '''tahap kedua''' yang dimulai dengan terlihatnya gumpalan [[awan]] dan mega hitam yang tebal di atas mereka yang disambutnya dengan sorak-sorai gembira, karena mengira bahwa hujan akan segera turun membasahi [[ladang]] dan menyirami [[kebun]] mereka yang sedang mengalami kekeringan. Melihat sikap kaum 'Aad yang sedang bersuka ria itu berkatalah Nabi Hud dengan nada mengejek: ''Mega hitam itu bukanlah [[mega]] hitam dan [[awan]] rahmat bagi kamu tetapi mega yang akan membawa kehancuran kamu sebagai pembalasan Allah yang telah kujanjikan dan kamu ternanti-nanti untuk membuktikan kebenaran kata-kataku yang selalu kamu sangkal dan kamu dusta.''
Sejurus kemudian menjadi
Adapun Nabi Hud dan para sahabatnya yang beriman telah mendapat perlindungan Allah dari bencana yang menimpa kaumnya. Setelah keadaan cuaca kembali menjadi tenang dan [[tanah]] ''Al-Ahqaf'' sudah menjadi sunyi senyap dari kaum 'Aad pergilah Nabi Hud meninggalkan tempatnya berhijrah ke [[Hadramaut]], dimana ia tinggal menghabiskan sisa hidupnya sampai ia [[wafat]] dan dimakamkan di sana. Hingga sekarang makamnya yang terletak di atas sebuah [[bukit]], di suatu tempat lebih kurang 50 km dari kota [[Siwun]] selalu dikunjungi para peziarah yang datang dari sekitar daerah itu, terutama pada bulan [[Syaaban]].
== Kisah Hud dalam Al-Qur'an ==
|