Pompeii: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 87:
Ketika letusan terjadi, kota Pompeii mungkin memiliki penduduk sejumlah 20.000 orang dan berlokasi di area di mana orang Roma memiliki vila-vila liburan mereka. Banyak pelayanan yang disediakan di kota Pompeii ditemukan, misalnya: ''Macellum'' (pasar raya menyediakan makanan), ''Pistrinum'' (penggilingan gandum), ''Thermopolium'' (sejenis bar yang menyediakan minuman dingin dan panas), ''cauporioe'' (restoran kecil), dan sebuah amfiteater.
 
Tahun 2002 penemuan lain yang tak kalah pentingnya di hilir [[sungai Sarno]] mengungkapkan bahwa pelabuhan tersebut juga memiliki banyak penduduk dan para penduduknya tinggal di [[palafitte]] (desa dengan rumah-rumah yang menjorok di atas danau), dalam sebuah sistem kanal yang, menurut para ilmuwan, menyerupai kanal-kanal di [[Venesia]]. Namun fakta ini masih harus dipelajari lebih jauh.
 
Menurut Steven Ellis, salah satu tim arkeolog University of Cincinnati, penggalian situs menghasilkan analisis arkeologi terkait hunian lengkap di mana situs itu juga menyimpan pusat bisnis yang terletak disalah satu gerbang tersibuk di Pompeii, Porta Stabia. Wilayah situs mencakup 10 bidang bangunan terpisah dan memiliki 20 bangunan toko yang sebagian besar menjual makanan dan minuman. Salah satu di antara bukti yang diperiksa merupakan limbah yang diperoleh dari saluran air dan 10 kakus. Limbah makanan yang ditemukan berupa makanan mineral berasal dari dapur dan kotoran manusia, salah satunya adalah sisa makanan terutama biji-bijian. Materi yang dianalisis dari saluran air pembuangan mengungkapkan berbagai kuantitas bahan yang sangat jelas membedakan sosial dan ekonomi antara kegiatan dan kebiasaan konsumsi masing-masing properti, termasuk diantaranya limbah dari penginapan.
Baris 94:
 
=== Fresko erotis ===
Ada teori tanpa bukti yang menyatakan bahwa Fontana menemukan beberapa [[fresko]] erotis selama penggalian yang dilakukannya, namun karena norma-norma kesopanan yang amat kuat saat itu ia mengubur fresko-fresko itu kembali. Hal ini diperkuat oleh laporan-laporan penggalian oleh tim lain sesudahnya yang menyatakan bahwa daerah galian tersebut menunjukkan suasana telah pernah digali dan dikuburkan kembali.
 
Pada saat penggalian tahun 1748, ditemukan berbagai pose erotis. Temuan ini membuat malu para sarjana dan cendekiawan era Victoria. Raja Francis I yang menghadiri pameran koleksi temuan dari Pompeii pada 1819, menjadi marah ketika melihat koleksi yang dianggap mesum kala itu. Ia pun memerintahkan barang-barang erotis dipindah di museum lain yang hanya bisa diakses para ilmuwan.