Akrura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{TMH Infobox
| Nama = Akrura
| Devanagari = अक्रुर
| Ejaan_Sanskerta = Akrura
| Image = Krishna and Balarama Being Driven by Akrura to Mathura, Folio from a Bhagavata Purana (Ancient Stories of the Lord) LACMA M.71.49.1.jpg
| Caption = Lukisan Akrura menjemput Kresna dan Baladewa dengan kereta kuda. Ilustrasi dari ''[[Bhagawatapurana]]'' {{cacirca}} 1730, [[Jammu dan Kashmir]], [[India]].
| Nama_lain = Babru
| Klan = [[Wresni]]
| Golongan = [[Yadawa]]
Baris 15 ⟶ 18:
}}
 
'''Akrura''' {{Sanskerta|अक्रुर|Akrura}} alias '''Babru'''<ref name=Garg1992>Garg, pp. 305-306.</ref> adalah salah satu tokoh dalam [[mitologi Hindu]], seorang kesatria bangsa [[Yadawa]], keturunan [[Yadu]]. Ia merupakan putra Swapalka dan Gandini, bangsawan Yadawa dari klan [[Wresni]]. Dalam lingkungan bangsa Yadawa, ia merupakan salah satu panglima perang. Ia dikenal sebagai sesepuh Yadawa yang menjaga permata berharga bernama [[Syamantaka]], setelah kematian [[Satrajit]].
 
== LegendaKeluarga ==
Dalam ''[[Bhagawatapurana]]'' dikisahkan bahwa Akrura (nama dari [[bahasa Sanskerta]], ''akrur'', berarti "tidak kejam")<ref>http://www.naamkaran.com/babynames/meaning-of-akrur.html</ref> merupakan salah satu putra Swapalka dan Gandini (alias Nandini). Kakeknya bernama Presni<ref name=Pargiter>Pargiter, p. 107, 280.</ref> dan ibunya merupakan putri dari [[kerajaan Kashi]].<ref name=Garg1992/> Meskipun ada beberapa bagian ''Purana'' yang hilang, dan yang masih ada tidak cukup jelas, namun ada kesepahaman bahwa garis keturunan [[Yadu]] menuju Akrura sebagai berikut: Yadu, Krostu, Satvata, Wresni, Yudajit, Presni, SWapalka, Akrura. Dalam garis keturunan Wresni, Akrura memiliki kakek moyang yang sama dengan [[Kresna]].<ref>Pargiter, pp. 102-109.</ref>
 
Akrura menikahi Sutanu, putri Ahuka, dan memiliki dua putra: Dewaka (alias Dewawat) dan Upadewaka (atau Upadewa).<ref name=Garg1992/>
 
== Penjemputan Kresna ==
Saat [[Kangsa]] berkuasa di [[Mathura]], ia mendapat ramalan bahwa nyawanya akan melayang di tangan putra [[Dewaki]], yaitu [[Kresna]] dan [[Baladewa]]. Ia pun merencanakan pembunuhan bagi mereka berdua dengan kedok undangan menyaksikan upacara.<ref>Swami, p. 782.</ref>
Diceritakan dalam kitab ''[[Bhagawatapurana]]'' dan ''[[Hariwangsa]]'', saat berkuasa di [[Mathura]], [[Kangsa]] mendapat ramalan bahwa nyawanya akan melayang di tangan putra [[Dewaki]], yaitu [[Kresna]] dan [[Baladewa]]. Ia pun mengirimkan berbagai [[rakshasa|raksasa]] untuk membunuh kedua anak tersebut, namun senantiasa menemui kegagalan. Maka dari itu, ia memutuskan untuk membunuh mereka dengan tangannya sendiri. Kangsa berencana membunuh mereka di Mathura secara langsung, dengan kedok undangan menyaksikan upacara ''Capapuja'' dan pertandingan gulat.<ref>Swami, p. 782.</ref> Ia mengutus Akrura untuk menjemput mereka berdua.
Ia mengutus Akrura untuk menjemput mereka berdua. Pada akhirnya, Kangsa dibunuh oleh Kresna dalam suatu pertandingan gulat.
 
