Sejarah astrologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nadiantara (bicara | kontrib) |
Nadiantara (bicara | kontrib) |
||
Baris 122:
=== Tiongkok ===
Astrologi kebudayaan Tiongkok memiliki kaitan erat dengan konsep filsafat yang berkembang di daerah tersebut (konsep tiga keharmonisan : langit, bumi, dan manusia) seperti penggunaan konsep yin dan yang, lima elemen atau fase (air, api, tanah, logam, dan kayu), 10 batang langit, 12 cabang bumi, dan shichen (時辰 pembagian jam kebudayaan Tiongkok; 1 hari = 12 sichen). Penggunaan awal dari sistem astrologi Tiongkok lebih diutamakan untuk kepentingan politis, pengkafenomena langit dengan fenomena tak biasa di masyarakat, mengidentifikasi pertanda-pertanda buruk, dan penentuan hari-hari suci atau penting.
Chinese astrology has a close relation with Chinese philosophy (theory of the three harmonies: heaven, earth and man) and uses concepts such as yin and yang, the Five phases, the 10 Celestial stems, the 12 Earthly Branches, and shichen (時辰 a form of timekeeping used for religious purposes). The early use of Chinese astrology was mainly confined to political astrology, the observation of unusual phenomena, identification of portents and the selection of auspicious days for events and decisions.
|