SMS Goeben: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 102:
 
====== Lapisan pelindung ======
[[Berkas:WWI style ship armor.svg|jmpl|188x188px|Gambaran konfigurasi.]]
Kapal ini memiliki desain dengan lapisan pelindung yang lebih tebal jika dibandingkan dengan tipe kapal penjelajah lainnya pada saat itu. Namun, lapisan pelindung ini lebih tipis jika dibandingkan dengan kapal tempur besar pada umumnya. Lapisan pelindung yang menyelimuti dek SMS Goeben memiliki ketebalan bervariasi mulai dari paling tebal dengan ketebalan 76,2mm pada ruang mesin dan amunisi dan 25,4 mm pada bagian yang membutuhkan lebih sedikit perlindungan. Untuk melindungi kapal dari serangan torpedo, bagian sabuk kapal dilindungi oleh lapisan pelindung dengan rentang ketebalan 280-100mm. Bagian sabuk atas hingga bawah air (posisi meriam "A" hingga "D"), dilindungi oleh lapisan pelindung setebal 280mm. Ketebalan lapisan pelindung pada sabuk kapal kemudian mulai dikurangi menjadi 100mm mendekati bagian haluan dan buritan. Dinding-dinding sekat kapal memiliki rentang ketebalan 200-100mm. Disekeliling meriam dengan kaliber 15 cm diberi lapisan pelindung dengan ketebalan 230mm, kemudian menipis menjadi 30mm disekitarnya. Bagian atas-depan meriam utama memiliki lapisan pelindung setebal 230mm sementara bagian belakan memiliki lapisan pelindung setebal 61mm. Menara pengamat memiliki lapisan pelindung paling tebal yakni setebal 355mm dan dibagian tertipisnya dilindungi oleh lapisan setebal 5mm.
 
====== Sistem penggerak ======
[[Berkas:Thornycroft boiler, end-view (Heat Engines, 1913).jpg|jmpl]]
Sistem penggerak kapal terdiri dari 4 buah penguap ''[[Schulz Thornycroft]]'' berbahan bakar batubara yang kemudian menghasilkan uap untuk menjalankan 4 buah [[Turbin uap Parsons|turbin uap ''Parsons'']]. Turbin-turbin ini membutuhkan uap yang dihasilkan oleh penguap ''[[Schulz Thornycroft]]'' untuk menggerakan 4 batang engkol penggerak, yang mana tiap engkolnya menghasilkan daya setara 85.782 tenaga kuda (63.968 kW). Baling-baling kapal ini sendiri memiliki diameter 3.74m. Sistem penggerak ini kemudian memungkinkan SMS Goeben bergerak maju dengan kecepatan 25,5 knot (47.2 km/j; 29.3 mpj) dengan kecepatan maksimum sebesar 28.4 knot (52.6 km/h; 32.7 mpj) untuk jarak yang pendek. Jarak tempuh kapal ini bergantung ketersediaan batu bara sebagai bahan bakar dan juga kebutuhan makanan dari kru kapal. Gudang penyimpanan bahan bakar mampu menampung hingga 3.300 ton batu bara. Kemudian ditambahkan pula nantinya tangki untuk menampung 200 ton minyak. Jarak lokasi serangan mendadak yang dapat dilakukan oleh SMS Goeben juga bergantung pada bahan bakar dan cuaca lautan. Daya jelajah kapal ini dapat mencapai 4.120 mil laut (7,630 km; 4,740 mi) pada kecepatan 14 knots (26 km/j; 16 mpj), dan daya maksimum operasional kapal ini sejauh 6.500 mil laut (12,038km; 7,480 mi) jika melaju dengan kecepatan 10 knot.
 
Baris 114 ⟶ 116:
====== Proses pembuatan ======
Angkatan Laut Kekaisaran Jerman memesan Goeben pada perusahan galangan kapal Jerman Blohm & Voss sebagai kapal tempur ketiga mereka pada 8 April 1909 dengan menggunakan nama pemesanan "H dan nomor konstruksi 201. Kerangka baja dari kapal ini berhasil diselesaikan pada 19 Agustus di tahun yang sama, dan pada 28 Maret 1911 kapal ini resmi diluncurkan. Setelah melakukan berbagai penyesuaian, kapal ini kemudian diserahkan untuk beroperasi kepada angkatan laut Jerman pada 2 Juli 1912.
[[Berkas:Wilhelm Anton Souchon.jpeg|kiri|jmpl|Wilhelm Anton Souchon, komandan skuadron Angkatan Laut Kekaisaran Jerman di Laut Tengah.]]
 
