Jadwal tgl 30/01/2018
[[Berkas:Phrenology1.jpg|jmpl|200px|[[Pemetaan otak|Pemetaan]] [[otak]] [[frenologi]]s.<ref>Oliver Elbs, ''Neuro-Esthetics: Mapological foundations and applications (Map 2003)'', (Munich 2005)</ref> Frenologi adalah salah satu usaha untuk mengaitkan fungsi-fungsi budi dengan bagian-bagian otak, walaupun kini frenologi dianggap tidak akurat.]]
1. dr Dimas Putra Aditya, Sp.AB
'''Filsafat budi''' ({{lang-en|philosophy of mind}}) adalah cabang [[filsafat]] [[filsafat analitik|analitik modern]] yang mempelajari sifat dasar [[budi]],{{efn|"Budi" di sini berarti serangkaian kapasitas kognitif yang memungkinkan [[kesadaran]], [[persepsi]], [[pikiran]], pertimbangan, dan [[ingatan]].}} [[peristiwa budi]], [[fungsi budi]], [[budi|properti budi]], [[kesadaran]], dan hubungannya dengan tubuh fisik, terutama otak. [[Masalah budi-tubuh]], yaitu hubungan antara budi dengan tubuh, biasanya dipandang sebagai masalah utama dalam filsafat budi, meskipun masih ada masalah-masalah lain yang tidak terkait dengan hal tersebut.<ref name = "Kim1"/>
Spesialis Ahli Bedah
[[Dualisme]] dan [[monisme]] adalah dua mazhab utama yang mencoba menyelesaikan masalah budi-tubuh. Dualisme dapat ditilik kembali ke masa [[Plato]],<ref name="Plato">{{cite book
|author = Plato
|editor = E.A. Duke, W.F. Hicken, W.S.M. Nicoll, D.B. Robinson, J.C.G. Strachan
|title = Phaedo
|edition =
|year = 1995
|publisher = Clarendon Press
|location =
|id =
|isbn = 1406541508
}}</ref> [[Aristoteles]]<ref name="Rob">Robinson, H. (1983): ‘Aristotelian dualism’, Oxford Studies in Ancient Philosophy 1, 123–44.</ref><ref>Nussbaum, M. C. (1984): ‘Aristotelian dualism’, Oxford Studies in Ancient Philosophy, 2, 197–207.</ref><ref>Nussbaum, M. C. and Rorty, A. O. (1992): Essays on Aristotle's De Anima, Clarendon Press, Oxford.</ref> dan mazhab [[Samkhya]] dan [[Yoga]] dalam filsafat [[Hinduisme|Hindu]],<ref name="Sa">{{cite web | url=http://www.experiencefestival.com/a/Sankhya/id/23117
| title=Sankhya:Hindu philosophy: The Sankhya| author=Sri Swami Sivananda}}</ref> namun gagasan tersebut persisnya dirumuskan oleh [[René Descartes]] pada abad ke-17.<ref name="De">{{cite book|author=Descartes, René|title=[[Discourse on Method and Meditations on First Philosophy]]|publisher=Hacket Publishing Company|isbn=0-87220-421-9|year=1998 }}</ref> Pendukung dualisme substansi menyatakan bahwa budi adalah substansi yang berdiri sendiri, sementara penganut [[dualisme properti]] meyakini bahwa budi adalah kelompok properti independen yang [[emergentisme|muncul]] dari dan tidak bisa direduksi ke otak, namun budi bukan merupakan substansi yang berbeda.<ref name="Du">Hart, W.D. (1996) "Dualism", in Samuel Guttenplan (org) ''A Companion to the Philosophy of Mind'', Blackwell, Oxford, 265-7.</ref>
Senin s/d Jumat
[[Monisme]] adalah pandangan bahwa budi dan tubuh bukan merupakan entitas yang terpisah secara [[ontologi]]s. Pandangan ini pertama kali dianjurkan dalam [[filsafat Barat]] oleh [[Parmenides]] pada abad ke-5 SM dan selanjutnya dianut oleh [[rasionalisme|tokoh rasionalis]] [[Baruch Spinoza]] pada abad ke-17.<ref name="Spin">Spinoza, Baruch (1670) ''[[Tractatus Theologico-Politicus]]'' (A Theologico-Political Treatise).</ref> [[Fisikalisme]] menyatakan bahwa hanya entitas yang didalilkan oleh teori fisik yang ada, dan entitas budi akhirnya akan dijelaskan seiring dengan berkembangnya teori fisik. [[Idealisme (filsafat)|Idealis]] meyakini bahwa budi adalah semua yang ada dan dunia luar merupakan budi itu sendiri, atau ilusi yang diciptakan oleh budi. Pendukung [[monisme netral]] bersandar pada pandangan bahwa ada substansi lain yang netral, dan baik materi maupun budi merupakan properti substansi yang tak dikenal ini. Monisme yang paling umum pada abad ke-20 dan ke-21 merupakan variasi fisikalisme; posisi-posisi tersebut meliputi [[behaviourisme]], [[fisikalisme tipe|teori identitas tipe]], [[monisme ganjil]] dan [[fungsionalisme (filsafat budi)|fungsionalisme]].<ref name="Kim">Kim, J., "Mind-Body Problem", ''Oxford Companion to Philosophy''. Ted Honderich (ed.). Oxford:Oxford University Press. 1995.</ref>
08.00 - Selesai