Saat bertemu dengan Kresna, Akrura merasa takzim setelah menyaksikan penampakan bahwa Kresna sesungguhnya bukan manusia biasa. Kresna dan Baladewa pun tak ragu untuk datang ke Mathura bersama Akrura, namun perjalanan mereka dihadang oleh para ''gopi'' atau gadis penggembala. Pada akhirnya, mereka berhasil bertolak ke Mathura. Di sana, Kangsa dibunuh oleh Kresna dalam suatu pertandingan gulat.
=== Permata Syamantaka ===
 
=== Permata Syamantaka ===
Dalam kitab ''[[Bhagawatapurana]]'' dan ''[[Wisnupurana]]'' diceritakan bahwa Akrura ingin menikahi [[Satyabama]], putri [[Satrajit]], bangsawan Yadawa. Sejak Satyabama menikah dengan [[Kresna]], ia merasa cemburu. Selain Akrura, ada dua orang kesatria Yadawa lainnya yang mencintai Satyabama bernama [[Satadanwa]] dan [[Kertawarma]]. Akrura dan Kertawarma menghasut Satadanwa untuk membunuh Satrajit, dan Satadanwa pun melakukannya. Karena takut akan pembalasan Kresna dan [[Baladewa]], ia kabur dari [[Kerajaan Dwaraka]]. Saat kabur, Satadanwa pergi menemui Akrura dan memberikan permata Syamantaka milik Satrajit.
 
Akrura menyembunyikan permata Syamantaka di tempat yang menurutnya aman. Konon permata tersebut dapat membuat pemiliknya makmur dan kerajaannya dijauhi berbagai penyakit. SelamaSaat permata itu tersembunyi, Akrura melakukan berbagai [[yadnya]] (ritual suci). Ia melakukannya selama 62 tahun. Selama ia melakukan yadnyamelakukannya, tidak ada penyakit di kerajaan Dwaraka., Iadan ia pun dianggap orang suci oleh para penduduk. Namun petaka terjadi, setelah beberapa kerabat Akrura kabur karena membunuh kesatria Yadawa lainnya, kemudianAkrura merekapun kabur. Maka dari itu Akruraikut pergi dari [[Dwaraka]]. Setelah ia pergikepergiannya, penduduk kerajaan Dwaraka tidak kebal lagi terhadap penyakit, sebab permata Syamantaka dibawa menjauh oleh Akrura dari kerajaankota tersebut. ParaTapi para penduduk menganggap bahwa itu terjadi karena orang suci seperti Akrura telah pergi meninggalkan Dwaraka. Maka dari itu, mereka membawamembujuk Akrura agar kembali ke Dwaraka. Setelah Akrura kembali, penyakit pun lenyap dari Dwaraka.
 
[[Kresna]] berprasangka bahwa ketenangan menyelimuti Dwaraka bukan karena keberadaan Akrura, melainkan karena permata Syamantaka yang dibawa oleh Akruraolehnya. Kresna merundingkan hal tersebut bersama para pemuka bangsa [[Yadawa]] lainnya, kemudian Akrura diminta untuk datang kemenghadiri rapat tersebut. Kresna menyuruhnya untuk mengaku, sebab [[Baladewa]] mencurigai Kresna sebagai pembawa permata itu. Akhirnya Akrura mengakui perbuatannya dansekaligus menunjukkan permata Syamantaka yang disembunyikannya kepada para Yadawa. Kresna berkata bahwa permata itu akan mendatangkan kedamaian dan ketenangan pada orang yang berhati suci. Bagi orang yang tidak berhati suci, maka permata itu akan mendatangkan kematian. Kresna menyarankan agar Akrura tetap menjaga permata tersebut, sebab tidak ada penyakit di Dwaraka selama Akrura menyimpan permata tersebutmenyimpannya. Kresna tidak mau membawanya, sebab ia memiliki 16.000 istri., Sedangkansedangkan Baladewa suka minum minuman kerasyang memabukkan. Para Yadawa pun menyetujui usul Kresna.
 
== Galeri ==
<gallery widths=240 heights=180>
Berkas:Akrura.jpg|Ilustrasi adegan Akrura mengundang Kresna dan Baladewa ke [[Mathura]]. Lukisan dari [[Agra]], [[India]]. Dibuat sekitar [[abad ke-16]].
File:Krishna and Balarama are seated in a chariot driven by Akrura.jpg|Ilustrasi penjemputan Kresna dan Baladewa oleh Akrura. Litograf tahun 1895, menggambarkan Kresna dan Baladewa hendak berangkat menuju Mathura dengan mengendarai kereta yang dikemudikan Akrura, namun para ''gopi'' menghalangi perjalanan mereka.
File:Akrura2Akrura3.jpg|Tokoh Akrura yang dipentaskan dalam ''yakshagana'', suatu drama tradisional dari [[Karnataka]], [[India]].
</gallery>
 
== Referensi ==
{{commonscat|Akrura}}
{{reflist|2}}
 
== Daftar pustaka ==