The Disaster Artist (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: mengosongkan halaman [ * ]
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
 
== Plot ==
Pada tahun 1998, di [[San Francisco]], Greg Sestero ([[Dave Franco]]), seorang actoraktor berusia 19 tahun, bertemu dengan seorang pria misterius bernama [[Tommy Wiseau]] ([[James Franco]]) di kelas aktingnya bersama Jean Shelton ([[Melanie Griffith]]). Setelah Tommy mencoba untuk melakukan adegan dari ''Streetcar Named Desire'' karya [[Tennessee Williams]], pertunjukannya dipotong oleh Jean. Greg terkesima oleh keberanian Tommy di atas panggung. Beberapa bulan kemudian, Greg dan Tommy membentuk persahabatan yang kuat, meski aneh. Akhirnya, atas saran Tommy, keduanya pindah ke [[Los Angeles]] untuk kesempatan berfokus pada karir akting mereka.
 
Setelah beberapa minggu, Greg menandatangani kontrak dengan Iris Burton ([[Sharon Stone]]), salah satu agen bakat muda saat itu. Tommy, di sisi lain, menghadapi penolakan dari agen, sutradara casting dan orang-orang di dalam Hollywood. Greg juga menjalin hubungan dengan Amber ([[Alison Brie]]), yang ia temui di sebuah klub malam. Tommy mulai cemburu, emosional, sedih dan putus asa dan siap untuk kembali ke San Francisco. Audisi Greg juga gagal. Greg berbagi rasa frustrasinya dengan Tommy, berharap bisa membuat film untuk memberi peran dirinya sendiri. Tommy benar-benar menerima saran ini.
Baris 34:
Selama tiga tahun, Tommy menulis ''The Room'' dan menunjukkannya kepada Greg. Meski mengakui ketidakpercayaannya, Greg bersikeras kepada Tommy bahwa naskahnya hebat. Tommy memberinya peran sebagai Mark, bersama dengan kredit produser asosiasi. Greg terpaksa menerimanya. Mereka menyewa Birns & Sawyer, sebuah rumah produksi di Hollywood Utara. Tommy bersikeras membeli semua peralatan produksi itu sendiri, sekaligus bersikeras agar film tersebut direkam di [[film 35 mm]] dan HD Digital secara bersamaan. Karyawan Birns & Sawyer mengenalkan Tommy kepada Raphael Smadja (Paul Scheer) dan Sandy Schklair ([[Seth Rogen]]), yang masing-masing bekerja sebagai pengawas sinematografer dan naskahnya. Sandy, bagaimanapun, pada dasarnya melakukan semua tanggung jawab sutradara untuk Tommy. Produksi awalnya dimulai dengan mulus, namun Tommy tumbuh semakin narsis dan menuntut. Ia secara lisan menghina anggota kru, berulang kali tidak menghafal naskahnya, muncul hampir setiap hari dan menolak untuk memberikan krunya dengan kebutuhan dasar seperti air minum. Hal ini berpuncak pada Carolyn Minnott ([[Jacki Weaver]]), yang berperan sebagai Claudette, pingsan karena kelelahan.
 
Para kru semakin membenci Tommy, dengan banyak mempertanyakan perilakunya meskipun biaya produksi dikeluarkan tanpa henti tanpa ada yang tahu sumbernya. Ketika persiapan untuk adegan seks, Tommy mempermalukan Juliette Danielle (Ari Graynor), yang berperan sebagai Lisa, di depan seluruh kru, dengan menunjukkan bagaimana "menjijikkan" tubuh Juliette karena jerawat. Kesabaran Raphael habis dan Tommy cepat memecat Raphael. Ketika merekam film ''The Room'' di balik layar yang nyaris konstan, Tommy mengungkapkan bahwa ia tahu semua orang membencinya, dan percaya bahwa tidak seorang pun, termasuk Greg, tertarik untuk melihat visinya. Siang harinya, Greg dan Amber kebetulan mendapat tawaran dari actoraktor [[Bryan Cranston]] dari sitcomsitkom ''[[Malcolm in the Middle]]'', yang mengundang Greg untuk berperan sebagai penebang kayu kecil dalam episode yang saat ini sedang syuting. Greg memohon Tommy untuk menunda pengambilan gambar sehari demi membantu kesempatan Bryan Cranston, namun Tommy menolak, membuat Greg semakin kecewa dan menyebabkan Amber berpisah dengannya. Pada hari terakhir, Greg akhirnya memanggil Tommy untuk diberi hak dan bersifat egois selama persahabatan mereka dan mempertanyakan umur, latar belakang, dan sumber pendapatannya. Mereka mengalami perkelahian fisik singkat dan tidak bertemu selama delapan bulan.
 
Akhirnya, Tommy mengundang Greg ke pemutaran perdana film ''The Room''. Greg terkejut bahwa Raphael, Sandy dan seluruh pemeran dan kru hadir. Tommy memperkenalkan film tersebut dan terus berlanjut, seluruh penonton perlahan-lahan tertawa terbahak-bahak karena film tersebut dibuat dengan mengerikan. Tommy berjalan keluar dari teater, kesal dengan reaksi ini, namun Greg menghiburnya, memberitahu Tommy bahwa meski mungkin itu bukan reaksi yang diharapkan, mereka belum pernah melihat penonton bersenang-senang di bioskop. Dengan sedikit perspektif ini, Tommy kembali ke depan teater saat kredit bergulir, mendapat pujian atas film yang bernuansa "komedi" tersebut dan mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.