Tianwen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di abad; +pada abad)
Baris 13:
''Tianwen'' memberi pengaruh pada bagian-bagian lain ''Chuci''. David Hinton memnganggap ''Tianwen'' dan ''Jiu Ge'' sebagai pembuka bagi "dunia shamanistik dalam tradisi rakyat" menuju tradisi tulisan sastra Tiongkok: dalam wujud yang menyerupai tradisi yang lebih tua, yaitu tradisi lisan "Tianwen" dan "Jiu Ge", suara-suara dari dunia shamanik tersebut diubah menjadi sastra personal dalam "''[[Li Sao]]''".<ref name=hinton/>
 
Contoh lain pengaruh ''Tianwen'' adalah bahwa puisi ini mempengaruhi puisi yang ditulis oleh [[Li He]], yang selanjutnya oleh [[Angus Charles Graham]] diterjemahkan menjadi "Jangan Keluar dari Pintu", dan selanjutnya memberi pengaruh pada lirik lagu [[Pink Floyd]] yang berjudul "''[[Set the Controls for the Heart of the Sun]]''" yang ditulis oleh [[Roger Waters]]. Dalam terjemahannya, Graham menulis kalimat: "Saksikan pria yang meracau di dinding saat ia menulis ''pertanyaan-pertanyaannya kepada Surga''"<ref>{{cite book|title=''Poems of the Late T'ang''|author=[[Angus Charles Graham|Graham, A. C.]]|publisher=The New York Review of Books|year=1977|location=New York|isbn=978-1-59017-257-5|page=118|quote="''Witness the man who raved at the wall as he wrote his questions to Heaven''", huruf "q" dalam "''questions''" ditulis dalam bentuk huruf kecil}}</ref> Dengan demikian, dimulai dari "Tianwen" yang dimuat dalam antologi ''[[Chuci]]'' sekitar abad ke-3 hingga 4 SM, mempengaruhi karya Li He sekitar abad ke-8 hingga 9 Masehi, hingga penerjemahan yang dilakukan Graham pada abad ke-20, selanjutnya digunakan oleh Roger Waters dalam lirik lagunya yang dipopulerkan oleh band Pink Floyd, yang juga dinyanyikan dalam versi ''[[Daur ulang (musik)|cover]]'' dipada abad ke-21 Masehi, ''Tianwen'' atau "Pertanyaan-pertanyaan Surgawi" memiliki pengaruh yang panjang dan abadi dalam puisi dan lagu.
 
Penyair Amerika [[Gjertrud Schnackenberg]] menggunakan judul ''Heavenly Questions'' untuk eleginya yang tersusun atas enam puisi yang saling berhubungan setelah kematian suaminya, [[Robert Nozick]], di tahun 2002. Karyanya memenangkan [[Penghargaan Sastra Griffin]] di tahun 2011.