Astronomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AnsyahF (bicara | kontrib)
Pengecekan dan penambahan gambar dan templat Kosmologi
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 13:
* [[astronomi observasional]]
* [[astronomi teoretis]].
Yang pertama melibatkan pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika.
 
Yang kedua terpusat pada upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya.
 
Adapun kedua cabang ini bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi teoretis.
Baris 39:
|title=Penn State Erie-School of Science-Astronomy and Astrophysics
|url=http://www.erie.psu.edu/academic/science/degrees/astronomy/astrophysics.htm
|accessdate=20 June 2007}}</ref>
 
Apabila hendak merujuk ke definisi-definisi kamus yang baku, "astronomi" bermakna "penelitian benda-benda langit dan materi di luar atmosfer Bumi serta sifat-sifat fisika dan kimia benda-benda dan materi tersebut"<ref name="mw-astronomy">{{cite web
Baris 57:
|year = 1982
|location = Mill Valley, California
|isbn = 0-935702-05-9}}</ref> Namun, penelitian-penelitian astronomi modern kebanyakan berurusan dengan topik-topik yang berkenaan dengan fisika, sehingga bisa saja kita mengatakan bahwa astronomi modern adalah astrofisika.<ref name="scharrinhausen" />
 
Banyak badan-badan penelitian yang, dalam memutuskan menggunakan istilah yang mana, hanya bergantung dari apakah secara sejarah mereka berafiliasi dengan departemen-departemen fisika atau tidak.<ref name="odenwald" /> Astronom-astronom profesional sendiri banyak yang memiliki gelar di bidang fisika.<ref name="pennstateerie" /> Untuk ilustrasi lebih lanjut, salah satu jurnal ilmiah terkemuka pada cabang ilmu ini bernama ''[[Astronomy and Astrophysics]]'' (Astronomi dan Astrofisika).
Baris 76:
Dimulainya astronomi yang berdasarkan perhitungan matematis dan ilmiah dulu dipelopori oleh orang-orang Babilonia.<ref>{{cite journal|title=Scientific Astronomy in Antiquity|author=Aaboe, A. |journal=[[Philosophical Transactions of the Royal Society]]|volume=276|issue=1257|year=1974|pages=21–42|jstor=74272|doi=10.1098/rsta.1974.0007|ref=harv|bibcode = 1974RSPTA.276...21A }}</ref> Mereka menemukan bahwa [[gerhana bulan]] memiliki sebuah siklus yang teratur, disebut siklus ''[[Siklus Saros|saros]]''.<ref>{{cite web|url=http://sunearth.gsfc.nasa.gov/eclipse/SEsaros/SEsaros.html|title=Eclipses and the Saros|publisher=NASA|accessdate=28 October 2007|archiveurl=https://archive.is/trzL|archivedate=24 May 2012}}</ref> Mengikuti jejak astronom-astronom Babilonia, kemajuan demi kemajuan kemudian berhasil dicapai oleh komunitas astronomi Yunani Kuno dan negeri-negeri sekitarnya. Astronomi Yunani sedari awal memang bertujuan untuk menemukan penjelasan yang rasional dan berbasis fisika untuk fenomena-fenomena angkasa.<ref>{{Cite book|last = Krafft|first = Fritz|year = 2009|contribution = Astronomy|editor-last = Cancik|editor-first = Hubert|editor2-last = Schneider|editor2-first = Helmuth|title = [[Brill's New Pauly]]|ref = harv}}</ref> Pada abad ke-3 SM, [[Aristarkhos dari Samos]] melakukan perhitungan atas ukuran Bumi serta jarak antara Bumi dan Bulan, dan kemudian mengajukan model Tata Surya yang [[Heliosentrisme|heliosentris]] — pertama kalinya dalam sejarah. Pada abad ke-2 SM, [[Hipparkhos]] berhasil menemukan gerak [[presesi]], juga menghitung ukuran Bulan dan Matahari serta jarak antara keduanya, sekaligus membuat alat-alat penelitian astronomi paling awal seperti [[astrolab]].<ref>{{cite web|url=http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history/Biographies/Hipparchus.html|title=Hipparchus of Rhodes|publisher=School of Mathematics and Statistics, University of St Andrews, Scotland|accessdate=28 October 2007}}</ref> Mayoritas penyusunan rasi bintang di belahan utara sekarang masih didasarkan atas susunan yang diformulasikan olehnya melalui katalog yang waktu itu mencakup 1.020 bintang.<ref>Thurston, H., [http://books.google.com/books?id=rNpHjqxQQ9oC&pg=PA2 ''Early Astronomy.''] Springer, 1996. ISBN 0-387-94822-8 p. 2</ref> [[Mekanisme Antikythera]] yang terkenal (''ca.'' 150-80 SM) juga berasal dari periode yang sama: [[komputer analog]] yang digunakan untuk menghitung letak Matahari/Bulan/planet-planet pada tanggal tertentu ini merupakan barang paling kompleks dalam sejarah sampai abad ke-14, ketika [[Jam astronomi|jam-jam astronomi]] mulai bermunculan di Eropa.<ref name=insearchoflosttime>{{cite journal|last1=Marchant|first1=Jo|title=In search of lost time|journal=Nature|volume=444|issue=7119|pages=534–8|year=2006|pmid=17136067|doi=10.1038/444534a|bibcode = 2006Natur.444..534M }}</ref>
 
