Turang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 36:
 
Film ini dinobatkan sebagai film terbaik dalam [[Film Terbaik (FFI)|Film Terbaik]] dalam [[Festival Film Indonesia]] pada tahun 1960.
Film Turang mengambil seting di TanahDesa KaroSeberaya yaitudan didesa Desalainnya Seberaya,di KabanjaheKabupaten dan Tiganderket.Karo.
 
Film Turang adalah kisah perjuangan gerilya melawan Belanda di Tanah Karo (Sumatera Utara), khususnya di [[Seberaja]], kampung yang pernah jadi pusat komando. Disamping percintaan tragis yang membumbui film tersebut. Pemutaran pertamanya dilangsungkan di Istana Merdeka dan disaksikan oleh Presiden Sukarno. Film ini pernah diputar di Bioskop Broadway New York.
 
Pada tahun 1958, film Turang diputar di Tashkent''' '''(ibu kota Uzbekistan). Saat itu digelar Festival Film Afrika-Asia, dimana antara lain film dari Indonesia dipertunjukkan.
 
== Sinopsis ==
Baris 48 ⟶ 45:
Saat ini tidak diketahui lagi keberadan film ini, kemungkinan sudah dimusnahkan karena Sutradara Bachtiar Siagian dicap sebagai pengikut komunis (PKI).
 
Turang dalam bahasa Karo berarti Saudara yang dipakai untuk berlainan jenis kelamin tetapi semarga. Turang juga biasa disebutkan sebagai panggilan yang sopan kepada orang yang belum dikenal namun kira-kira sebaya dan berlainan jenis kelamin.
 
Sebelum Film ini dibuat, awalnya Turang adalah drama 3 babak yang dipentaskan di medan perjuangan. Sebuah lagu berjudul "OH TURANG" diciptakan oleh [[Sersan Mayor Hasyim Ngalimun]], yang mendedikasikan lagu itu untuk para korban ketika tanggal 26 Mei 1949 serangan 6 pesawat Mustang Hagers menerjang Tanah Alas (Resimen IV) dibawah pimpinan [[Djamin Ginting]]s. Dimana menjadi korban adalah [[Letnan Kerani Tarigan]] dan Kopral M Zain. Lagu itu sendiri menjadi Movie Soundtrack Film Turang yang dinyanyikan oleh [[Tuti Daulai.]] Berikut liriknya :
 
[https://www.youtube.com/watch?v=MXzyroofBbU OH TURANG]
 
''Oh Turang Turangku turang''
 
''Ijadah deleng erdilo''
 
''Megersing Pagena mejile''
 
''Ijadah me kap sapo terulang''
 
''Kutimai kam Turangku turang''
 
''Oh Turang turangku turang''
 
''Ijadah me kap kam kutimai''
 
''Cirem nari ukurku o turang''
 
''Seh ulina o turangku turang''
 
''Reff''
 
''Kubayu tanda mata mejile''
 
''Man inget ingetenta duana''
 
''Oh turang turangku turang''
 
''Begiken sorangku o turang''
 
''Oh turang tedeh kal ateku''
 
''Ijadah me kap kam kutimai''
 
''Aloi aku turangku turang''
 
== Pemberitaan : ==
Harian '''Het nieuwsblad voor Sumatra''' pada tanggal 19-08-1957 menuliskan berita :
 
'''Perjuangan Kemerdekaan di Tanah Karo Difilmkan'''
 
Perusahaan Rentjong Film, bekerjasama dengan Jajasan Gedong Pemuda Indonesia menghasilkan  film "Oh, Turang." Film ini adalah tentang perjuangan revolusi kemerdekaan di Tanah Karo di tahun empat puluhan. Ini adalah sebuah epos kisah cinta pertama seorang komandan TNI pada masa revolusi dengan seorang gadis sederhana Karo dari desa.
 
Turang adalah dari bahasa Karo berarti teman (sayang tercinta.) Rekaman akan dilakukan di Tanah Karo. Dalam film ini akan ditampilkan kehidupan Karo, saat yang dulu dan sekarang. "Oh Turang" juga akan menjadi film dokumenter. Pimpinan produksi film ini dipercayakan kepada Bapak Elmud Lumban Tobing (Wakil Ketua Jajasan Gedong Pemuda) dan Mohammad Hasan (dari Perusahaan Rentjong Film), sedangkan sebagai direktur akan bertindak Bachtjar Siagian yang telah mempunyai nama dari produksi sejumlah film.
 
Skenario "Oh Turang" juga ditulis oleh Siagian. Kemarin pagi ada acara selamatan di Kabandjahe sebagai awal untuk pembuatan film "Oh, Turang". Dalam selamatan ini juga berbicara Panglima Teritorial, Djamin Gintings, yang dirinya sebagai Ketua Jajasan Gedong Pemuda, dan Bupati dari Tanah Karo yaitu Abdullah Eteng. Keduanya mengungkapkan harapan bahwa pembuatan film "Oh, Turang" akan sukses. Panglima Teritorial juga yakin ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat setempat untuk bekerja sama untuk keberhasilan "Oh, Turang."
 
Harian Algemeen Handelsblad pada tanggal 30-08-1958 menuliskan :
 
Di Tashkent (ibu kota Uzbekistan) digelar Festival Film Afrika-Asia, dimana antara lain film dari Indonesia dipertunjukkan. Para penonton sangat tertarik dengan film Turang dan film dokumenter tentang perjalanan Sukarno selama di Eropa.
 
== Pranala luar ==
* [http://jibis.pnri.go.id/sinema/filmografi-nasional/thn/2008/bln/02/tgl/12/id/2700 Resensi]
* https://karosiadi.blogspot.co.id/2011/10/lenyapnya-film-turang-1957-dan-piso.html#more
* https://karosiadi.blogspot.co.id/2015/03/selamatan-pembuatan-film-oh-turang-1957.html
* https://karosiadi.blogspot.co.id/2016/06/film-turang-di-uzbekistan-1958.html
 
{{start box}}