Televisi berlangganan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Miladia (bicara | kontrib)
Miladia (bicara | kontrib)
Baris 12:
 
==Media Kabel==
Sebagian besar lembaga penyiaran berlangganan di [[Indonesia]] telah memanfaatkan satelit dan kabel sebagai media penyalur dalam penyampaian program kepada konsumen.Di Indonesia, PT. Telkom yang menggunakan jaringan kabel dalam industri tv berlangganan tidak menggunakan [[serat optik]] dalam pendistribusian, namun memakai [[kabel broadband]].
 
===Komponen Utama Sistem Kabel===
Untuk media penyaluran melalui kabel, terdapat beberapa komponen utama dalam sistem kabel yang konvensional, antara lain:
*Headend : komponen atau alat yang digunakan untuk menangkap [[sinyal]] yang dibawa dari [[satelit]] maupun [[gelombang]] lain di [[udara]] yang kemudian akan didistribusikan kepada cable plant (jaringan kabel).
Baris 20 ⟶ 22:
*Terminal equipment : komponen yang diletakkan di setiap rumah pengguna layanan ini. Dapat berupa kabel modem, seperangkat televisi atau alat lain.
 
===Kekurangan===
Penggunaan [[amplifier]] pada media kabel ini dapat dikurangi apabila sistem kabel telah menggunakan serat optik sebagai ''trunk cable''. Di Indonesia, PT. Telkom yang menggunakan jaringan kabel dalam industri tv berlangganan tidak menggunakan [[serat optik]] dalam pendistribusian, namun memakai [[kabel broadband]].
Ketersediaan layanan ini sangat bergantung pada berapa banyak kabel yang dimiliki oleh provider dan wilayah mana saja yang akan menjadi target pasarnya. Jadi, ketika suatu [[wilayah]] belum terdapat jaringan kabel, maka wilayah tersebut belum mampu menerima layanan dari provider.
Mekanisme pendistribusian pada layanan kabel sebenarnya sederhana tapi membutuhkan dana yang besar untuk [[biaya operasional]]. Suatu [[perusahaan]] atau provider harus membentangkan, menanam , sekaligus merawat jaringan kabel. Untuk keperluan peningkatan kualitas dan kapasitas, peggunaan serat optik merupakan pilihan yang tepat.