Hubungan luar negeri Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 15:
Sebagai salah satu pendiri ASEAN, Indonesia membentuk ASEAN sebagai wadah bersama negara-negara di Asia Tenggara untuk menghasilkan kerjasama kawasan yang menguntungkan dengan ditopang oleh keamanan dan keberlangsungan kegiatan ekonomi yang terus berkembang yang mengedepankan pembangunan kepercayaan antar anggota kawasan menjadikan ASEAN sebagai tolak ukur kebijakan luar negeri Indonesia melalui penerapan kekuatan regionalnya dan pengaruhnya yang damai dan konstruktif di antara negara ASEAN.
=== IORA (
Seiring dengan meningkatnya upaya kekuatan negara tertentu untuk menjadi hegemoni geopolitik di Asia, Indonesia sebagai kekuatan regional ditengah 2 samudera besar, Samudera India dan Samudera Pasifik, mengambil langkah startegis dalam diplomasi internasionalnya dengan memperluas cakupan kawasan prioritasnya dari ASEAN menjadi Lingkar Samudera India yang menjadi pintu masuk Indonesia untuk meningkatkan kerjasama dengan negara-negara di Afrika. Konsep geopolitik Indo-Pasifik yang telah dimaterialisasi Indonesia ini bertujuan untuk mengajak negara-negara yang terletak di lingkar Samudera India untuk berpartisipasi nyata dalam membangun arsitektur geopolitik Indo-Pasifik yang didasari atas rasa percaya, keterbukaan, transparansi dan mengedepankan budaya dialog sebagai solusi atas meningkatnya proksi kekuasaan wilayah geopolitik dan mewujudkan perdamaian yang menghasilkan kesejahteraan. Indonesia mengangkat pentingnya pendekatan regional Indo-Pasifik sebagai strategi untuk mewujudkan perdamaian dan meningkatkan perekonomian negara di lingkar Samudera India dalam Konferensi Tingkat Tinggi pertama negara-negara Asosiasi Lingkar Samudera India. KTT yang diselenggarakan pada bulan Maret 2017 ini dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mengajak anggota sesama asosiasi untuk bekerjasama membangun dan mengusung konsep arsitektural regional di kawasan Indo-Pasifik. <ref>http://www.straitstimes.com/asia/se-asia/indonesia-takes-ownership-of-indo-pacific-geopolitics-the-jakarta-post-columnist</ref>
|