Hubungan luar negeri Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmaditya Irsyad (bicara | kontrib)
Ahmaditya Irsyad (bicara | kontrib)
Baris 20:
{{Main|Hubungan Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok}}
 
Cina danHubungan Indonesia membentukdengan hubunganRepublik diplomatikRakyat Tiongkok resmi dibentuk pada tanggal 13 April 1950. Sejak pengukuhannya, yangIndonesia dan Tiongkok mengadakan berbagai pertukaran kerjasama dari sektor pertanian, pertambangan hingga kerjasama peningkatan kualitas militer dari segi ketentaraan hingga kemiliteran. Namun kerjasama inis empat dihentikan sementaratotal pada tanggal 30 Oktober 1967, karena terjadi [[Gerakan 30 September|peristiwa 30 September]] 1965.
 
[[Hubungan bilateral mulai menunjukkan arah perbaikan kembali, dimana Presiden RRT saat itu, [[Jiang Zemin]] kembalimemulai reformasi ekonomi dan pulihpolitik sejaknasional 1980-anRRT. Hal tersebut ditandai dengan kunjungan marathon Menteri Luar Negeri RRT, [[Qian Qichen]] daripada Cinatahun 1989 ke berbagai negara, termasuk Indonesia untuk menyampaikan situasi terkini di RRT, sekaligus memulai perbaikan hubungan bilateral dengan bertemu dengan Presiden [[Soeharto]] danyang didampingi oleh Menteri DalamLuar Negeri Moerdiono[[Ali tahunAlatas]]. 1989Proses untukperbaikan mendiskusikanhubungan kelanjutanbilateral hubunganini diplomatikdiperkuat keduadengan negara.keberadaan Padakomite bulannormalisasi Desemberhubungan 1989,bilateral keduayang negaratelah membicarakanmenyelesaikan masalahsusunan tekniskerangka mengenaiperbaikan normalisasihubungan dan keberlanjutan serta perkembangan hubungan bilateral danpada menandatanganibulan perjanjianDesember 1989. Menlu [[Ali Alatas]] menerima undangan Pemerintah RRT Cina pada tanggal Juli 1990 dan mereka membicarakan perjanjan penyelesaian obligasi utang Indonesia ke Cina dan komunike kelanjutan hubungan diplomatik antar kedua negara. Kedua negara meresmikan "Komunike Restorasi Hubungan Diplomatik Antar Kedua Negara".
 
Premier [[Li Peng]] menerima undangan Indonesia tanggal 6 Agustus 1990. Dalam diskusinya dengan Presiden Soeharto, kedua pihak mengekspresikan keinginannya untuk meningkatkan hubungan antar kedua negara atas dasar [[Pancasila]] dan Dasasila Bandung. Tanggal 8 Agustus, Menlu Cina dan Indonesia atas nama pemerintah negaranya masing-masing menandatangani nota kesepahaman mengenai kelanjutan hubungan diplomatik. Kedua pihak menyatakan secara resmi melanjutkan hubungan diplomatik antara Cina dan Indonesia pada hari itu.
 
Indonesia merupakan salah satu daerah tujuan investasi terbesar RRT ke 3 di Asia Tenggara setelah Singapura dan Malaysia. Investasi terbanyak RRT di Indonesia saat ini terfokuskan di sektor keuangan, teknologi dan infrastruktur. Sejak terpilihnya Presiden Joko Widodo, yang menjanjikan kemudahan berusaha di indonesia bagi investor dari seluruh dunia untuk berinvestasi di Indonesia, menggugah minat investor untuk dari RRT untuk berpartisipasi dalam program pembangunan pemerintahan dan pemerintah maupun program pembangunan non pemerintahan.
 
==== Korea Selatan ====