Promagistrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan sedikit untuk kategori |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
||
Baris 6:
== Sejarah ==
Promagistrat jenis pertama adalah gubernur. Pada masa awal Republik Romawi, ketika wilayah Romawi kecil, Roma hanya memiliki dua [[legiun Romawi|legiun]], di mana masing-masing diperintahkan oleh salah satu dari dua konsul tersebut. Roma terus diserang oleh para tetangga ([[Etruria]] di utara, [[Sabines]] di timur dan [[Volsci]] dan [[Aequi]] di selatan). [[Dionysius dari Halicarnassus]] mencatat lima kejadian ketika seorang gubernur diangkat antara tahun 480 SM dan 464 SM. Pada tahun 480 SM sebuah gubernur memimpin sayap kiri tentara yang menggabungkan dua legiun konsuler sementara konsul memimpin pusat dan sayap lainnya. Pada 478 SM dua gubernur disebutkan. Seseorang bertugas di bawah konsul yang pergi untuk melawan Etruria di utara. Yang lain memerintahkan legiun ketiga. Legiun ekstra ditempatkan sehingga dua musuh di selatan (Volsci dan Aequi) dapat dihadapkan secara terpisah dengan dua tentara. Pada tahun 464 SM sebuah gubernur memimpin pasukan sukarela dan pasukan tidak beraturan untuk mendukung konsul yang pasukannya tidak mencukupi untuk mencocokkan kekuatan gabungan dua musuh. Dionysius tidak menentukan peran gubernur pada kesempatan lain. Dionysius menggambarkan orang-orang ini sebagai 'legat dan gubernur', yang menyiratkan imperium dekonsentrasi secara langsung didelegasikan oleh konsul incumbent dan bahwa gubernur tersebut bertindak sebagai semacam wakil konsul dalam tindakan militer.<ref>Dionysius of Halicarnassus, Roman Antiquities, 9.11.2, 12.5, 16.3.-4, 63.2 [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Dionysius_of_Halicarnassus/home.html]</ref> Hal ini merupakan tindakan sementara yang diadopsi untuk menghadapi darurat militer. Pada kesempatan terakhir, gubernur tersebut ditunjuk oleh sebuah keputusan dari senat dan [[Livy]] dan tercatat bahwa "bentuk keputusan ini pernah dianggap sebagai salah satu tindakan ekstrim."<ref>
Konsep promagistrasi awalnya melibatkan gagasan promagistrat yang bertindak atas nama seorang hakim: pro konsul (satu nama konsul), pro praetor (atas nama praetor). Namun, dalam praktiknya ini berubah bila ada kebutuhan yang lebih teratur untuk menciptakan komandan militer tambahan. Pada 366 SM kantor [[praetor]] diciptakan. Inilah keadilan kepala kota. Dia juga memiliki kekuatan untuk memimpin tentara. Selama [[Perang Samnite Kedua]] (326-304 SM) Roma meningkatkan jumlah pasukannya. Beberapa gubernur ditunjuk untuk melakukan operasi tertentu. Kanton prokonsular menjadi perpanjangan ([[prorogatio]]) dari imperium sebuah konsul. Selama [[Perang Samnite Ketiga]] (298-290 SM) propraetor juga diciptakan. Ini merupakan praetor yang imperiumnya diperpanjang dan diberi tugas untuk memerintahkan tentara cadangan. Prorogatio adalah imperium perpanjangan di luar masa jabatan konsul atau praetor satu tahun, yang merupakan dispensasi dari batas masa jabatan yang ada yang hanya berlaku di luar tembok kota Roma. Hal tersebut tidak berpengaruh di dalam tembok kota. Oleh karenanya, hal tersebut merupakan pengerahan perintah militer konsul atau praetor, tetapi bukan sebagai jabatan publik, tetapi merupakan ukuran militer secara eksklusif.
=== Abad ke-3 SM ===
Seiring Roma mengakuisisi wilayah-wilayah di luar Italia yang dicapainya sebagai provinsi, terdapat kebutuhan untuk mengirim gubernur ke sana. Di tahun 227 SM, setelah aneksasi dua provinsi Romawi pertama, ([[provinsi Romawi Sisilia|Sisilia]] di tahun 241 SM dan [[Corsica et Sardinia]] di tahun 238 SM), dua praetor ditambahkan pada dua praetors yang bertindak sebagai hakim kepala di kota Roma dan ditugaskan untuk administrasi kedua provinsi ini. Dua praetor lainnya ditambahkan saat provinsi [[Hispania Citerior]] dan [[Hispania Ulterior]] dibangun di tahun 197 SM. Setelah ini tidak ada lagi praetor baru yang ditambahkan meski jumlah provinsi meningkat. Bangsa Romawi mulai memperluas imperium konsul dan praetor di Roma pada akhir masa jabatan tahunan mereka. Provinsi-provinsi ditugaskan banyak pada gubernur-gubernur dan propraetor. Para gubernur diberi provinsi yang membutuhkan lebih banyak pasukan.
