Belian sentiu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
xxx |
xx |
||
Baris 39:
== ''Ngasi Ngado'' ==
Tahapan upacara lain yang dilakukan oleh ''Pemeliatn'' adalah ''ngasih ngado'' yang diartikan sebagai proses
Dalam tahapan tersebut, musik kelentengan yang dimainkan memiliki tempo yang agak lambat dengan volume pukulan yang dilakukan oleh pemain dibuat turun. Pada saat musik dimainkan demikian, ''guruq pemeliatn'' menari-nari sambil membawa ayam dan darah [[babi]] untuk dipersembahkan kepada makhluk halus yang telah membantu proses penyembuhan sekaligus memutus janji yang telah disepakati sebelumnya. Sementara itu, para ''Pemeliatn'' akan menari-nari sambil membawa tengkorak dan tulang belulang leluhur yang sebelumnya diletakkan di dalam lungun. Hal itu mereka lakukan dengan pola lantai menyerupai huruf O dan mengelilingi awir batu raja berulang-ulang sebagai ucapan terimakasih kepada makhluk halus dan roh-roh [[leluhur]] yang telah membantu.<ref name=":0" />
''Ngasi ngado'' bermaksud agar makhluk-makhluk halus dan roh-roh [[leluhur]] mau membersihkan diri orang yang [[sakit]] tersebut dari segala penyakit dan pengaruh buruk makhluk halus. Selain dilakukan dengan membunuh [[hewan]] kurban [[babi]] dan [[ayam]], ''Pameliatn'' juga mempersiapkan satu baskom air yang berisi pengasi, yaitu satu ikat kembang yang terdiri dari berbagai jenis seperti kembang ''kepanggir'',
== ''Nyalolo'' dan ''Tangai'' ==
|