Ateisme di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 24:
Pada bulan Desember 2013, menyusul direvisinya undang-undang kependudukan Indonesia, diputuskan bahwa kolom agama dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) boleh dikosongkan jika seseorang menganut selain enam agama yang diakui di Indonesia.<ref>[http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/12/13/1/201255/Kolom-Agama-di-KTP-Boleh-Kosong-HNW-Tatanan-Administrasi-Jadi-tak-Terukur Kolom Agama di KTP Boleh Kosong, HNW: Tatanan Administrasi Jadi tak Terukur]. Metro TV News</ref> Meskipun tidak menyinggung mengenai ateis, [[Menteri Agama Indonesia]], [[Suryadharma Ali]], menyetujui hal ini,<ref>[http://nasional.inilah.com/read/detail/2055859/menag-setuju-kolom-agama-di-e-ktp-dikosongkan#.UsgbE_veLXs Menag Setuju Kolom Agama di E-KTP Dikosongkan]. Inilah.com</ref> menilai bahwa jika seorang ateis mencantumkan agamanya pada kartu tanda penduduk, maka hal itu akan menjadi [[pembohongan publik]].<ref>[http://www.merdeka.com/peristiwa/uu-disahkan-kolom-agama-di-ktp-boleh-dikosongkan.html UU disahkan, kolom agama di KTP boleh dikosongkan]. Merdeka.com</ref> Di sisi lain, usulan ini ditentang oleh Wakil Menteri Agama, yang berpendapat bahwa pencantuman agama pada Kartu Tanda Penduduk dapat memaksimalkan fungsi pelayanan pemerintah dan mencegah perkawinan campuran beda agama.<ref>[http://m.bisnis.com/quick-news/read/20140104/79/195439/ini-alasan-kemenag-tolak-penghapusan-kolom-agama-di-e-ktp Ini Alasan Kemenag Tolak Penghapusan Kolom Agama di e-KTP]. Bisnis.com</ref>
==
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2010 membuktikan bahwa 30% penduduk Indonesia setuju dengan penerapan [[hukuman mati]] bagi siapapun yang [[Murtad|keluar dari Islam]].<ref name="pewglobal.org">{{cite web | url=http://www.pewglobal.org/files/2010/12/Pew-Global-Attitudes-Muslim-Report-FINAL-December-2-2010.pdf | title=Muslim Publics Divided on Hamas and Hezbollah| publisher=Pewglobal.org | accessdate=2013-09-28}}</ref>
|