=== Abad pertama SM ===
Pada tahun 81 SM [[Lucius Cornelius Sulla]] menambahkan dua praetors baru sehingga dua gubernur dan enam propraetors dapat diciptakan untuk mengatur sepuluh provinsi yang diperoleh Roma pada saat itu. Praetors yang sebelumnya memerintah di empat provinsi pertama ditugaskan kembali pada urusan peradilan di Roma karena beban yudisial di kota meningkat. Sulla membuat gubernur tahunan dan meminta pemegangnya untuk meninggalkan provinsi tersebut dalam waktu tiga puluh hari setelah kedatangan penerusnya.<ref>Cicero, Letters to Friends, 3.6</ref> Pada tahun 52 SM, Pompey memperkenalkan sebuah undang-undang yang mengatur bahwa promagistrat tersebut akan ditugaskan lima tahun setelah masa jabatan konsul dan praetors. [[Julius Caesar]] mencabutnya.
Konsep wewenang yang didelegasikan terkadang digunakan dalam memberikan imperium prokonsular pada seseorang yang sebelumnya tidak pernah memegang kekuasaan konsuler. Selama [[Perang Punis Kedua]] (218-201 SM) [[Publius Cornelius Scipio Africanus]] mengajukan diri untuk memimpin ekspedisi Romawi kedua melawan [[Karthaginian]] di Hispania. Dia terlalu muda untuk menjadi seorang konsul. Oleh karena itu, imperium prokonular diberikan kepadanya dengan cara pemungutan suara oleh rakyat. Hal ini merupakan ukuran yang luar biasa, tetapi masih berupa preseden. Ketika Scipio meninggalkan Hispania setelah kemenangannya di tahun 205 SM, [[Lucius Cornelius Lentulus]] dan [[Lucius Manlius Acidinus]] dikirim ke sana dengan kekuasaan prokonsular "tanpa magistrasu" (''sine magistratus'', tanpa memegang jabatan publik). Tak satu pun dari mereka menjadi konsul sebelumnya. Oleh karena itu, mereka dikirim ke Hispania tanpa jabatan publik konsuler, tetapi mereka diberi kekuasaan prokonsular sehingga mereka dapat memberi perintah kepada tentara di sana. Hal ini merupakan keganjilan konstitusional, yang memberikan wilayah Romawi di Hispania dengan status yang tidak resmi.<ref>Richardson, J. S, Hispaniae, Spain and the development of Roman Imperialism, 218-82 BC, pp. 64-71</ref>
Baris 23:
Seperti halnya hakim, para promagistrator bertanggung jawab atas tindakan mereka saat bertugas dan bertanggung jawab atas tuntutan setelah masa jabatan mereka selesai. Namun, penuntutan akan terjadi pasca facto dan terdapat keengganan untuk menghukum anggota elit. Impunitas adalah aturan umum. Sebagai alternatif, para terdakwa bisa pergi ke pengasingan yang dipaksakan di kota lain untuk menghindari hukuman. Di tahun 171 SM utusan provinsi Hispania Citerior dan Hispania Ulterior mengajukan keluhan tentang pemerasan terhadap tiga mantan propetoetor di dua provinsi tersebut. Mereka diadili. Pengadilan terhadap salah satu dari mereka ditunda dua kali dan pada sesi ketiga dia dibebaskan. Dua kasus lainnya juga ditunda dan dua orang lainnya pergi ke pengasingan di luar wilayah Romawi sebelum persidangan yang baru. Salah satu dakwaan adalah penilaian yang tidak adil atas gandum yang diterima sebagai upeti. Senat tersebut memutuskan bahwa tidak ada pejabat Romawi yang diizinkan untuk menetapkan harga gandum atau memaksa penduduk setempat untuk menjual kuota 5% yang dipungut dengan harga yang dia inginkan. Senat menunjuk para [[recuperator]] (recuperator) untuk menyelidiki pemerasan dan maladministrasi oleh propraetor dan untuk memulihkan kerusakan bagi penggugat provinsi.<ref>Livy, The History of Rome, 43.2</ref>
Pada tahun 149 SM, [[Hukum Lex Calpurnia|Calpurnia]] mendirikan pengadilan pemulihan properti (quaestio de pecunia repetundis) yang dilembagakan untuk menangani kasus-kasus pemerasan.
Istilah [[provincia]] mengacu pada bidang tanggung jawab, bukan wilayah administratif geografis. Misalnya, tanggung jawab peradilan kota praetor, yang merupakan kepala pengadilan, disebut provincia. Istilah ini sering diterapkan pada tanggung jawab militer dan digunakan untuk merujuk pada area tanggung jawab militer yang ditugaskan kepada konsul untuk menghadapi pemberontakan atau ancaman invasi; Dengan kata lain, daerah di mana imperium dieksekusi. Saat itu di Late Republic, istilah provincia juga merujuk pada area administratif di luar Italia. Ketika provinsi-provinsi dalam pengertian modern dibentuk, mereka pada awalnya merupakan daerah di mana promagitor menjalankan kekuatan militer mereka. Gubernur ini melakukan peran peradilan dalam arbitrase perselisihan antara orang Romawi dan penduduk lokal dan antara lokal mereka sendiri. Mereka memberikan pernyataan akhir dalam kasus di mana hukum penduduk setempat tidak berlaku atau kapan ada permintaan banding. Dasar dari ini adalah kemampuan gubernur untuk memberlakukan keputusannya melalui kekuatan militernya.
|