Kelentangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Abdullah Faqih (bicara | kontrib)
ss
Baris 45:
Menurut penelitian Irawati (2012), saat ini eksistensi Kelentangan mengalami kontestasi dalam diri masyarakat [[Dayak Benuaq]]. Hal itu dikarenakan roda kehidupan mereka yang telah dilimpahi [[modernitas]]. Seiring dengan tingkat pendidikan mereka yang maju, kepercayaan-kepercayaan lokal juga kadangkala mengalami pengabaian. Kelentangan yang merupakan instrumen tradisional untuk mengiringi berbagai ritual adat seperti [[Belian Sentiu]] secara tidak langsung juga ikut terpengaruh. Namun demikian, masih banyak di antara mereka yang menjadikan alat instrumen itu dalam beberapa [[ritual]] tertentu. Tujuannya sebagian besar adalah untuk persoalan [[pengobatan]] penyakit, apalagi jika pengobatan secara medis sudah tidak mampu lagi memenuhi harapan mereka. Bagi sebagian dari mereka juga menganggap hal itu sebagai suatu keharusan, karena Kelentangan merupakan warisan [[leluhur]] yang harus dilestarikan dan diikutsertakan dalam berbagai upacara adat. Memainkan Kelentangan merupakan salah satu cara bagi mereka untuk menghormati roh-roh [[leluhur]] agar selalu melindungi keluarga mereka, sehingga mereka diberi keselamatan dan dijauhkan dari berbagai macam wabah penyakit.
 
== Referensi ==
[[Kategori:Budaya Indonesia]]