Pengepungan Eretria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya)
Baris 36:
== Sumber ==
{{Main|Herodotos}}
Sumber utama untuk Perang Yunani-Persia adalah sejarawan Yunani [[Herodotos]]. Herodotos, yang disebut sebagai 'Bapak Sejarah',<ref>Cicero, ''Mengenai Hukum'' I, 5</ref> lahir pada tahun 484 SM di Halikarnassos, Asia Kecil (ketika itu dikuasai oleh Persia). Dia menulis karyanya yang berjudul ''[[Historia]]'' sekitar tahun 440–430 SM, berusaha untuk melacak asal usul Perang Yunani-Persia, yang ketika itu merupakan peristiwa yang belum terlalu lama berlalu (perang itu berakhir pada tahun 450 SM).<ref name=B596>Bauer, hlm. 596</ref><ref name = hxvi/> Pendekatan Herodotos sepenuhnya baru, dan setidaknya di masyarakat Barat, dia nampaknyatampaknya menciptakan 'sejarah' seperti yang kini diketahui.<ref name = hxvi/> Seperti dinyatakan oleh Holland:<ref name = hxvi>Holland, hlm. ''xvi''–''xvii''.</ref>
 
{{cquote|bgcolor=#F0FFF0|Untuk pertama kalinya, seorang penulis kronik memutuskan untuk melacak asal usul suatu konflik bukan ke masa silam yang begitu jauh demi terlihat menjadi sangat menakjubkan, bukan juga kepada tingkah laku dan keinginan dewa tertentu, bukan kepada klaim orang demi mewujudkan takdir, namun lebih kepada penjelasan yang dapat dia verifikasi secara pribadi.}}
Baris 61:
Setelah Ionia berhasil dikendalikan lagi, Darius ingin membalas Eretria, Athena, dan Naxos karena membantu Ionia. Namun kampanyenya harus tertunda sampai ia berhasil memadamkan pemberontakan di Thrakia dan [[Makedonia]].<ref>Lloyd, hlm. 154</ref> Pada 492 SM, Darius mengirim menantunya, [[Mardonios]], yang juga adalah keponakannya, dalam suatu [[Invasi pertama Persia ke Yunani#Kampanye Mardonios|ekspedisi]] untuk menaklukan wilayah sebelah utara [[Yunani]], dan kemudian menaklukan Eretria dan Athena. Ini akan memberi Persia posisi yang bagus untuk menyerang [[Peloponnesos]]. Ekspedisi ini sukses menaklukkan kembali [[Thrakia]] dan memaksa [[Alexandros I dari Makedonia]] untuk menjadikan [[Kekaisaran Makedonia|Makedonia]] sebagai kerajaan klien Persia. Namun ekspedisi ini dihentikan setelah armada Persia dihantam badai di dekat [[Gunung Athos]], yang membuat armada Persia kehilangan sebagian besar [[Pasukan Akhemeniyah|kapalnya]].<ref name=X8/><ref name = VI44>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%23946;layout=;loc=6.43.1 6.44]</ref>
 
Setelah kawasan sebelah uatra Yunani berhasil dikuasai, Darius mengirimkan utusan ke semua negara kota Yunani, meminta hadiah "tanah dan air" (simbol dari ketundukan). Karena Persia nampaktampak begitu kuat, sebagian besar negara-kota Yunani menyatakan ketundukannya. Akan tetapi, di Athena, utusan Persia dilempar ke dalam lubang dan disuruh mencari sendiri tanah yang mereka minta. Hal serupa terjadi di Sparta, ketika utusan Persia dilempar ke dalam sumur dan disuruh untuk mengambil sendiri air yang mereka minta. Ini adalah terakhir kalinya Darius berupaya menaklukan Yunani melalui diplomasi.<ref>Bradford, hlm. 49</ref>
 