Di Eropa sendiri selama [[Abad Pertengahan]] astronomi sempat mengalami kebuntuan dan stagnansi. Sebaliknya, perkembangan pesat terjadi di [[Dunia Muslim|dunia Islam]] dan beberapa peradaban lainnya, ditandai dengan dibangunnya observatorium-observatorium di belahan dunia sana pada awal abad ke-9.<ref name=Kennedy-1962>{{Cite journal |last=Kennedy |first=Edward S. |year=1962 |title=Review: ''The Observatory in Islam and Its Place in the General History of the Observatory'' by Aydin Sayili |journal=[[Isis (journal)|Isis]] |volume=53 |issue=2 |pages=237–239 |doi=10.1086/349558 |ref=harv |postscript=<!--None-->}}</ref><ref name = "Micheau-992-3">{{Cite journal|last=Micheau|first=Francoise|contribution=The Scientific Institutions in the Medieval Near East|pages=992–3|ref=harv|postscript=<!--None-->}}, in {{Harv|Rashed|Morelon|1996|pp=985–1007}}</ref><ref>{{cite book|last=Nas|first=Peter J|title=Urban Symbolism|year=1993|publisher=Brill Academic Publishers|isbn=9-0040-9855-0|pages=350}}</ref> Pada tahun 964, astronom Persia [[Al-Sufi]] menemukan [[Galaksi Andromeda]] ([[galaksi]] terbesar di [[Grup Lokal]]) dan mencatatnya dalam ''[[Book of Fixed Stars]]'' (''Kitab Suwar al-Kawakib'').<ref name="NSOG">{{cite book|last= Kepple|first= George Robert|coauthors= Glen W. Sanner|title= The Night Sky Observer's Guide, Volume 1|publisher= Willmann-Bell, Inc|year= 1998|isbn= 0-943396-58-1|page=18}}</ref>
 
