Televisi berlangganan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Miladia (bicara | kontrib)
Miladia (bicara | kontrib)
Baris 26:
 
==Media Satelit==
Media lain yang juga sangat menarik dalam industri televisi berlangganan kita adalah satelit. Untuk lebih menjelaskan secara rinci, saya akan menggunakan dua provider dengan pangsa pasar yang besar di Indonesia, yakni [[Indovision]], [[Astro]] dan [[Telkomvision]].
 
===Indovision===
Telah dibahas sebelumnya bahwa Indovision yang telah mengklaim sebagai penyedia layanan televisi berlangganan pertama di Indonesia dengan sistem '''DBS,''' memulai operasi dengan satelit '''Palapa C-2''' sampai akhirnya menggunakan perangkat '''S-Band''' melalui satelit Indostar1 (Cakrawarta 1). '''S-Band''' banyak digunakan untuk keperluan militer. Dengan beroperasi pada frekuensi 2-4 GHz, S-Band cocok diaplikasikan untuk wilayah Indonesia yang tropis. Namun, frekuensi tersebut berpotensi terkena gangguan jika dilewati transmisi wifi yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Lain lagi dengan Astro. Astro beroperasi dengan menggunakan metode transmisi '''Ku-Band''' melalui satelit '''Measat-2''' milik Malaysia. Metode transmisi '''Ku-Band''' beroperasi pada level frekuensi 12-14 GHz. Satelit yang menggunakan transmisi '''Ku-Band,''' memiliki keuntungan antara lain, mampu menaikkan kekuatan sinyal downlink. Di sisi lain, '''Ku-Band''' juga memiliki kelemahan karena berpotensi tekena interferensi sinyal akibat hujan maupun salju, sehingga tak jarang, jika cuaca buruk (medung atau hujan) siaran astro sering terganggu.
PT.Telekomunikasi Inodenesia Tbk. (Telkom) menawarkan dua pilhan sekaligus, TV berbayar melaui media satelit '''(Direct To Home)''' serta TV Kabel '''(Digital CATV Broadband)''' dengan nama Telkomvision. Untuk layanan satelit di kota-kota besar, Telkom turut menyediakan akses Internet yang diberi nama Telkom Speedy. TelkomVision ini menggunakan frekuensi transmisi satelit '''C-Band''' yang beroperasi pada level 4-6 GHz. Penggunaan frekuensi satelit '''C-Band''' ternyata memiliki kemampuan terbatas dalam menghindari interferensi sistem gelombang mikro dan terrestrial.
 
===Astro===
Lain lagi dengan Astro. Astro beroperasi dengan menggunakan metode transmisi '''Ku-Band''' melalui satelit '''Measat-2''' milik [[Malaysia]]. Metode transmisi '''Ku-Band''' beroperasi pada level frekuensi 12-14 GHz. Satelit yang menggunakan transmisi '''Ku-Band,''' memiliki keuntungan antara lain, mampu menaikkan kekuatan sinyal downlink. Di sisi lain, '''Ku-Band''' juga memiliki kelemahan karena berpotensi tekena interferensi sinyal akibat hujan maupun salju, sehingga tak jarang, jika cuaca buruk (medung atau hujan) siaran astro sering terganggu.
 
===Telkomvision===
PT.Telekomunikasi Inodenesia Tbk. (Telkom) menawarkan dua pilhan sekaligus, TV berbayar melaui media satelit '''(Direct To Home)''' serta TV Kabel '''(Digital CATV Broadband)''' dengan nama Telkomvision. Untuk layanan satelit di kota-kota besar, Telkom turut menyediakan akses Internet yang diberi nama Telkom Speedy. TelkomVision ini menggunakan frekuensi transmisi satelit '''C-Band''' yang beroperasi pada level 4-6 GHz. Penggunaan frekuensi satelit '''C-Band''' ternyata memiliki kemampuan terbatas dalam menghindari interferensi sistem [[gelombang mikro]] dan [[terrestrial]].
 
===Proses Penyiaran===
Mekanisme penyiaran satelit untuk televisi berlangganan umumnya sama, dimulai ketika ''provider'' memancarkan siarannya ke satelit '''(uplink)''' lalu kemudian sinyal tersebut ditransfer/dikirim lagi menuju ke bumi '''(downlink)'''. Di Indonesia kita bisa mengakses channel-channel dari [[Amerika Serikat|AS]], [[Jepang]], [[Inggris]] dll. Lantas bagaimana mekanisme penyiarannya? Siaran tersebut pertama kali dipancarkan dari tempat dimana produksi siaran dilakukan, kemudian dipancarkan kembali melalui satelit di Indonesia sampai akhirya kita bisa menikmati ratusan tayangan dari berbagai negara di dunia. Siaran dari satelit provider tersebut dapat diterima pelanggan yang telah dilengkapi alat bernama ''decoder''. Dengan menggunakan media penyaluran satelit, suatu program televisi dapat dinikmati sejauh kita memiliki akses untuk menangkap sinyal uplink satelit induk. Selain itu, yang menarik dari sistem berlangganan program tv dengan menggunakan satelit adalah adanya pengacakan sinyal (''scramble''). Artinya, sinyal yang dikirim oleh satelit diacak terlebih dulu, sehingga hanya orang yang memiliki decoder saja yang dapat mengakses program siaran tersebut.
 
===Alat Penangkap Sinyal Satelit===
Untuk mengakses beberapa bahkan sampai ratusan channel televisi, kita harus memiliki alat-alat penangkap sinyal satelit.Beberapa Peralatan tersebut antara lain :
*Satellite dish (Out Door Unit) : komponen ini berbentuk seperti antenna parabola dengan diameter sekitar 60-180 centimeter.