== Sejarah ==
[[Berkas:REmpire-29 Bithynia.png|300px|rightka|thumbjmpl|Bithynia sebagai provinsi [[Kekaisaran Romawi]].]]
[[Berkas:15th century map of Turkey region.jpg|thumbjmpl|rightka|300px|Peta yang menunjukkan Bithynia pada abad ke-15.]]
Berdasarkan penulis kuno ([[Herodotos]],<ref>Herodotos, VII. 75</ref> [[Xenophon]], [[Strabo]], dll.), suku Bithynia adalah suku [[Suku Thrakia|Thrakia]] yang penting. Keberadaan suatu suku yang disebut [[Thyni]] di Thrakia ini sudah stabil, dan dua suku yang seasal, yaitu suku [[Bithyni]] dan Thyni, nampaknyatampaknya bermukim hampir secara serempak di berbagai daerah di Asia Kecil, di sana mereka diusir atau dikuasai oleh [[suku Mysia]], [[suku Kaukones]] dan suku-suku kecil lainnya, [[suku Mariandyni]] menetap di daerah timur laut. Herodotos menyebutkan bahwa suku Thyni dan Bithyni hidup saling berdampingan; namun pada akhirnya suku Bithyni menjadi lebih penting, karena dari nama suku inilah muncul nama negara Bithynia. Mereka dimasukkan oleh raja [[Kroisos]] ke dalam kerajaan [[Lydia]], yang dengannya mereka merasakan berada di bawah kekuasaan [[Kekaisaran Akhemeniyah|Persia]] ([[546 SM]]), dan ikut disertakan dalam [[kesatrapan]] [[Phrygia]], yang mencakup seluruh negara di [[Hellespontos]] dan Bosporus.
=== Kerajaan Bitinia ===
Namun bahkan sebelum penaklukan [[Iskandar Agung]] bangsa Bithynia nampaknyatampaknya telah memperoleh kemerdekaan mereka, dan berhasil menjaganya di bawah dua pangeran pribumi mereka, [[Bas dari Bithynia|Bas]] dan [[Zipoites I dari Bithynia|Zipoites]], pangeran yang kedua memiliki gelar raja (''[[basileus]]'') pada [[297 SM]]. Putra dan penerusnya, [[Nikomedes I dari Bithynia|Nikomedes I]], mendirikan [[Nikomedia]], yang kemudian tumbuh menjadi kota yang kaya, dan selama masa pemerintahannya yang panjang (sek. [[278 SM|278]] – sek. [[255 SM]]), selain juga masa pemerintahan para penerusnya, [[Prusias I dari Bithynia|Prusias I]], [[Prusias II dari Bithynia|Prusias II]] dan [[Nikomedes II dari Bithynia|Nikomedes II]] ([[149 SM|149]] – [[91 SM]]), [[Daftar Raja Bithynia|kerajaan]] Bithynia dianggap sebagai kerajaan yang cukup penting di antara kerajaan-kerajaan di [[Anatolia]]. Namun raja terakhirnya, [[Nikomedes IV dari Bithynia|Nikomedes IV]], tidak berhasil bertahan melawan [[Mithridates VI dari Pontos]], dan setelah dikembalikan ke tahtanya oleh [[Senat Romawi|Senat]] [[Kekaisaran Romawi|Romawi]], dia menyerahkan kerajaannya kepada Kekaisaran Romawi pada tahun [[74 SM]]). Koin-koin para raja ini menunjukkan gambar mereka yang megah, yang cenderung dibuat dengan gaya [[Hellenistik]] yang rumit.<ref>[http://www.asiaminorcoins.com/gallery/thumbnails.php?album=31 Asia Minor Coins - regal Bithynian coins]</ref>
=== Provinsi Romawi ===
Di bawah [[Kekaisaran Bizantium]], Bithynia lagi-lagi dibagi menjadi dua provinsi, dipisahkan oleh [[sungai Sakarya|Sangarius]], yang di bagian baratnya nama Bithynia dibatasi.
Bithynia nampaknyatampaknya banyak menarik perhatian karena jalan-jalannya dan letaknya yang strategis antara perbatasan [[Danube]] di utara dan [[Efrat]] di tenggara. Untuk mengamankan komunikasi dengan [[Prefektur Praetoria Timur|provinsi-provinsi timur]], [[Jembatan Sangarius|Jembatan melalui sungai Sangarius]] dibangun sekitar tahun 562 SM. Pasukan-pasukan biasanya melewatkan musim dingin di Nikomedia.
Kota-kota terpenting di Bithynia antara lain [[Nikomedia]] dan [[Nicea]]. Kedua kota itu saling bersaing untuk waktu yang lama terkait kota mana yang lebih baik dan lebih terpandang. Kedua kota itu didirikan setelah masa Iskadnar Agung; namun jauh sebelumnya [[Bangsa Yunani|orang Yunani]] telah mendirikan koloni-koloni di pesisir Kios (Gemlik modern); [[Khalsedon]] ([[Kadıköy]] modern), di jalur masukk Bosporus, hampir berseberangan dengan [[Byzantium]] ([[Istanbul]] moern) dan [[Heraclea Pontica]] (Karadeniz Ereğli modern), di Euxine, sekitar 120 mil (190 km) sebelah timur Bosporus.
|