====== Penugasan awal ======
Pascameletusnya [[Perang Balkan Pertama]], pada 4 November 1912, SMS Goeben didampingi oleh SMS Breslau membentuk sebuah skuadron (''Divisi-Mittelmeer'') yang kemudian menjadi satu-satunya skuadron kapal Kekaisaran Jerman yang ditugaskan berpatroli di sekitar Laut Tengah .{{sfn|Tuchman|p=166}}{{sfn|German ships Goeben and Breslau reach Constantinople}} Pada periode ini, SMS Goeben dan Breslau tidak pernah terlibat kontak senjata di Laut Tengah, SMS Goeben yang merupakan salah satu kapal penjelajah tempur paling canggih pada masa itu, berfokus membawa misi propaganda Kekaisaran Jerman untuk menanamkan pengaruhnya pada daerah-daerah di sekitar Laut Tengah. Beberapa kota pelabuhan yang sering dikunjungi diantaranya : [[Venesia]], [[Napoli]], [[Pula]], dan [[Levant]].{{sfn|Staff|p=18}}{{sfn|Superior Force}} Pada periode April hingga September 1913, kedua kapal ini kemudian bergabung dengan dua kapal penjelajah ringan lainnya milik Kekaisaran Jerman, [[SMS Dresden]] dan [[SMS Strasbourg|Strasbourg]], untuk berpatroli di [[Laut Adriatik]].{{sfn|Staff|p=18}} Namun, setelah meletusnya Perang Balkan Kedua, SMS Goeben dan Breslau kembali ditugaskan untuk berpatroli di Laut Tengah.{{sfn|Superior Force}} Pada saat meletusnya Perang dunia I, SMS Goeben ditugaskan untuk memantau dan mengganggu pergerakan pasukan [[Perancis]] dari koloninya di [[Aljazair]].{{sfn|Massie|p=27 :"To bar the passage of the French troopships was one of the purposes for which Goeben had been sent to the Mediterranean in 1912...."}}{{sfn|Superior Force}}
[[Berkas:Pula Harbour.jpg|jmpl|Penampakan pelabuhan kota Pula saat ini.]]
 
Pada 23 Oktober 1913, Wilhelm Souchon ditunjuk sebagai [[laksamana]] dari skuadron kapal ini.{{sfn|Staff|p=18}}{{sfn|German ships Goeben and Breslau reach Constantinople}} Menjelang dua tahun pascabertugas, pada awal musim panas di tahun 1914 , SMS Goeben diketahui mengalami beberapa kerusakan yang dapat dianggap serius.{{sfn|Massie|p=27 :"To bar the passage of the French troopships was one of the purposes for which Goeben had been sent to the Mediterranean in 1912...."}}{{sfn|Superior Force}} Keausan mesin dan kebocoran pipa uap mengakibatkan efisiensi mesin berkurang, begitu pula dengan kecepatan kapal. Pada 10 Juli 1914, Slai dicemaskan oleh ketiadaan sekutunya yang dapat menutup Laut Hitam sehingga kemudian memotong jalur logistik Rusia. Dalam hal ini, tawaran persekutuan yang sebelumnya pernah ditawarkan oleh Kekaisaran Ottoman menjadi sangat menguntungkan untuk diterima atau ditinjau kembali oleh Jerman. {{sfn|Tuchman|p=163}} Angkatan laut Jerman sebenarnya berencana menggantikan posisi SMS ''Goeben'' dengan kapal sejenis milik Jerman, SMS Moltke untuk berpatroli di Laut Tengah. Namun, pembunuhan terhadap Pangeran Franz Ferdinand di Sarajevo, Bosnia pada tanggal 28 Juni 1914 membuat meningkatnya ketegangan diantara negara-negara eropa sehingga rencana ini kemudian diurungkan.MS Goeben menepi ke pangkalan Angkatan Laut Austria-Hongaria di Pula untuk melakukan perbaikan. {{sfn|Massie|p=27 :"To bar the passage of the French troopships was one of the purposes for which Goeben had been sent to the Mediterranean in 1912...."}}<ref>{{Cite web|url=http://www.firstworldwar.com/source/goebenbreslau.htm|title=First World War.com - Primary Documents - The Flight of the Goeben and Breslau, August 1914|website=www.firstworldwar.com|language=en|access-date=2017-11-26}}</ref> Pada saat-saat ini, Jerman mulai dicemaskan oleh ketiadaan sekutunya yang dapat menutup Laut Hitam sehingga kemudian memotong jalur logistik Rusia. Dalam hal ini, tawaran persekutuan yang sebelumnya pernah ditawarkan oleh Kekaisaran Ottoman menjadi sangat menguntungkan untuk diterima atau ditinjau kembali oleh Jerman. {{sfn|Tuchman|p=163}} Angkatan laut Jerman sebenarnya berencana menggantikan posisi SMS ''Goeben'' dengan kapal sejenis milik Jerman, SMS Moltke untuk berpatroli di Laut Tengah. Namun, pembunuhan terhadap Pangeran Franz Ferdinand di Sarajevo, Bosnia pada tanggal 28 Juni 1914 membuat meningkatnya ketegangan diantara negara-negara eropa sehingga rencana ini kemudian diurungkan.mu
 
