Sang Pemimpi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 17:
 
=Latar peristiwa=
Andrea mengenali Arai yang hidup yatim piatu dan harus hidup sebatang kara ("Simpai Keramat"). Karena, ayahnya, satu-satunya anggota keluarganya, meninggal dunia. Sedangkan, Andrea dan Arai mengenali Jimbron di Masjid Al-Hikmah. Jimbron diasuh oleh Pendeta Geovanny, keluarga dekat Jimbron yang berbeda agama, karena Jimbron juga anak yatim piatu, sama seperti Arai. Gaya berbicara Jimbron agak sedikit gagap, dan Jimbron terobsesi pada kuda, karena gemar menonton serial televisi ''"[[The Lone Ranger]]"''. Dari serial televisi tersebut, Jimbron mengagung-agungkan kuda sebagai hewan yang memenangkan [[perang Badar]].
 
Masjid Al-Hikmah memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Haji Satar, Haji Marhaban Hamim bin Muktamar Aminudin (Taikong Hamim), dan Haji Hazani. Haji Satar adalah pembuat peraturan, Taikong Hamim adalah pelaksana peraturan, dan Haji Hazani adalah pengawas peraturan. Namun, sebagai pelaksana peraturan, Taikong Hamim juga memiliki watak yang sama tegasnya dengan Pak Mustar, wakil kepala sekolah SMA Negeri Bukan Main. Dan, jika sampai tamat SD belum hafal Juz Amma, maka akan dimasukkan ke dalam beduk yang dipukul sekeras-kerasnya, sehingga ketika keluar akan berjalan zig-zag seperti "ayam keracunan kepiting batu". (Bab 5 : "Tuhan Tahu, Tapi Menunggu", hal. 59)
Baris 59:
}}
 
Selama masaSemasa SMA, banyak kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh Arai dan Ikal. Mereka pernah mengejek Pak Mustar saatketika upacara bendera di pagi hari, sehingga Pak Mustar marah dan mengejar mereka hingga mereka bersembunyi di balik peti es bau busuk milik Nyonya Pho. Mereka juga pernah menyusup ke bioskop yang juga dimiliki oleh Nyonya Pho, yang tidak mengizinkan anak sekolah masuk untuk menonton film dewasa. Pak Mustar mengetahui hal tersebut sehingga Arai, Jimbron, dan Ikal diberi hukuman keesokan harinya. (Bab 10 : ''"Action!!"'', hal. 118-119)
 
{{cquote|
<poem>
"Setelah kuteliti baik-baik, SMA ini rupanya memiliki sebuah geng ''tengik'' beranggotakan tiga orang cecunguk, yang tak pernah berhenti membuat kerusakan-kerusakan!! Ketiga orang itu adalah kampiun masalah, para juara pembuat onar!! Menonton bioskop mengandung resiko seperti menelan buah khuldi, hukumannya diusir!! Hanya karena dua di antaranya penghuni garda depan dan sudah kelas tiga, maka kalian tidak kudepak dari SMA ini, paham?!! Ikal dan Jimbron, bersihkan WC lama itu!! Agar bisa dipakai lagi, sikat lantainya sampai mengilap!! Dan kau, Arai, bersihkan kotoran kelelawar di langit-langit seluruh sekolah!! Dan untuk pemanasan, pagi ini kalian akan sedikit berakting!! Kalian akan menjadi bintang film Indonesia murahan itu!! Hebat, bukan??"
</poem>
}}
 
 
Pada akhirnya, Jimbron harus berpisah dengan Ikal dan Arai yang akan meneruskan kuliah di Jakarta. Selama di Jakarta, mereka luntang-lantung mencari pekerjaan namun akhirnya Ikal menjadi pegawai pos dan Arai pergi ke Kalimantan untuk bekerja sambil kuliah. Ikal berhasil membiayai kuliahnya di Universitas Indonesia hingga menjadi Sarjana Ekonomi, sedangkan Arai belajar biologi di Kalimantan. Hidup mandiri terpisah dari orang tua dengan latar belakang kondisi ekonomi yang sangat terbatas namun punya cita-cita besar, sebuah cita-cita yang bila dilihat dari latar belakang kehidupan mereka, hanyalah sebuah mimpi.