Surat dari Praha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Menambahkan tag <references /> yang hilang
Baris 52:
 
== Soundtrack ==
Original Soundtrack Surat Dari Praha terdiri dari 4 buah lagu karya [[GleenGlenn Fredly|Glen Fredly]] yang hadir sebagai pembangun cerita sebagai wujud perayaan 20 tahun karier Gleen di dunia musik [[Indonesia]]. Lagu-lagu tersebut adalah ''Nyali Terakhi'' dari album Lovevolution (2010), ''Sabda Rindu'', ''Untuk Sebuah Nama'', dan ''Menanti Arah'', ketiganya terambil dari album Luka, Cinta, dan Merdeka (2012). Dalam filmnya, lagu ''Nyali Terakhir'' dan ''Sabda Rindu'' dinyanyikan oleh kedua pemeran utamanya, Julie Estelle dan Tio Pakusadewo. Pemilihan lagu tersebut dilakukan oleh [[Angga Dwimas Sasongko]] dan M Irfan Ramli dengan beberapa alasan diantaranya ''Sabda Rindu'' dipili karena secara lirik sangat klasik. Maksudnya, ketika lirik-lirik ini diciptakan oleh tokoh Jaya, sangat make sense. Karena Jaya sudah sangat tua, hidup di masa 60-70-an, generasi saat itu pasti punya preferensi kata sendiri, dan lagu ini menggambarkan itu. Lalu ''Nyali Terakhir'', dipilih karena dianggap signature song-nya Glenn, lagu galau sedunia. Sementara itu Angga juga memilih dua lagu lain yang dibawakan sendiri oleh Glenn untuk mendukung suasana cerita. ''Untuk Sebuah Nama'' dipilih untuk menggambarkan emosi, karena menurutnya lagu tersebut menyimpan amarah sekalipun masih bertema cinta. Sementara lagu ''Menanti Arah'' dianggap mewakili keseluruhan cerita Surat dari Praha yang menyentuh soal cinta, sejarah, hingga politik.<ref>http://www.muvila.com/film/artikel/ini-alasan-terpilihnya-4-lagu-glenn-fredly-di-surat-dari-praha-160128x.html</ref>
 
== Kontroversi ==