Kota Surakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Museum dan perpustakaan: tambahkan museum keris nasional |
k →Arsitektur dan peninggalan sejarah: monumen di kota surakarta |
||
Baris 439:
-->
=== Arsitektur, Monumen dan peninggalan sejarah ===
[[Berkas:Pasar Klewer.jpg|jmpl|Suasana Pasar Klewer.]]
Karena sejarahnya, terdapat banyak [[Arsitektur dan peninggalan sejarah di Surakarta|bangunan bersejarah di Surakarta]], mulai dari bangunan ibadah, bangunan umum, keraton, hingga bangunan militer. Selain [[Keraton Surakarta]] (dibangun 1745) dan [[Pura Mangkunagaran]] (dibangun 1757), terdapat pula [[Benteng Vastenburg]] peninggalan Belanda<ref>[http://student.d3ti.mipa.uns.ac.id/sofyan/PAGE/tempat_1.html Benteng Vastenburg]</ref>, dan Loji Gandrung yang saat ini digunakan sebagai kediaman Wali Kota Surakarta. Sebelumnya, bangunan peninggalan Kolonial yang sampai saat ini masih utuh kondisinya ini selain digunakan sebagi tempat kediaman pejabat pemerintah Belanda, juga sering digunakan untuk dansa-dansi gaya Eropa dan bangsawan Jawa, sehingga disebut sebagai “Gandrung”.<ref>[http://bappeda.surakarta.go.id/loji-gandrung Loji Gandrung]</ref>
Selain itu Kota Surakarta juga memiliki beberapa monumen peringatan sejarah seperti : Monumen Brigjen Slamet Riyadi yang terletak di bunderan Gladak, Monumen 45 Banjarsari, Monumen Tugu Lilin di Mangkuyudan, Monumen Mayor Achmadi di Margoyudan, dan Monumen Perisai Pancasila di Kedung Kopi.
Pada tahun [[1997]] telah didata 70 peninggalan sejarah di Surakarta yang meliputi tempat bersejarah, rumah tradisional, bangunan kolonial, tempat ibadah, pintu gerbang, monumen, furnitur jalan, dan taman kota.<ref>{{en}} [http://www.thejakartapost.com/news/2011/03/02/surakarta-surveying-its-cultural-heritage.html The Jakarta Post: Surakarta surveying its cultural heritage]</ref>
|