The navy made plans to replace ''Goeben'' with her sister ''Moltke'', but the assassination of Archduke Franz Ferdinand of Austria in Sarajevo, Bosnia, on 28 June 1914 and the subsequent rise in tensions between the Great Powers made this impossible.
 
Pada 28 Juli 1914, saat Austria-Hongaria mendeklarasikan perang terhadap Serbia, Wilhelm Souchon tengah berada di pelabuhan kota [[Pula]], di pantai Adriatik, untuk memperbaiki sistem penguapan dari SMS Goeben—terdapat sekitar 4.460 pipa uap SMS Goeben yang seharusnya diganti.{{sfn|Massie|p=27 :"To bar the passage of the French troopships was one of the purposes for which Goeben had been sent to the Mediterranean in 1912...."}}{{sfn|the Malta garrison}} Souchon menyadari saat itu bahwa, posisinya di Laut Tengah sedang tidak aman karena dikepung oleh 27 kapal angkatan laut Inggris yang merupakan musuh potensial Jerman.{{sfn|the Malta garrison}}{{sfn|Gordon|p=17}} Akibatnya, ia mulai bergegas untuk mempercepat proses perbaikan kapal. Pada 1 Agustus 1914, tanpa terlebih dahulu menyelesaikan perbaikan secara tuntas, Souchon memerintahkan SMS Goeben untuk berlayar ke arah barat Laut Tengah menyusul SMS Breslau yang sebelumnya telah terlebih dahulu berangkat.{{sfn|the Malta garrison}}
 
