Agustinus dari Hippo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya) |
||
Baris 232:
[[Berkas:Peter Paul Rubens - St Augustine.JPG|jmpl|kiri|''St. Agustinus'' karya [[Peter Paul Rubens]].]]
Beberapa penulis menganggap ajaran Agustinus diarahkan untuk melawan [[seksualitas manusia]], serta menghubungkan desakannya untuk melakukan [[abstinensi seksual]] atau mengendalikan nafsu dan ber[[devosi Katolik|devosi]] kepada Allah berasal dari kebutuhan Agustinus untuk menolak kodrat sensualnya sendiri yang besar sebagaimana ia ceritakan dalam ''[[Pengakuan-pengakuan Agustinus|Pengakuan-Pengakuan]]''. Tetapi jika melihat semua tulisannya,
[[Dosa (Kristen)|Dosa]] Adam diwariskan kepada semua manusia. Sejak tulisan-tulisan awal Agustinus sebelum perlawanannya terhadap [[Pelagianisme]], ia telah mengajarkan bahwa [[dosa asal]] ditularkan kepada semua keturunannya melalui [[konkupisensi]],<ref>Augustine of Hippo, ''Imperfectum Opus contra Iulianum'', II, 218</ref> yang dipandangnya sebagai penderitaan dari jiwa maupun raga,<ref group=note>Pada tahun 393 atau 394 ia berkomentar: "Bahkan, apabila ketidakpercayaan adalah percabulan, dan ketidakpercayaan [[penyembahan berhala|pemberhalaan]], serta pemberhalaan [[keserakahan]], tidak perlu diragukan bahwa keserakahan adalah juga percabulan. Maka siapakah yang dalam kasus tersebut dapat dengan benar memisahkan setiap [[hawa nafsu]] haram apa pun itu dari kategori percabulan, apabila keserakahan adalah percabulan? Dan dari sini kita melihat, bahwa karena hawa nafsu haram, bukan hanya yang mana yang bersalah dalam tindakan kecemaran dengan suami atau istri orang lain, tetapi setiap hawa nafsu haram apa pun itu, yang menyebabkan jiwa menggunakan tubuh secara salah untuk menyimpang dari hukum Allah, dan untuk dirusak secara mengerikan dan keji, seorang laki-laki mungkin, tanpa salah, menceraikan istrinya, dan seorang istri menceraikan suaminya, karena Tuhan menjadikan hal percabulan suatu pengecualian; di mana percabulan, sesuai dengan pertimbangan di atas, kita dipaksa untuk memahaminya sebagai umum dan universal." ({{en}} "[http://www.newadvent.org/fathers/16011.htm On the Sermon on the Mount]", ''De sermone Domini in monte'', 1:16:46; [[Corpus Christianorum|CCL]] 35, 52)</ref> menjadikan umat manusia suatu ''massa damnata'' (massa/kumpulan yang dikutuk atau ditentukan untuk binasa) dan banyak melemahkan [[kehendak bebas]], kendati tidak menghancurkannya.<ref name=Cross/>{{rp|1200–1204}}
|