Kapal penjelajah Jepang Noshiro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 83:
-->
{{nihongo|'''''Noshiro'''''|能代 |}} adalah sebuah {{sclass-|Agano|kapal penjelajah ringan}} dalam [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] (IJN) selama [[Perang Dunia II]].<ref>{{cite book | last = Jentsura | first = Hansgeorg | year = 1976 | title = Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869-1945 | publisher = Naval Institute Press | isbn = 0-87021-893-X }} page 111-112</ref> Dia dinamai dari [[Sungai Noshiro]] di [[Prefektur Akita]] di bagian utara Jepang.
== Konstruksi ==
Noshiro yang lahir pada 19 Juli 1942 di Yokosuka (dan juga baru bisa benar-benar selesai pada 30 Juni 1943) awalnya ditempatkan di Armada Pertama IJN untuk mendapatkan pelatihan di Hashirajima. Tetapi, pada 15 Agustus 1943, Wakil Admiral Takeo Kurita merekrutnya untuk menjadi flagship Skuadron Destroyer 2 yang menjadi bagian dari armada keduanya, dan menjadi pewaris sah Jintsuu yang tewas tepat sebulan yang lalu.
 
Berbeda dari peran yang sering dijalankan kakaknya, Noshiro lebih sering terlibat dalam beberapa pertempuran frontal di garis terdepan baik pertempuran skala besar sampai dengan pertempuran 'yang nyaris terlupakan' oleh sejarah. Diantaranya adalah Battle of The Gilbert Islands, Battle of Solomon Islands, Guadalcanal Campaign (Battle of Empress Augusta Bay), Operation Galvanic yang dilancarkan Amerika Serikat, Battle of the Philipine Sea, dan Battle of Leyte Gulf (Battle of the Shibuyan Sea & Battle of Samar).
 
Beberapa catatan prestasinya adalah sebagai berikut. Pada masa Guadalcanal Campaign, Noshiro pernah menjabat sebagai flagship untuk armada yang terdiri dari enam heavy cruiser (Atago, Takao, Maya, Suzuya, Mogami, dan Chikuma) dan empat destroyer di Rabaul. Pada November 1943, Noshiro berhasil menggagalkan 'kematian' Agano dengan sukses menariknya pulang ke Truk untuk diperbaiki. Sebagai kapal yang bertarung frontal di garis depan ia justru tak mengalami kerusakan apapun di pertempuran skala besar seperti Battle of the Philiphine Sea dan Battle of the Shibuyan Sea. Dan pada [[Pertempuran Samar]], ia menenggelamkan Aircraft Carrier USS Gambier Bay disamping juga melukai kapal pengawal Carrier USS White Plains; menjadikannya sebagai satu dari dua kasus pertempuran langka yang menenggelamkan kapal induk hanya dengan meriam kapal.