====== Pengejaran kapal Goeben dan Breslau ======
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 134-C2320, Verfolgung deutscher Kreuzer durch britische Marine.jpg|jmpl|250x250px|SMS Goeben dan Breslau yang terlihat dari kapal perang milik Inggris.]]
Angkatan laut Inggris dan Perancis sebenarnya telah mewaspadai pergerakan SMS Goeben dan Breslau di [[Laut Tengah]] yang diyakini akan mengganggu kapal-kapal transportasi Perancis.{{sfn|Guns of August}} Perkiraan ini sesuai dengan perintah [[Kaisar Wilhelm II]] yang telah mengintruksikan SMS Goeben dan Breslau untuk melakukan serangan di bagian barat Laut Tengah, sebagai antisipasi kembalinya pasukan Perancis dari koloninya di [[Aljazair]] ke Eropa, ataupun kemudian meloloskan diri ke [[Samudra Atlantik]] untuk kembali ke perairan [[Jerman]].{{sfn|Halpern|p=51}} Namun, Jerman telah bersiap lebih awal akan hal ini — sebelum dideklarasikannya perang. Pada tanggal 3 Agustus 1914, Souchon telah mengarahkan kedua kapalnya ke Aljazair, dan dalam perjalanan, Souchon menerima kabar bahwa, Kekaisaran Jerman telah mendeklarasikan perang terhadap Perancis.{{sfn|Massie|p=29-30}} Pada 4 Agustus 1914, setibanya di wilayah Aljazair, SMS Goeben kemudian membombardir kota [[Philippevile]]. Berselang 10 menit kemudian, SMS Breslau memborbardir kota [[Bône]] sesuai perintah Kaisar.{{sfn|The Man Who Let Goeben Escape}}{{sfn|the Malta garrison}} Meskipun serangan ini mengakibatkan kerusakan yang relatif minor, serangan ini mengakibatkan dampak psikologis terhadap armada Sekutu dan berhasil menunda pengiriman tentara Perancis ke Eropa.{{sfn|the Malta garrison}} Setelah melakukan serangan tersebut, Wilhelm Souchon menerima telegram perintah lain dari atasannya— Alfred von Tirpitz dan Hugo von Pohl — untuk secara diam-diam berlayar ke Konstantinopel. Perintah ini berlawanan dan bahkan dilakukan tanpa sepengetahuan Kaisar Wilhelm II.{{sfn|Herwig|p=153}}
[[Berkas:Stretto di messina satellite.jpg|jmpl|220x220px|Bentuk geografis wilayah Messina yang merupakan kota pelabuhan.]]
 
Dikarenakan Goeben dan Breslau tidak dapat sampai ke Konstantinopel tanpa mengisi ulang bahan bakar yang berupa batubara, kedua kapal ini kemudian berlayar kearah timur menuju Messina untuk mengisi ulang bahan bakar.{{sfn|Halpern|p=52}} Dalam perjalanan, mereka bertemu dua kapal Inggris—''HMS Indomitable'' dan ''Indefatigable''—yang bergerak berlawanan arah. Pada saat itu, Inggris belum mendeklarasikan perang terhadap Jerman sehingga tidak terjadi kontak senjata antar kapal.{{sfn|Massie|p=30-31.}}{{sfn|Halpern|p=51-52}} Kapal-kapal Inggris ini kemudian hanya diperintahkan melacak dan mengikuti pergerakan dari SMS Goeben dan Breslau.{{sfn|Massie|p=30-31.}} Mengetahui kapalnya diikuti, Souchon memerintahkan agar skuadronnya berlayar dengan kecepatan penuh untuk sampai ke [[Messina]]. Meskipun diketahui bahwa, kecepatan dari SMS Goeben dapat mencapai 25.5 knot (47,2&nbsp;km/jam),{{sfn|Staff|p=12}} kerusakan komponen menyebabkan Goeben hanya dapat berlayar dengan kecepatan 22 knot.{{sfn|Strachan|p=646}} Hal ini pun tercapai setelah melalui usaha yang sangat keras dari kru kapal. Tercatat setidaknya empat orang kru kapal yang bertugas di tungku pembakaran SMS Goeben tewas akibat kepanasan.{{sfn|Strachan|p=646}}{{sfn|Tuchman|p=184}} Dibandingkan Goeben dan Breslau, kedua kapal Inggris ini memiliki kecepatan yang lebih rendah, sehingga tak lama kemudian Goeben dan Breslau lolos dari pantauan kedua kapal ini. Keesokan paginya, pada 5 Agustus 1914, ketika Inggris dan Jerman secara resmi telah dalam keadaan berperang, skuadron kapal Souchon telah sampai tanpa gangguan ke wilayah [[Messina]].{{sfn|Halpern|p=51-52}}
 
Saat mengisi batu bara di Messina, Souchon menerima telegram yang berisi perintah pembatalan misi ke Konstantinopel, dikarenakan Kekaisaran Ottoman saat itu telah membatalkan izin yang sebelumnya diberikan kepada Goeben dan Breslau untuk melewati Dardanelles. Di bawah tekanan dari pemerintah [[Italia]] di Messina yang menghendaki kepergian kedua kapal secepatnya, Souchon pada akhirnya memutuskan untuk tetap berlayar ke Konstantinopel. Ia mengetahui bahwa, kapal-kapal Inggris dan Perancis telah menunggunya di Laut Tengah, dan lebih memilih memaksa Ottoman untuk menerima kedua kapalnya.{{sfn|the Malta garrison}}
[[Berkas:Ernest Troubridge.JPG|kiri|jmpl|Ernest Troubridge.]]
 
