Wanita di peradaban Maya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 307:
 
== Wanita Maya dan politik ==
Bangsawan wanita memainkan peran yang penting dalam aktivitas politik yang terjadi di kota-kota peradaban Maya. Wanita ini dapat memberi pengaruhnya melalui pernikahan, penyelenggaraan ritual, atau bahkan sebagai pemimpin langsung, meskipun untuk kasus terakhir hal ini jarang ditemukan. Posisi politik wanita pada periode klasik ini, dapat dikatakan sangat kuat. Ini ditunjukan oleh banyaknya peninggalan patung-patung dan simbol-simbol yang menunjukan kepemimpinan seorang wanita dan dihasilkan pada era ini. Beberapa pemimpin wanita yang terkenal diantaranya Putri Tikal,Putri Yohl Ik'nal, Putri Muwaan Mat, Putri Enam Langit, Putri Ik' Skull. Umumnya wanita menjabat sebagai penguasa sementara sebelum putranya atau putra mahkota lainnya cukup besar untuk naik tahta.
 
=== Beberapa pemimpin wanita pada peradaban Maya ===
Baris 321:
 
====== Putri Enam Langit ======
Putri Enam Langit atau yang dikenal juga sebagai Putri Wac Chanil Ahau berkuasa di wilayah Dos Pilas—salah satu kota paling penting dan berpengaruh saat itu di wilayah peradaban Maya— sejak tahun 682 hingga tahun 741 Masehi. Pada tahun 687 ia melahirkan puteranya K'ak' Tiliw Chan Chaak yang sebenarnya akan menjadi ahli waris. Setelah usia puteranya dianggak cukup besar untuk naik tahta, Putri Enam Langit kemudian mengundurkan diri dan menjabat sebagai wakil penguasa. Meskipun sebagai wakil, Putri Enam Langit diberi kehormatan oleh puteranya untuk memimpin berbagai ritual sakral hingga kematiannya di tahun 741.
Putri Enam
 
Of the three queens, Lady Six Sky's reign was the most impressive. She was the daughter of [[Bajlaj Chan K'awiil]] of [[Dos Pilas]] and arrived at [[Naranjo]] in the position of ruling queen and established a "new dynasty." [[Lady Six Sky]] commissioned monuments that note she performed important calendric rituals, some shortly after her arrival.<ref>Martin & Grube 2008:74</ref> Additionally, she is shown on monuments taking on the role of a warrior-king by standing over a trampled captive, an unusual representation for a woman. Naranjo Stela 24 is one such depiction.<ref>Martin & Grube 2008:74; Miller & Martin 2004:99.</ref> Scholars suspect that [[K'ahk' Tiliw Chan Chaak]], the king who succeeded her, was the son of Lady Six Sky. He was born five years after her arrival at Naranjo.
 
======Putri Ik' Skull ======