Palapa Ring: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k {{rapikan}}
Arif ilyas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
'''PALAPA RING (Perkembangan Teknologi Kabel di Indonesia)'''
 
Baris 5 ⟶ 4:
 
== Pendahuluan ==
Sistem [[komunikasi]] di era [[digital]] ini, menuntut adanya efisiensi dalam pengriman informasi dari narasumber kepada penerima. Efisiensi itu berupa kecepatan waktu dalam pengiriman pesan. Perkembangan komunikasi yang menuntut adanya efisiensi waktu ini, kemudian mendorong para ahli untuk menemukan teknologi-teknologi perantara baru yang dapat memfasilitasi keinginan-keinginan tersebut. [[Kabel]] menjadi salah satu benda yang disorot. Pengembangan [[tembaga]] menjadi [[serat optik]] menjadi salah satu temuan mutakhir yang meningkatkan efisiensi waktu dalam sistem komunikasi. Dengan serat optik, narasumber dapat mengirimkan informasi dengan kapasitas yang besar baik itu besaran data maupun kecepatan.
 
Perubahan yang fenomenal ini telah membawa sebuah [[revolusi]] dalam [[komunikasi]]. Dengan perubahan ini, keterbukaan informasi dapat memberikan dampak yang baik bagi bangsa dan [[negara]]. Melalui sistem komunikasi yang baik, pemerintah dan rakyatnya akan terhubung satu dengan yang lainnya dalam rangka saling memberikan masukan.
 
== Serat Optik ==
Serat optik adalah saluran [[transmisi]] yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan [[sinyal]] cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah [[laser]] karena mempunyai [[spektrum]] yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Serat optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan, sensor, dan optik pencitraan.
 
Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu ''cladding'' dan ''core''. ''Cladding'' adalah selubung dari ''core''. '''Cladding''' mempunyai indeks bias lebih rendah dari pada ''core''. Nantinya, bagian ''core'' ini akan memantulkan kembali [[cahaya]] yang mengarah keluar dari ''core'' kembali kedalam ''core'' lagi. Sebagai catatan, efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun [[gelas]]. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
 
[[Reliabilitas]] dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER atau ''Bit Error Rate''. Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas [[laser]] yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.
 
== Palapa Ring ==
 
“Selama aku belum menyatukan [[Nusantara]], aku takkan menikmati [[palapa]]. Sebelum aku menaklukkan Pulau [[Gurun]], Pulau [[Seram]], [[Tanjungpura]], Pulau Haru, Pulau [[Pahang]], Pulau Dompo, Pulau [[Bali]], [[Sunda]], [[Palembang]], [[Tumasik]], aku takkan mencicipi palapa."
 
([[Sumpah Palapa]] - Patih [[Gajah Mada]])
 
=== Sejarah ===
Terinspirasi oleh sejarah bangsa, pemerintah [[Indonesia]] menggunakan “Palapa Ring” sebagai nama proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung (''backbone'')bagi [[telekomunikasi]] [[nasional]]. Cikal bakal dari Palapa Ring adalah ”Nusantara 21” yang merupkanmerupakan proyek awal pemerintah di tahunpada [[1998]]. Namun, krisis ekonomi yang melanda Indonesia membuat proyek tersebut tidak berjalan. [[Januari]] [[2005]], pada ajang ''Infrastructure Summit I'', wacana pembangunan infrastruktur [[telekomunikasi]] kembali mencuat ke permukaan.
 
Setelah Nusantara 21 tenggelam, muncul ide Cincin Serat Optik Nasional (CSO-N) yang diprakarsai oleh PT Tiara Titian Telekomunikasi (TT-Tel). Aplikasi tersebut merupakan jaringan kabel kasar bawah laut berbentuk cincin terintegrasi berisi [[frekuensi]] pita lebar yang membentang dari [[Sumatra Utara]] hingga [[Papua]] bagian barat dengan perkiraan panjang sekitar 25.000 [[km]]. Setiap cincin akan meneruskan akses frekuensi pita lebar dari satu titik ke titik lainnya di setiap kabupaten. Akses tersebut akan mendukung jaringan serat optik pita lebar berkecepatan tinggi dengan kapasitas 300 gbps hingga 1.000 gbps di daerah tersebut.
Baris 30 ⟶ 29:
 
=== Deskripsi ===
Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 33 [[provinsi]], 440 [[kota]]/[[kabupaten]] di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, sedangkan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.
Rencana pemerintah, Palapa Ring merupakan jaringan serat optik pita lebar yang berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau, yakni [[Sumatera]], [[Jawa]], [[Kalimantan]], [[Nusa Tenggara]], [[Sulawesi]], [[Maluku]], dan [[Papua]], serta delapan jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengelilingi Indonesia baik lewat dasar laut atau pun lewat daratan.
 