Sebelum tengah malam, pada 6 Agustus 1914, [[Ernest Troubridge]] yang merupakan komandan kapal penjelajah Inggris di Laut Tengah menerima laporan terkait posisi terkini SMS Goeben dan Breslau. {{sfn|The Man Who Let Goeben Escape.}} Beberapa saat kemudian, Goeben dan Breslau mengangkat jangkarnya dan pergi ke arah timur menuju Konstantinopel.{{sfn|Halpern|p=54}} Awalnya kedua kapal ini terlihat menuju Laut Adriatik. Melihat kondisi ini, skuadron kapal penjelajah inggris yang terdiri dari ''HMS'' ''Defence'', ''Warrior'', ''Black Prince'' dan ''Duke of Edinburgh'' melakukan gerakan memotong untuk menghalangi kedua kapal Jerman ini memasuki Laut Adriatik. Namun, rupanya gerakan ini sengaja dibuat oleh Souchon untuk mengelabui angkatan laut Inggris—alih-alih meneruskan pelayarannya ke Laut Adriatik, Souchon kemudian memerintahkan kapal-kapalnya untuk berbelok arah menuju Dardanelles.{{sfn|The Man Who Let Goeben Escape.}}{{sfn|Massie|p=41-42}} Menyadari kesalahannya, Ernest Troubridge juga ikut memutar haluannya dan memerintahkan ''HMS Dublin'' beserta dua buah kapal penghancur yang mengikutinya untuk menyusul dan kemudian menyerang kedua kapal Jerman tersebut..{{sfn|The Man Who Let Goeben Escape.}} Pada 7 Agustus 1914, Troubridge memutuskan untuk menghentikan pengejaran terhadap Goeben dan Breslau.{{sfn|Tuchman|p=180-182}} Sebelumnya [[Winston Churchill]] diketahui telah mengirimkan telegram{{efn|name=Telegram}}{{sfn|Milne|p=39}} agar angkatan laut Inggris di Laut Tengah menghindari kontak senjata terhadap "kekuatan super"—maksud Churchill terkait "kekuatan super" adalah angkatan laut Austria-Hongaria yang kemungkinan pada saat itu tengah berpatroli di [[Laut Adriatik]].{{sfn|Guns of August}}{{sfn|Strachan|p=646}} Ernest Troubridge menyalahartikan maksud dari Churchill dan menganggap bahwa, "kekuatan super" tersebut adalah SMS Goeben dan Breslau, yang dari segi ukuran dan persenjataan jauh lebih besar sekaligus lebih canggih jika dibandingkan dengan armada Troubridge yang saat itu melakukan pengejaran.{{sfn|Strachan|p=646}}{{sfn|Massie|31}}
 
Baris 140 ⟶ 142:
 
====== 1914 ======
[[Berkas:Midilli Raids Novorossiysk 2.jpg|jmpl|Pelabuhan di Novorossiysk yang dibombardir oleh ''Breslau (Midilli)''.]]
Kekaisaran Ottoman menyadari bahwa mereka kekurangan tenaga terampil untuk menjalankan kapal secanggih ''Yavuz (Goeben).'' Oleh karena itu mereka kemudian meminta Jerman untuk melatih dan memimpin angkatan lautnya. Wilhem Schoucon kemudian ditunjuk sebagai komandan angkatan laut Ottoman dan kemudian mengerahkan armada laut Ottoman bersama ''Yavuz'' didalamnya untuk membombardir Sevastopol dalam operasi pertamanya melawan Kekaisaran Rusia. Hal ini kemudian mengakibatkan Kekaisaran Rusia pada tanggal 2 November 1914, diikuti oleh , menyatakan perang terhadap Kekaisaran Ottoman. Hal ini sekaligus menandai terlibatnya Kekaisaran Ottoman secara resmi di Perang Dunia I. Saat bertempur di Sevastopol, cerobong pembuangan Yavuz terkena proyektil berkaliber 25.4cm, tetapi proyektil ini gagal meledak. Pertempuran ini kemudian membuat Rusia meminta bantuan sekutunya dan semakin menguatkan pertahannanya di laut tengah. Inggris dan Perancis kemudian secara resmi menyatakan perang pada pada 5 November 1914. Namun, dua hari sebelumnya Inggris dan Perancis telah melakukan penyerangan terhadap pertahanan Ottoman di Dardanelles.
 
