Kulur, Temon, Kulon Progo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Noer.fajr (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya); perubahan kosmetika
Baris 23:
Sebelah Barat : Pedukuhan Siwates, Desa Kaligintung Kecamatan Temon
 
=== [http://kulur.desa.id/web/c_demografi Topografi]   ===
Topografi atau bentangan daerah adalah daerah dataran rendah dan daerah pegunungan/perbukitan dengan ketinggian ± 12 m di atas permukaan air laut Samudera Hindia/Laut Selatan Jawa. Pada daerah dataran rendah, desa Kulur dilalui saluran induk Kalibawang yang berada di tengah desa memanjang dari Pedukuhan Polodadi sebelah utara ke barat pedukuhan Kebondalem, Pedukuhan Bojong dan berakhir dipedukuhan Trukan sedangkan pada daerah dataran perbukitan/pegunungan berada di sebelah utara Desa Kulur meliputi sebagian pedukuhan Kaligayam, pedukuhan Setro dan pedukuhan Trukan pada daerah ini disebut hutan rakyat karena telah dilakukan penghijaun dilahan milik masyarakat setempat.
 
=== [http://kulur.desa.id/web/c_demografi Luas wilayah]  ===
Luas wilayah administrasi Desa Kulur : 279.8640 Ha terdiri atas :
 
Baris 48:
Jarak dari Ibukota Negara                     : Kurang lebih 550 km
 
=== Kawasan rawan bencana   ===
Pedukuhan Kaligayam, Setro dan Trukan merupakan wilayah perbukitan yang rawan terhadap bencana tanah longsor. Pedukuhan Polodadi (lahan persawahan), Kebondalem, Bojong dan Tigaron merupakan daerah rawan genangan air.
 
Baris 94:
Mendengar keluh kesah penduduk mereka bertiga berembug memutar otak mencari cara untuk membinasakan ular yang membuat penduduk mengalami depresi mental dan ketakutan. Setelah berhari-hari, akhirnya mereka memutuskan untuk berperang dengan sang ular. Sebagai tameng pertahanan dibuatlah sebuah bronjong besar dari bambu wulung. Dan suatu sore mereka di antar oleh warga ke tempat persembunyian ular raksasa tersebut, berbekal beronjong dan keris segoro muncar, kyai mertinggi mulai bertempur dengan ular itu, kyai mertinggi di gebas buntut ular tersebut sampai ke (sekarang pasar dekat teteg rel) pertempuran semakin sengit, lalu beliau membalas menjebak ular tersebut masuk ke bronjong dan beliau habisi ular tersebut dengan pusakanya. 
 
Akhirnya sang ular dapat dibinasakan, setelah pusaka keris bertubi-tubi dihunjamkan dan mendarat di sekitar leher sang ular tempat nyawa berada batu kecubung pun terlempar, tempat jatuhnya batu tersebut kini ditandai sebuah sumur bernama sumur bandung. Peristiwa terbunuhnya sarpa pangan angin itu terjadi pada hari kamis kliwon menjelang senja hari. Oleh penduduk bangkai ular besar itu kemudian digunakan sebagai tanggul untuk membendung air. Tempat beradanya bangkai ular itu kemudian hari bernama gumuk tanggul angin. tanggul karena digunakan untuk menanggul dan angin karena namanya sarpa pangan angin. Menurut kepercayaan orang jawa meskipun wujud fisik ular tersebut sudah hancur bersatu dengan tanah, namun wujud metafisiknya dipercaya masih berada di tempat itu. Artinya pada saat tertentu akan nampaktampak wujud metafisiknya. Dan tidak menutup kemungkinan akan berulah lagi. 
 
Beberapa tokoh masyarakat sebagai sumber informasi tentang nama desa yang disarikan oleh tim penyusun antara lain:
Baris 188:
7. Masa kepemimpinan Lurah Nur Hadi Rahmanto
* Rehab Kantor dan Balai Desa
* Pendirian pasar desa ''"CIKLI"''
* [[Berkas:Pasar Cikli Kulur.png|jmpl|350x350px|'''Pasar Cikli Kulur''' yang terletak di Pedukuhan Polodadi, Desa Kulur]]Pendirian kios desa
* Pendirian Gedung TK
* Pelebaran jalan Desa
* Listrik masuk Desa
* Pengaspalan jalan Desa
* Penghijauan
* Rehab balai makam Gunung Tahunan
8. Masa kepemimpinan Kepala Desa Albanani Heru Irianto.Bc.Hk.
Baris 200:
* Penambahan & rehab gedung TK pertiwi ekokapti
* Pembangunan Poskesdes
* [[Berkas:Poskesdes Kulur.png|jmpl|350x350px|'''Poskesdes Kulur''' yang terletak di Pedukuhan Bojong, Desa Kulur, Kecamatan Temon]]Rehab Jembatan Bojong Ngeprih (Trukan )
* Rehab Balai Desa dan tempat parkir
* Mushola Balai Desa