Akhirnya pada tahun 490 SM, Darius memutuskan untuk mengirim suatu ekspedisi militer yang dipimpin oleh [[Datis]], seorang laksamana [[Bangsa Mede|Mede]], dan [[Artaphernes (putra Artaphernes)|Artaphernes]]. Artaphernes adalah putra dari satrap yang mendukung serangan ke Naxos sepuluh tahun sebelumnya dan yang didatangi oleh [[Hippias|Hippias dari Elis]], seorang mantan [[tiran]] Athena yang digulingkan dan diusir pada 508 SM. Hippias mendatangi Artaphernes untuk mencari suaka dan mencari peluang untuk kembali berkuasa. Ia pun membuat kesepakatan dengan Persia bahwa ia akan membantu Persia asalkan kelak ia boleh memimpin Athena.<ref>Lloyd, hlm. 165</ref> Sementara itu Mardonios sendiri terluka pada kampanye sebelumnya dan kehilangan dukungan sehingga tak disertakan dalam ekspedisi kali ini.<ref name=h6.45>Herodotos [http://www.sacred-texts.com/cla/hh/hh6040.htm 6.45]</ref>
Baris 87:
Ketika orang Eretria mengetahui bahwa pasukan tempur Persia sedang mendatangi dan hendak menyerang mereka, mereka meminta Athena untuk mengirimkan pasukan bantuan.<ref name = VI100>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%231006;layout=;loc=6.99.1 6.100]</ref> Pihak Athena setuju dan menyuruh 4000 orang Athena yang berada di kota Euboia lainnya, yaitu Khalkis, untuk membantu Eretria.<ref name = VI100/> Orang-orang Athena ini sebelumnya ditempatkan di tanah Khalkis sebagai kolonis setelah Athena mengalahkan Khalkis sekitar 20 tahun sebelumnya.<ref>{{Cite journal |first=H. B. |last=Mattingly |title=Athens and Euboea |journal=Journal of Hellenic Studies |volume=81 |issue= |year=1961 |pages=124–132 |doi=10.2307/628082 |jstor=628082 }}</ref><ref name = V77>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126&layout=&loc=5.77 5.77]</ref> Akan tetapi, ketika orang Athena tiba di Eretria, seorang warga Eretria terkemuka yang bernama Aiskhines memberitahu mereka mengenai perpecahan yang terjadi di antara rakyat Eretria, dan dia juga menyarankan orang-orang Athena itu untuk pergi meninggalkan Eretria dan menyelamatkan diri mereka sendiri agar mereka tidak ikut menderita jika Persia menaklukkan Eretria.<ref name = VI100/> Orang-orang Athena mengikuti nasihat Aiskhines dan berlayar ke [[Oropos]] sehingga mereka tidak ikut diserang oleh pasukan Persia.<ref name = VI101>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0126;query=chapter%3D%231007;layout=;loc=6.100.1 6.101]</ref>
[[Berkas:Heroon.jpg|270px|kiri|jmpl|Reruntuhan [[Heroon]] (kuil-makam) di Eretria]]
Rakyat Eretria gagal untuk menemukan rencana tindakan yang jelas, Herodotos menyebutkan bahwa "semua rencana orang Eretria nampaknyatampaknya tidak dapat diandalkan; mereka meminta bantuan kepada Athena, namun pendapat mereka terpecah." Rakyat Eretria terbagi menjadi dua kelompok yang masing-masing mendukung rencana berbeda, salah satu kelompok berpendapat bahwa lebih baik menyerah kepada Persia untuk memastikan keselamatan dan agar kota Eretria tak dihancurkan oleh Persia, sedangkan kelompok lainnya ingin melarikan diri ke dataran tinggi di Eretria.<ref name = VI100/> Akan tetapi, ketika armada Persia telah berlabuh di wilayah Eretria, kesepakatan yang dicapai oleh rakyat Eretria adalah bahwa mereka tidak akan meninggalkan kota, melainkan akan berusaha bertahan di dalam kota menghadapi pengepungan Persia.<ref name = VI101/>
 
Strategi Eretria adalah mempertahankan tembok mereka, dan menghadapi pengepungan.<ref name = VI101/> Kemungkinan, ini adalah satu-satunya rencana yang dapat disepakati, atau menjadi rencana standar ketika tidak ada rencana yang disepakati. Bagaimanapun juga, pasukan Persia hanya pernah mengalami sedikit kekalahan selama satu abad terakhir dan tidak pernah ada pasukan Yunani yang benar-benar berhasil mengalahkan pasukan Persia, oleh karena itu strategi ini menjadi sesuatu yang cukup masuk akal.<ref>Lazenby, hlm. 23–29</ref> Karena pasukan Persia tiba di Eretria menggunakan kapal, mereka mungkin hanya membawa sedikit perlengkapan pengepungan, dan memang, serangan mereka sebelumnya telah digagalkan pada pada [[Invasi pertama Persia ke Yunani#Kampanye kedua|Pengepungan Lindos]] sebelum mendatangi Eretria.<ref>Lind. Chron. D 1–59 in Higbie (2003)</ref>
 
Persia melabuhkan pasukannya di tiga lokasi berbeda, yaitu Temenos, Khioreai, dan Aigilea. Para tentara Persia keluar dari kapal lalu berarak langsung menuju Eretria. Karena rencana orang Eretria adalah bertahan di dalam kota, mereka tidak berusaha menahan pendaratan pasukan Persia. Akibatnya para tentara Persia dengan mudahnya memasuki wilayah Eretria dan berarak menuju kota Eretria. Pasukan Persia kemudian mulai mengepung kota itu. Aih-alih mengepung Eretria secara pasif, pasukan Persia nampaknyatampaknya secara agresif menyerang tembok Eretria. Herodotos menuturkan bahwa pertempuran itu brutal dan kedua belah pihak menderita banyak korban. Setelah enam hari terjadi pertempuran, tiba-tiba dua orang Eretria terkemuka, yakni Euphorbos dan Philagros, membuka gerbang kota sehingga pasukan Persia dapat menerobos masuk dan menaklukkan kota itu.<ref name = VI101/> Para tentara Persia menghancurkan kota Eretra dan menjarah segala barang berharga.<ref name = VI101/><ref name=X9>Nadif, hlm. 9</ref> Mereka juga membakar kota, termasuk kuil dan suaka suci, sebagai balasan atas pembakaran [[Sardis]] (di kemudian hari, Eretria dihuni kembali oleh sejumlah orang Athena dan menjadi bagian dari [[Liga Delos]]). Semua penduduk yang tertangkap dijadikan budak, sesuai perintah Darius.<ref name = VI101/>
 
== Akibat ==