Sebagian besar filsuf budi modern menerapkan pandangan fisikalis reduktif atau non-reduktif, bahwa budi bukanlah sesuatu yang terpisah dari tubuh.<ref name="Kim" /> Pendekatan tersebut telah memengaruhi ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang [[sosiobiologi]], [[ilmu komputer]], [[psikologi evolusioner]], dan [[neurosains]].<ref name="PsyBio">Pinel, J. ''Psychobiology'', (1990) Prentice Hall, Inc. ISBN 88-15-07174-1</ref><ref name="LeDoux">LeDoux, J. (2002) ''The Synaptic Self: How Our Brains Become Who We Are'', New York:Viking Penguin. ISBN 88-7078-795-8</ref><ref name="RussNor">Russell, S. and Norvig, P. ''Artificial Intelligence: A Modern Approach'', New Jersey:Prentice Hall. ISBN 0-13-103805-2</ref><ref name="DawkRich">Dawkins, R. ''The Selfish Gene'' (1976) Oxford:Oxford University Press. ISBN</ref> Filsuf-filsuf lain meyakini pandangan non-fisikalis yang mempertanyakan gagasan bahwa budi murni merupakan konsepsi fisik.<!--eg, Chalmers ref and whatever else you like----> Fisikalis reduktif menegaskan bahwa semua keadaan dan properti budi pada akhirnya akan dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.<ref name="Pat">{{cite book|author=Churchland, Patricia|title=Neurophilosophy: Toward a Unified Science of the Mind-Brain.|publisher=MIT Press|year=1986|isbn=0-262-03116-7 }}</ref><ref name="Paul">{{cite journal | author=Churchland, Paul | title=Eliminative Materialism and the Propositional Attitudes | journal=Journal of Philosophy | year=1981 | pages=67–90 | doi=10.2307/2025900 | volume=78 | url=http://jstor.org/stable/2025900 | issue=2 | publisher=Journal of Philosophy, Inc.}}</ref><ref name="Smart">{{cite journal | author=Smart, J.J.C. | title=Sensations and Brain Processes | journal=Philosophical Review | year=1956}}</ref> Fisikalis non-reduktif bersikukuh bahwa meskipun otak ada untuk budi, predikat dan khazanah yang digunakan dalam penjelasan-penjelasan budi sangat diperlukan, dan tidak dapat disusutkan ke bahasa dan penjelasan ilmu fisik dalam tingkatan yang lebih rendah.<ref name="Davidson">{{cite book|author=Donald Davidson|title=Essays on Actions and Events|publisher=Oxford University Press|year=1980|isbn=0-19-924627-0 }}</ref><ref name="Pu">Putnam, Hilary (1967). "Psychological Predicates", in W. H. Capitan and D. D. Merrill, eds., ''Art, Mind and Religion'' (Pittsburgh: University of Pittsburgh Press.</ref> Perkembangan ilmu neurosains telah membantu memastikan masalah-masalah tersebut, namun masalah itu masih jauh dari selesai, dan filsuf-filsuf modern terus bertanya bagaimana kualitas subjektif dan intensionalitas keadaan dan properti budi dapat dijelaskan secara naturalistik.<ref name="Int">{{cite book|author=Dennett, Daniel|title=The intentional stance|publisher=MIT Press|location=Cambridge, Mass.|year=1998|isbn=0-262-54053-3 }}</ref><ref name="Searleint">{{cite book|author=Searle, John|title=Intentionality. A Paper on the Philosophy of Mind|publisher=Nachdr. Suhrkamp|location=Frankfurt a. M.|year=2001|isbn=3-518-28556-4 }}</ref>
Sabtu & Minggu
On Call
2. dr. Sampe Tua Tumanggor, Sp. B
Spesialis Bedah Umum
Senin s/d Jumat
08.00 - Selesai
Sabtu & Minggu
On Call
3.dr. Juni Hardi Tarigan, Sp. OG
Spesialis Kandungan
Rabu
10.00 - Selesai
4.dr. Natigor Sipahutar, Sp. OG
Spesialis Kandungan
Selasa & Kamis
10.00 - Selesai
5. dr. Nur Aflah, Sp. OG
Spesialis Kandungan
Senin & Jumat
10.00 - Selesai
6. dr. Sukamto, Sp. P
Spesialis Paru
Senin & Rabu
15.00 - Selesai
7. dr. Syafridon, Sp. M
Spesialis Mata
Selasa
12.00 - Selesai
Jumat
10.00 - 12.00
8. dr. H. Agus Salim, M.Ked (ORL-HNS) Sp.THT-KL
Spesialis THT
Selasa
10.00 - Selesai
9. dr. Dodo Aryanto, Sp. PD
Spesialis Penyakit Dalam
Senin , Selasa & Kamis
08.30 - Selesai
10. dr. Rahmat Suhita Wahyu, Sp. PD
Spesialis Penyakit Dalam
Rabu & Jumat
09.00 - 14.00
11. dr. Asri Novica, Sp. A
Spesialis Anak
Selasa & kamis
10.00 - Selesai
12. dr. Washli Zakiah, Sp. A
Spesialis Anak
Senin & Rabu & Jumat
12.00 - Selesai
13. dr. Olivia Citra Utami, Sp. KK
Spesialis Kulit dan Kelamin
Senin & Rabu & Kamis
10.00 - 14.00
14.dr. Budi Dermawan, Sp. PK
Spesialis Patologi Klinik
Setiap Hari dan Jam Kerja
15.dr. Reza Fazri Prasetyo, Sp. An
Spesialis Anasthesi
Setiap Hari dan Jam Kerja
16.dr. Humairah Medina Liza Lubis, M. Ked.
(PA)Sp. PA
Spesialis Patologi Anatomi
On Call
17 dr. Rita Juliana Pohan, Sp. PA
Spesialis Patologi Anatomi
Senin, Rabu & Jumat
09.00 - 14.00
== Masalah budi-tubuh ==
|