Baris 145 ⟶ 148:
 
Di bulang berikutnya, pada tanggal 5-6 Desember, Yavuz dan Midilli ditugaskan untuk mengawal kapal transportasi yang mengangkut pasukan Ottoman. Pada 10 November, Yavuz terlibat penyerangan kota Batum. Pada 23 Desember, Yavuz bersama kapal Ottoman lainnya ditugaskan kembali untuk mengawal tiga buah kapal transportasi menuju Trebizond. Sekembalinya dari misi pengawalan lainnya, pada tanggal 26 Desember, Yavuz mengalami kerusakan cukup parah akibat menabrak ranjau. Proses perbaikan kapal ini mengalami kendala dikarenakan Kekaisaran Ottoman tidak memiliki galangan yang cukup besar untuk menampung Yavuz. Perbaikan kemudian berhasil dilakukan dan beberapa lubang pada kapal yang diakibatkan ledakan ranjau ditutupi menggunakan beton.
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 134-B0024, Stenia, Bosporus, Kreuzer Goeben.jpg|kiri|jmpl|250x250px|''Yavuz'' saat berlabuh di Selat Bosphorus.]]
 
====== 1915 ======
Baris 159 ⟶ 163:
 
Terbatasnya persediaan batu bara kemudian memaksa Wilhem Souchon untuk menghentikan aktivitas operasional dari Yavuz dan Midilli di sepanjang tahun 1917, sebelum akhirnya pada desember 1917, kekaisaran Ottoman menandatangani gencatan senjata pasca-Revolusi Bolshevik yang terjadi di Rusia dan membuat persediaan batu bara kembali ada. Posisi Souchon sendiri kemudian digantikan oleh Rebeur-Paschwitz pada bulan September 1917.
[[Berkas:SMS Goeben in Sevastopol.png|kiri|jmpl|250x250px|''Yavuz'' di Sevastopol pada tahun 1918.]]
 
====== 1918 ======
Baris 169 ⟶ 174:
 
====== Perang Dunia II ======
[[Berkas:USS Missouri (BB-63), USS Power (DD-839) and TCG Yavuz (B-70) off Istanbul on 5 April 1946.jpg|jmpl|''USS Missouri'' (tengah-kanan) dan ''Yavuz'' (paling kiri) berlayar dari Istanbul pada tahun 1946.]]
Yavuz berserta kapal-kapal pengiringnya pasca-Perang Dunia I masih ditugaskan untuk berpatroli di perairan Turki di kawasan Laut Hitam. Tidak seperti Perang Dunia I, ketika Perang Dunia II pecah pada tahun 1939, Turki memilih untuk tetap netral. Salah satu faktor utamanya adalah korban jiwa yang mencapai 5 juta jiwa ditambah dengan terlepasnya sebagian besar daerah kekuasaan Kekaisaran Ottoman pada Perang Dunia I. Walau dalam posisi netral, Turki tetap melengkapi sistem persenjataan Yavuz dengan menambah berbagai jenis meriam anti pesawat. Pada tahun 1941, pemerintah Turki menambahkan meriam anti pesawat berkaliber 88mm sebanyak 4 buah, kaliber 40mm sebanyak 10 buah, dan kaliber 20mm sebanyak 4 buah. Pemerintah Turki kembali meningkatkan persenjataan anti pesawat Yavuz dengan menambahkan 22 meriam anti pesawat berkaliber 40mm dan 24 lainnya berkaliber 20mm.
[[Berkas:Turkish battlecruiser Yavuz at Istanbul in 1947.jpg|kiri|jmpl|260x260px|Yavus di Istanbul pada tahun 1947.]]
 
====== Pasca-Perang Dunia II ======