Rencana pemerintah, Palapa Ring merupakan jaringan serat optik pita lebar yang berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau, yakni [[Sumatera]], [[Jawa]], [[Kalimantan]], [[Nusa Tenggara]], [[Sulawesi]], [[Maluku]], dan [[Papua]], serta delapan jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengelilingi Indonesia baik lewat dasar laut atau pun lewat daratan.
Berdasarkan tulisan [[Basuki Yusuf Iskandar]], Direktur Jendral [[Pos]] dan [[Telekomunikasi]], pada desember 2007, “Perkembangan Teknologi Komunikasi”, manfaat Palapa Ring bagi pembangunan Indonesia adalah :
 
Berdasarkan tulisan [[Basuki Yusuf IskandarDirektur]], Direktur [[Jendral]] [[Pos]] dan [[Telekomunikasi]], [[Basuki Yusuf Iskandar]], pada desember[[Desember]] 2007, “Perkembangan Teknologi Komunikasi”, manfaat Palapa Ring bagi pembangunan Indonesia adalah :
* ketersediaan layanan komunikasi dari ''voice'' hingga [[broadband]] sampai seluruh kota/kabupaten
* akan terjadi efisiensi investasi yang akan mendorong tarif telekomunikasi semakin murah
Baris 43 ⟶ 42:
 
=== Pembangunan Palapa Ring ===
Sebelumnya, proyek Palapa Ring dimulai dengan penandatangan hasil [[konsorsium]] untuk pembangunan jaringan serat optik di Kawasan Indonesia Timur (KIT) pada Jumat [[5 Juli]] [[2007]] oleh tujuh operator telekomunikasi. Perusahaan operator telekomunikasi yang terlibat itu PT [[Bakrie Telecom]] Tbk, PT [[Excelcomindo Pratama]] Tbk, PT [[Indosat]] Tbk, PT Infokom Elektrindo, PT Macca System Infocom, PT Powertek Utama Internusa, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ([[Telkom]]). Pembangunan serat optik di KIT adalah sepanjang 10.000 kilometer yang dimulai pada [[2008]] dan memakan biaya Rp 4 triliun.
 
Setelah itu, tender Palapa Ring skala nasioanal dibuka kembali oleh pemerintah pada oktober[[Oktober]] 2007 yang sebelumnya di dahului oleh penyelesaian dokumen tender pada septemberSeptember. Setelah penandatanganan kontrak dengan para pemenang tender pada november[[November]] 2007, pembangunan di lakukandilakukan pada pertengahan 2008 dan diprediksikan selesai [[2013]].
 
[[Investasi]] pembangunan Palapa Ring sepenuhnya berasal dari operator telekomunikasi anggota konsorsium, tidak ada dana yang berasal dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara ([[APBN]]). Dalam proyek pembangunan Palapa Ring tersebut porsi investasi [[Telkom]] sebesar 40%, sedangkan anggota konsorsium lainnya sebesar 13,3%, kecuali satu anggota konsorsium sekitar 6,4%. Dengan penyertaan dana 40%, Telkom mendapatkan kuota kapasitas terbesar yakni setara 40 Gbps dari total kapasitas Palapa Ring sekitar 85 Gbps. '''- doc.ai -'''
Dalam proyek pembangunan Palapa Ring tersebut porsi investasi [[Telkom]] sebesar 40%, sedangkan anggota konsorsium lainnya sebesar 13,3%, kecuali satu anggota konsorsium sekitar 6,4%. Dengan penyertaan dana 40% maka Telkom mendapatkan kuota kapasitas terbesar yakni setara 40 Gbps dari total kapasitas Palapa Ring sekitar 85 Gbps. '''- doc.ai -'''
 
== Pranala luar ==