[[Supernova]] [[SN 1006]], ledakan bintang [[Magnitudo semu|paling terang]] dalam catatan sejarah, berhasil diamati oleh astronom Mesir [[Ali bin Ridwan]] dan sekumpulan astronom Cina yang terpisah pada tahun yang sama (1006 M). Astronom-astronom besar dari era Islam ini kebanyakan berasal dari [[Persia]] dan [[Arab]], termasuk [[Al-Battani]], [[Tsabit bin Qurrah]], Al-Sufi, [[Ibnu Balkhi]], [[Al-Biruni]], [[Al-Zarqali]], [[Al-Birjandi]], serta astronom-astronom dari observatorium-observatorium di [[Maragha]] dan [[Samarkand]]. Melalui era inilah nama-nama bintang yang berdasarkan bahasa Arab diperkenalkan.<ref name="short history">{{cite book|first=Arthur|last=Berry|title=A Short History of Astronomy From Earliest Times Through the Nineteenth Century|publisher=Dover Publications, Inc.|location=New York|year=1961|isbn=0486202100}}</ref><ref name="Cambridge history">{{cite book|editor=Hoskin, Michael|title=The Cambridge Concise History of Astronomy|publisher=Cambridge University Press|year=1999|isbn = 0-521-57600-8}}</ref> Reruntuhan-reruntuhan di [[Zimbabwe Raya]] dan [[Timbuktu]]<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/?id=Pk-bZMS_KdUC&pg=PA103&lpg=PA103|title= The royal kingdoms of Ghana, Mali, and Songhay: life in medieval Africa|first=Pat|last= McKissack|coauthors= McKissack, Frederick|year=1995|publisher=H. Holt|isbn=9780805042597}}</ref> juga kemungkinan sempat memiliki bangunan-bangunan observatorium<ref>{{cite journal|url=http://www.newscientist.com/article/dn3137-eclipse-brings-claim-of-medieval-african-observatory.html|title=Eclipse brings claim of medieval African observatory|year=2002|journal=New Scientist|accessdate=3 February 2010|last=Clark|first=Stuart|coauthors=Carrington, Damian|ref=harv}}</ref> — melemahkan keyakinan sebelumnya bahwa tidak ada pengamatan astronomis di daerah [[Afrika sub-Sahara|sub-Sahara]] sebelum era kolonial.<ref>{{cite web|url=http://www.scienceinafrica.co.za/2003/november/cosmic.htm|title=Cosmic Africa explores Africa's astronomy|accessdate=3 February 2002|publisher=Science in Africa}}</ref><ref>{{cite book|url=http://books.google.com/?id=4DJpDW6IAukC&pg=PA180&lpg=PA180|title=African Cultural Astronomy|first=Jarita C.|last= Holbrook|coauthors=Medupe, R. Thebe; Urama, Johnson O.|publisher=Springer|year=2008|isbn=9781402066382}}</ref><ref>{{cite web|url=http://royalsociety.org/news.asp?year=&id=4117 |title=Africans studied astronomy in medieval times|date=30 January 2006|publisher=The Royal Society|accessdate=3 February 2010 |archiveurl = http://web.archive.org/web/20080609112829/http://royalsociety.org/news.asp?year=&id=4117 |archivedate = 9 June 2008}}</ref><ref>[http://articles.cnn.com/2002-12-05/tech/zimbabwe.observatory_1_supernova-forecast-eclipses-star?_s=PM:TECH Star sheds light on African 'Stonehenge'. December 05, 2002|Richard Stenger CNN]</ref>
Baris 84:
[[Berkas:Galileo moon phases.jpg|jmpl|ka|lurus|Sketsa [[Bulan]] oleh [[Galileo]]. Melalui pengamatan, diketahui bahwa permukaan Bulan berbukit-bukit.]]
 
Pada [[Abad Renaisans|Zaman Renaisans]], [[Nicolaus Copernicus|Copernicus]] menyusun model [[Tata Surya]] heliosentris, model yang kemudian dibela dari kontroversi, dikembangkan, dan dikoreksi oleh [[Galileo Galilei|Galileo]] dan [[Johannes Kepler|Kepler]]. Galileo berinovasi dengan teleskop guna mempertajam pengamatan astronomis, sedang Kepler berhasil menjadi ilmuwan pertama yang menyusun secara tepat dan mendetail pergerakan planet-planet dengan Matahari sebagai pusatnya.<ref name=f58-64/>
 
Meski demikian, ia gagal memformulasikan teori untuk menjelaskan hukum-hukum yang ia tuliskan, sampai akhirnya [[Isaac Newton|Newton]] (yang juga menemukan [[teleskop reflektor]] untuk pengamatan langit) menjelaskannya melalui [[Mekanika benda langit|dinamika angkasa]] dan hukum [[gravitasi]].<ref name="f58-64">Forbes, 1909, hal. 58–64</ref><ref>Forbes, 1909, hal. 49–58</ref>
 
Seiring dengan semakin baiknya ukuran dan kualitas teleskop, semakin banyak pula penemuan-penemuan lebih lanjut yang terjadi. Melalui teknologi ini [[Nicolas Louis de Lacaille|Lacaille]] berhasil mengembangkan katalog-katalog bintang yang lebih lengkap; usaha serupa juga dilakukan oleh astronom [[Jerman]]-[[Inggris]] [[Herschel]] dengan memproduksi katalog-katalog nebula dan gugusan.
 
