Hubungan luar negeri Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmaditya Irsyad (bicara | kontrib)
Ahmaditya Irsyad (bicara | kontrib)
Baris 64:
{{Main|Hubungan Indonesia–Pakistan}}
 
Sebagai salah satu negara yang mendukung dan mengakui kemerdekaan Indonesia, keberadaan Pakistan tidak bisa dilupakan ketika [[Muhammad Ali Jinnah]], Presiden pertama dan bapak bangsa Pakistan mengutus 600 prajurit muslimnya untuk keluar dari korps angkatan darat persemakmuran kerajaan Inggris dan berjihad membantu perjuangan mempertahanankan kemerdekaan Indonesia. Hubungan kedua negara berkembang dibawah kepemimpinan Presiden [[Ayub Khan]], dimana Indonesia dan Pakistan bekerjasama secara mendalam untuk mengupayakan adanya perdamaian antara India, dimana pada saat itu India dan Pakistan berseteru akibat sengketa wilayah Kashmir. Pada kunjungan kenegaraanya, Presiden Joko Widodo bahkan disambut oleh Presiden Pakistan, [[Mamnoon Hussein]] di [[Bandara Internasional Benazir Bhutto]], [[Islamabad]]. Dalam rangkaian kunjungan kenegaraannya, Presiden juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden dan Perdana Menteri Pakistan, [[Shahid Khaqan Abbasi]]. Pertemuan Presiden dengan kedua pemimpin pemerintahan dan negara tersebut menghasilkan kesepakatan kerjasama dibidang perdagangan berupa dimulai amandemen [[Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement]] untuk menjadi Free Trade Agreement yang disahkan dengan dimulainya negosiasi antara kedua belah pihak dan energi berupa kerjasama Pertamina untuk memasok 1.5 Miliar Ton Gas Cair ke Pakistan selama 10 tahun dengan opsi tambahan 5 tahun dan pembangunan fasilitas regasifikasi gas dan pengembangan Energi Baru-Terbarukan di Pakistan dengan [[Pakistan State Oil]] dan [[Pakistan LNG]], sekaligus pembangunan kawasan industri dan logistik bersama Indonesia-Pakistan untuk kelapa sawit di Port of Qasim sebagai titik produksi dan distribusi olahan kelapa sawit di Asia Selatan dan Tengah sekaligus mengajak Pakistan untuk menyelesaikan konflik saudara yang berkepanjangan di Afghanistan dengan membentuk panel ulama tiga negara yang terdiri dari Pakistan, Afghanistan dan Indonesia.<ref>https://www.gatra.com/internasional/asia-oseania/305562-jokowi-bahas-ekonomi-hingga-palestina-saat-kunjungi-pm-pakistan</ref>
 
==== Bangladesh ====