[[Berkas:World 323 BCE.png|310px|kiri|jmpl|Dunia pada saat kematian Aleksander, menunjukkan kemaharajaannya dalam konteks geopolitik yang lebih besar]]
{{utama|Aleksander Agung dalam Al-Qur'an}} ''Lihat pula: [[Hikayat Iskandar Zulkarnain]]''
Aleksander Agung adalah salah satu tokoh yang dianggap sebagai [[Dzul Qarnain]] yang dapat ditemukan pula pada kitab suci [[Al Qur'an]], Surah ''Al Kahfi 83-101''. Dikisahkan bahwa dialah yang mengurung bangsa [[Ya’juj dan Ma’juj]] (Gog dan Magog) - yang menurut [[hadist]] shahih, bangsa tersebut akan keluar di akhir zaman. Riwayat ini bemula dari saat ia akan menaklukkan suatu daerah, penduduk daerah tersebut tanpa disangka bersedia mengikutinya. Asalkan bangsa Yajuj dan Majuj dikurung. Maka Dzul Qarnain mengurung kedua bangsa tersebut. Maka para penduduk pun bersedia ditaklukkan dengan suka cita.
Anggapan tersebut datang dari kisah [[Roman Aleksander]] yang sudah ada sebelum [[Islam]]. Beberapa allamah [[Muslim]] menolak anggapan Aleksander Agung adalah Dzul Qarnain, sebab Aleksander Agung bukanlah [[monoteisme|monoteis]], sedangkan Dzul-Qarnain adalah penyembah [[Allah]] dan hanya seorang penguasa, yang hidup pada masa [[Nabi]] [[Ibrahim]]. Pendapat ini diriwayatkan oleh [[Al-Fakihi]] dari ‘Ubaid bin ‘Umair, ‘Atha` dari [[Ibnu Abbas|Ibnu ‘Abbas]], [[‘Utsman bin Saj]], [[Ibnu Hisyam]] dan [[Ibnu Abi Hatim]] juga meriwayatkan dari jalan [[Ali bin Ahmad]]. Kemudian [[Al-Fakhrurrazi]] dalam tafsirnya menyatakan bahwa Dzul Qarnain adalah seorang nabi, sedangkan Aleksander memiliki guru yang bernama [[Aristoteles]] dan memerintah negerinya atas perintah Aristoteles.<ref>Fath al-Bari, 6/428-430, cet. Darul Hadits.</ref>