SMS Goeben: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 85:
Beberapa bulan setelah diserahkan secara resmi kepada Angkatan Laut Kekaisaran Jerman, yakni pada Perang Balkan, SMS Goeben bersama dengan sebuah kapal penjelajah ringan SMS Breslau membentuk sebuah skuadron untuk ditugaskan untuk berpatroli di Laut Tengah.<ref>{{Cite news|url=https://www.timesofmalta.com/articles/view/20140831/life-features/the-pursuit-of-sms-goeben-and-sms-breslau-the-malta-garrison-and.533885|title=The pursuit of SMS Goeben and SMS Breslau, the Malta garrison and German POWs in 1914|last=Ltd|first=Allied Newspapers|newspaper=Times of Malta|language=en-GB|access-date=2017-12-15}}</ref> Skuadron yang terdiri dari kedua kapal ini kemudian menjadi satu-satunya skuadron kapal Kekaisaran Jerman yang berpatroli di Laut Tengah.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://www.superiorforce.co.uk/|title=Superior Force|website=www.superiorforce.co.uk|access-date=2017-12-15}}</ref> Saat meletusnya Perang Dunia I, kedua kapal ini ditugaskan membombardir kota-kota pelabuhan koloni Perancis di Aljazair.<ref name=":3">{{Cite news|url=https://www.timesofmalta.com/articles/view/20140831/life-features/the-pursuit-of-sms-goeben-and-sms-breslau-the-malta-garrison-and.533885|title=The pursuit of SMS Goeben and SMS Breslau, the Malta garrison and German POWs in 1914|last=Ltd|first=Allied Newspapers|newspaper=Times of Malta|language=en-GB|access-date=2017-12-15}}</ref> Setelah itu, kedua kapal ini berhasil melarikan diri ke Konstantinopel sekaligus membawa misi diplomatik kepada Kekaisaran Ottoman. Keberhasilan pelarian kedua kapal untuk membawa misi diplomatik Kekaisaran Jerman membuat [[Winston Churchill]] yang pada Perang Dunia I merupakan komandan utama [[Angkatan Laut Britania Raya|Angkatan Laut Kerajaan Inggris]] beberapa tahun pascaperang menuliskan : "kompas kapal-kapal ini (Goeben & Breslau) telah mengakibatkan lebih banyak pembunuhan, lebih banyak penderitaan, dan lebih banyak kehancuran, dari kapal manapun."<ref>{{Cite news|url=https://blogs.scientificamerican.com/anecdotes-from-the-archive/battleships-and-diplomacy-1914/|title=Battleships and Diplomacy, 1914|last=Schlenoff|first=Dan|newspaper=Scientific American Blog Network|language=en|access-date=2017-12-15}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.winstonchurchill.org/publications/finest-hour/finest-hour-163/guns-of-august-1914-2014-the-terrible-ifs-accumulate-the-escape-of-the-goeben/|title=GUNS OF AUGUST 1914-2014 - “The Terrible ‘Ifs’ Accumulate”: The Escape of the Goeben|date=2015-02-06|website=The International Churchill Society|access-date=2017-12-15}}</ref>
 
Bersama SMS Breslau, SMS Goeben secara resmi diserahkan kepada Angkatan Laut Kekaisaran Ottoman pada 16 Agustus 1914. Pascapenyerahannya, SMS Goeben kemudian berganti nama menjadi '''''Yavuz Sultan Selim''''' atau biasa disingkat '''''Yavuz'''.'' Kapal ini kemudian digunakan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Ottoman untuk membombardir kota-kota pelabuhan milik Rusia di Laut Hitam dan menandai secara resmi masuknya Kekaisaran Ottoman untuk berperang di pihak Jerman pada Perang Dunia I. <ref name=":2" /><ref name=":3" />
 
Pada tahun 1936, di bawah pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk kapal ini kembali berganti nama menjadi '''''TGC''''' (kapal Republik Turki) '''''Yavuz'''''. Saat Mustafa Kemal Ataturk meninggal dunia pada November 1938, kapal ini kemudian diberikan tugas untuk membawa jenazahnya dari kota Istanbul ke Izmit. ''Yavuz'' tetap beroperasi di bawah bendera Angkatan Laut Turki hingga kemudian dipensiunkan pada tahun 1950. Kapal ini kemudian dibongkar pada tahun 1973 setelah pemerintah Jerman Barat menolak permintaan pembelian kapal tersebut dari Turki. SMS Goeben merupakan kapal buatan Kekaisaran Jerman terakhir yang dapat bertahan sekaligus menjadi kapal tipe-''dreadnought'' dengan masa tugas terlama.<ref name=":0" />