Di tahun 1940-1958, Gereja Promasan kemudian menjadi bagian dari stasi ''Proki'' Boro sebagaimana Gereja Boro. Promasan kemudian ditetapkan menjadi Paroki sendiri pada 1 Januari 1959. Dengan adanya ketetapan itu, segala urusan administrasi di Promasan diurus sendiri oleh mereka.
== KondisiKeadaan LokasiGeografis BangunanGereja Promasan ==
Sebagaimana yangGereja telah dijabarkan di mukaBoro, bangunanGereja KompleksPromasan Misijuga Boro berdiridibangun di wilayah Kecamatandaerah Kalibawang. Lokasi tersebut berada di Kabupaten, [[Kulon Progo]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. danWilayah sekaligusini berbatasan langsung dengan daerah-daerah lain di sekitar [[Jawa Tengah]]<nowiki/>h, terutamasuperti [[Magelang.]] Secaraatau lebih rincitepatnya di daerah Borobudur. Secara spesifik, berikut ini adalah penjelasan daridijabarkan batas-batas geografis wilayah geografisKalibawang yang menjadi lokasi tersebut:berdirinya Gereja Promasan.
* Utara: Kecamatan Borobudur, [[Kabupaten Magelang]], [[Provinsi Jawa Tengah]]
* Selatan: Kecamatan Nanggulan, [[Kabupaten Kulon Progo]], Minggir, Selaman, [[Yogyakarta]]
* Timur: Kecamatan Minggir, [[Kabupaten Sleman]], [[Yogyakarta]]
* Barat: Kecamatan Samigaluh dan Kecamatan Girimulyo, [[Kabupaten Kulon Progo]], [[Yogyakarta]]
SecaraLokasi umum,Gereja lokasi tersebutPromasan berada di wilayahatas Perbukitan[[Pegunungan ManorehMenoreh]] denganyang kontur atautanahnya berbukit-bukit dyngan ketinggian yang bervariasisannat variatif. WilayahMenurut tersebutdata secaradari keseluruhan[[Badan Pusat Statistik]] setempat, wilayah itu memiliki total luas wilayah 5.296.368 ha. denganDari luas tersebut, sebanyak 250,05 ha beradagerada dalamdi ketinggian 26-100 meter di atas permukaanpemukaan laut, sedangkan tanah seluas 4900,85 ha memiliki ketinggian sekitar 100-500 meter di atas permukaan air laut. CurahSementara hujanitu, rata-ratawilayah yangtersebut dialamijuga olehmemiliki lokasicurah tersebuthujan adalahrata-rata yang berkisar 240 mm dengan rata-rata haruhari hujan 11 hh. DiKecamatan Kalibawang bukan wilayah tunggal yang tidak memiliki sub-bagian, di dalam Kecamatanwilayah Kalibawangtersebut juga terdapat beberapawilayah desalain seperti Desa Banjaroyo, Banjarharjo, Banjarsari, dan Banjararum. <ref>Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo. ''Kalibawang Dalam Angka.'' Kulon Progo, 2008. pdf</ref>
Terkait kondisi kontur tanah dan lahan, saat ini mayoritas lahan di wilayah tersebut dipergunakan oleh warga untuk mendukung aktivitas [[pertanian]]. Beberapa komoditas yang ditanam dalam aktivitas tersebut adalah [[padi]], [[jagung]], ubi-ubian, kopi, dan kelapa. Bidang [[pertanian]] memang menjadi matapencaharian utama penduduk di sana. Hal itu sungguh berbeda dengan kondisi yang terjadi sekitar tahun 1930-1940 dimana kondisi tanah dan [[lahan]] disana didominasi oleh [[lahan gamping]] yang tandus. Kondisi tersebut tentu tidak memungkinkan bagi penduduk setempat untuk melakukan aktivitas [[pertanian]].
Dalam kurun waktu 1930-1940, tanah di Kecamatan Kalibawang masih didominasi oleh lahan gamping yang tandus sebab tanah berupa tanah liat. Setelah kurun waktu itu berlalu, pengelolaan tanah untuk kepentingan pertanian menjadi semakin massif. Berbagai macam jenis tanaman pertanian banyak dibudidayakan oleh penduduk setempat. Beberapa jenis tanaman yang populer adalah padi, jagung, ubi-ubian, kopi, dan kelapa. Bidang pertanian adalah matapencaharian utama masyarakat Kalibawang.
== Kondisi Perkembangan Agama Katolik ==
|