Sang Pemimpi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 16:
Dalam novel Sang Pemimpi, Andrea Hirata bercerita tentang kehidupannya di Belitong pada masa SMA. Tiga tokoh utama dalam karya ini adalah Ikal, Arai dan Jimbron. Ikal tidak lain adalah Andrea Hirata sendiri, sedangkan Arai Ichsanul Mahidin adalah saudara jauhnya yang menjadi yatim piatu ketika masih kecil. Arai disebut ''simpai keramat'' karena dalam keluarganya ia adalah orang terakhir yang masih hidup dan ia pun diangkat menjadi anak oleh ayah Ikal. Jimbron merupakan teman Arai dan Ikal yang sangat terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias terhadap sesuatu atau ketika gugup. Ketiganya melewati kisah persahabatan yang terjalin dari kecil hingga mereka bersekolah di SMA Negeri Bukan Main, SMA pertama yang berdiri di Belitung bagian timur.
= Latar peristiwa =
Andrea mengenali Arai yang hidup yatim piatu dan harus hidup sebatang kara ("Simpai Keramat"). Karena, ayahnya, satu-satunya anggota keluarganya, meninggal dunia. Sedangkan, Andrea dan Arai mengenali Jimbron di Masjid Al-Hikmah. Jimbron diasuh oleh Pendeta Geovanny, keluarga dekat Jimbron yang berbeda agama, karena Jimbron juga anak yatim piatu, sama seperti Arai. Gaya berbicara Jimbron agak sedikit gagap, dan Jimbron terobsesi pada kuda, karena gemar menonton serial televisi ''"[[The Lone Ranger]]"''. Dari serial televisi tersebut, Jimbron mengagung-agungkan kuda sebagai hewan yang memenangkan [[perang Badar]].
Masjid Al-Hikmah memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Haji Satar, Haji Marhaban Hamim bin Muktamar Aminudin (Taikong Hamim), dan Haji Hazani. Haji Satar adalah pembuat peraturan, Taikong Hamim adalah pelaksana peraturan, dan Haji Hazani adalah pengawas peraturan. Namun, sebagai pelaksana peraturan, Taikong Hamim juga memiliki watak yang sama tegasnya dengan Pak Mustar, wakil kepala sekolah SMA Negeri Bukan Main. Dan, jika sampai tamat SD belum hafal Juz Amma, maka akan dimasukkan ke dalam beduk yang dipukul sekeras-kerasnya, sehingga ketika keluar akan berjalan zig-zag seperti "ayam keracunan kepiting batu". (Bab 5 : "Tuhan Tahu, Tapi Menunggu", hal. 59)
Baris 47:
}}
Demi memenuhi kebutuhan hidup mereka, Ikal dan Arai harus bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan milik Lam Nyet Pho. Namun begitu, mereka tetap gigih belajar sehingga selalu berada dalam peringkat lima teratas dari 160 murid di sekolahnya. Sekolah mereka merupakan SMA negeri pertama yang bergengsi di Belitong, sebelumnya satu-satunya SMA yang terdekat berada di Tanjung Pandan. Sekolah tersebut berada 30 kilometer dari rumah Ikal dan Arai sehingga mereka harus menyewa kamar dan hidup jauh dari orang tua.
Lam Nyet Pho adalah ketua preman pasar ikan, keturunan prajurit Hupo, semacam ''capo''. Nyonya Pho memiliki 16 perahu motor dan memiliki ratusan anak buah yang tidak pernah melepaskan badik dari pinggangnya. Ketika Ikal dan Arai dikejar-kejar karena mengejek Pak Mustar ketika upacara bendera, Ikal dan Arai bersembunyi di balik peti es bau busuk milik Nyonya Pho.
Baris 72:
== Tokoh Utama ==
# '''Ikal''' : Andrea Hirata sendiri, tokoh utama dalam cerita
# '''Arai''' : anak yatim piatu, disebut sebagai "Simpai Keramat" karena ayahnya, satu-satunya anggota keluarganya, meninggal dunia. Arai diangkat sebagai sepupu Ikal.
# '''Jimbron''' : anak yatim piatu. Ia diasuh oleh Pendeta Geovanny, anggota keluarganya yang berbeda agama. Meskipun demikian, Pendeta Geovanny menginginkan Jimbron taat menjalankan Islam.
Baris 83:
# '''Laksmi''' : gadis pujaan Jimbron, ia menjadi yatim piatu dan bekerja di pabrik cincau
# '''Lam Nyet Pho''' : ketua preman pasar ikan, keturunan prajurit Hupo, semacam ''capo''. Ia memiliki 16 perahu motor dan dikawal oleh ratusan anak buah yang tidak pernah melepaskan badik dari pinggangnya
# '''Haji Marhaban Hamim bin Muktamar Aminudin''' : guru mengaji. Dalam struktur organisasi Masjid Al-Hikmah, ia merupakan pelaksana peraturan, di antara Haji Satar selaku pembuat peraturan dan Haji Hazani selaku pengawas peraturan. Taikong Hamim memiliki watak yang sama tegasnya seperti Pak Mustar di SMA Negeri Bukan Main, dan juga sering menghukum. Terutama, jika sampai tamat SD belum hafal Juz Amma, maka akan dimasukkan ke dalam beduk yang dipukul keras-keras.
# '''Bang Zaitun''' : seniman musik pemimpin sebuah kelompok orkes Melayu. Memiliki banyak pacar dan empat kali menikah. Bang Zaitun mengajari Arai cara menaklukkan wanita
# '''Mak Cik Maryamah''' : wanita paruh baya, namun hidupnya agak lebih miskin dibanding keluarga Ikal
Baris 90:
# '''Pak Cik Basman''' : tukang sobek karcis bioskop
# '''A Siong''' : pemilik toko kelontong, tempat Ikal dan Arai berselisih tentang penggunaan uang tabungan
# '''Deborah Wong''' :
# '''Mei Mei''' : putri dari A Siong dan Deborah Wong
# '''Bang Rokib''' : ''kernet'' bis kota yang mengantar Ikal dan Arai ke [[Ciputat]], Ikal dan Arai sedang merantau ke Jawa
|