Pada tahun 1781 ia menemukan planet [[Uranus]], planet pertama yang ditemui di luar planet-planet klasik.<ref>Forbes, 1909, hal. 79–81</ref> Pengukuran jarak menuju sebuah bintang pertama kali dipublikasikan pada 1838 oleh [[Friedrich Bessel|Bessel]], yang pada saat itu melakukannya melalui pengukuran [[paralaks]] dari [[61 Cygni]].<ref>Forbes, 1909, hal. 147–150</ref>
 
Abad ke-18 sampai abad ke-19 pertama diwarnai oleh penelitian atas [[masalah tiga-badan]] oleh [[Leonhard Euler|Euler]], [[Alexis Clairaut|Clairaut]], dan [[Jean le Rond d'Alembert|D'Alembert]]; penelitian yang menghasilkan metode prediksi yang lebih tepat untuk pergerakan Bulan dan planet-planet. Pekerjaan ini dipertajam oleh [[Joseph Louis Lagrange|Lagrange]] dan [[Pierre Simon Laplace|Laplace]], sehingga memungkinkan ilmuwan untuk memperkirakan massa planet dan satelit lewat perturbasi/usikannya.<ref>Forbes, 1909, hal. 74–76</ref>
 
Penemuan [[Spektroskopi|spektroskop]] dan [[fotografi]] kemudian mendorong kemajuan penelitian lagi: pada 1814-1815, [[Joseph von Fraunhoffer|Fraunhoffer]] menemukan lebih kurang 600 pita spektrum pada Matahari, dan pada 1859 [[Gustav Kirchhoff|Kirchhoff]] akhirnya bisa menjelaskan fenomena ini dengan mengatribusikannya pada keberadaan unsur-unsur. Pada masa ini bintang-bintang dikonfirmasikan sebagai Matahari-matahari lain yang lebih jauh letaknya, namun dengan perbedaan-perbedaan pada [[suhu]], [[massa]], dan ukuran.<ref name="short history" />
Baris 287:
Tata Surya dibagi menjadi beberapa kelompok: planet-planet bagian dalam, [[sabuk asteroid]], dan planet-planet bagian luar. Planet-planet bagian dalam adalah [[Planet kebumian|planet-planet bersifat kebumian]] yaitu [[Merkurius]], [[Venus]], [[Bumi]] dan [[Mars]]. Planet-planet bagian luar adalah [[Raksasa gas|raksasa-raksasa gas]] Tata Surya yaitu [[Yupiter]], [[Saturnus]], [[Uranus]], dan [[Neptunus]].<ref name="planets">{{cite web|author = Grayzeck, E.; Williams, D. R.| date = 11 May 2006|url=http://nssdc.gsfc.nasa.gov/planetary/|title = Lunar and Planetary Science|publisher = NASA|accessdate = 21 August 2006}}</ref> Apabila kita pergi lebih jauh lagi, maka akan ditemukan [[Objek trans-Neptunus|benda-benda trans-Neptunus]]: pertama [[sabuk Kuiper]] dan akhirnya [[awan Oort]] yang bisa membentang sampai satu tahun cahaya.
 
Terbentuknya planet-planet bermula pada sebuah [[cakram protoplanet]] yang mengitari Matahari pada periode-periode awalnya. Dari cakram ini terwujudlah gumpalan-gumpalan materi melalui proses yang melibatkan tarikan gravitasi, benturan, dan akresi; gumpalan-gumpalan ini kemudian lama-kelamaan menjadi kumpulan protoplanet.
 
Karena [[tekanan radiasi]] dari [[angin surya]] terus mendorong materi-materi yang belum menggumpal, hanya planet-planet yang massanya cukup besar yang mampu mempertahankan atmosfer berbentuk gas. Planet-planet muda ini terus menyapu dan memuntahkan materi-materi yang tersisa, menghasilkan sebuah periode penghancuran yang hebat. Sisa-sisa periode ini bisa dilihat melalui banyaknya [[Kawah tabrakan|kawah-kawah tabrakan]] di permukaan Bulan. Adapun dalam jangka waktu ini sebagian dari protoplanet-protoplanet yang ada mungkin bertabrakan satu sama lain; [[Hipotesis tubrukan raksasa|kemungkinan besar]] tabrakan seperti itulah yang melahirkan Bulan kita.<ref name="Montmerle2006">{{cite journal|last=Montmerle|first=Thierry|coauthors=Augereau, Jean-Charles; Chaussidon, Marc et al.|title=Solar System Formation and Early Evolution: the First 100 Million Years|journal=Earth, Moon, and Planets|volume=98|issue=1-4|publisher=Spinger|pages=39–95|year=2006|doi=10.1007/s11038-006-9087-5| bibcode=2006EM&P...98...39M|ref=harv}}</ref>