Kota Balikpapan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 42:
=== Kesultanan Kerajaan Kutai ===
[[Berkas:Balikpapan-landing.jpg|
Daerah Balikpapan dan Balikpapan Seberang ([[Penajam]]) merupakan bagian dari wilayah negara dependen [[Kesultanan Kutai]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneozelfb1900.html Peta Native states (zelfbesturen) in Dutch Borneo, 1900]</ref><ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1902.html Peta Administrative divisions in Dutch Borneo, 1902]</ref><ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1930.html Peta Administrative divisions in Dutch Borneo, 1930 ]</ref> Tahun 1942 Penajam termasuk dalam wilayah Balikpapan.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1942.html?zoomview=1 Peta Borneo in 1942 ]</ref> Sejak sekitar tahun [[1636]], Kalimantan pada umumnya termasuk [[Kesultanan Kutai|negara bagian Kutai]], [[Kesultanan Pasir|negara bagian Paser]] dan [[Kesultanan Berau|negara bagian Berau]] diklaim sebagai wilayah mandala negara [[Kesultanan Banjarmasin]].<ref>{{id}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=TYYeAAAAMAAJ&q=sawakung&dq=sawakung&hl=id&ei=KLzPTfL6JIy3rAfs7rDCCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CDAQ6AEwAQ|title=Pengantar sejarah Indonesia baru, 1500-1900: Dari emporium sampai imperium|last=Kartodirdjo|first=Sartono|publisher=Gramedia|year=1993|isbn=9794031291|pages=121}}ISBN 978-979-403-129-2</ref> Pada [[13 Agustus]] [[1787]], [[Sunan Nata Alam]] telah menyerahkan kedaulatannya atas sebagian besar Kalimantan kepada perusahaan VOC, yang kemudian diperbarui lagi pada tanggal [[4 Mei]] [[1826]] pada masa [[Sultan Adam]]. Setelah itu Kalimantan pada umumnya menjadi wilayah negara [[Hindia Belanda]]. Tahun [[1844]], bekas negara bagian Kutai secara resmi mendapat pengakuan sebagai negara [[dependensi]] di dalam negara Hindia Belanda.<ref>{{en icon}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&lpg=PT31&dq=sultan%20sulaiman&pg=PT31#v=onepage&q=sultan%20sulaiman&f=true|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|last=Magenda|first=Burhan Djabier|publisher=Equinox Publishing|year=2010|isbn=602-8397-21-0}}ISBN 978-602-8397-21-6</ref> Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, Kutai termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan ''Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie'', pada 27 Agustus 1849, No. 8<ref>{{nl icon}} {{cite journal|url=http://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&pg=PA55-IA22#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen,%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false |author=Nederlandisch Indië|title=Staatsblad van Nederlandisch Indië|publisher= s.n.|year=1849}}</ref> Tahun 1855, Kutai merupakan sebagian dari ''de zuid- en oosterafdeeling van Borneo'' yang beribukota di Banjarmasin.<ref>{{nl}} {{cite book|pages=241|url=http://books.google.co.id/books?id=0GM-AAAAcAAJ&dq=tanah-koessan&pg=PA241#v=onepage&q&f=false|title=Bydragen tot de kennis van verschillende overzeesche landen, volken, enz|volume=1|author=J. B. J Van Doren|publisher=J. D. Sybrandi|year=1860}}</ref>
=== Hindia Belanda ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gezicht over de Jalan Minyak en de Baai van Balikpapan TMnr 60051463.jpg|
Dengan ditemukannya sumber-sumber minyak di daerah Balikpapan dan daerah sekitarnya ([[Samboja, Kutai Kartanegara|Samboja]], [[Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara|Sanga-Sanga]] dan [[Muara Badak, Kutai Kartanegara|Muara Badak]]), pemerintah [[Hindia Belanda]] akhirnya membeli wilayah ini dari Sultan [[Kutai Kertanegara]] serta dibangun untuk mendukung usaha-usaha pertambangan khususnya perminyakan dengan mendirikan [[kilang minyak]], kantor operasi serta perumahan pegawai (sisa-sisa usaha pembangunan Hindia Belanda dapat dilihat dari permukiman para staf [[Pertamina]]). Aktivitas perminyakan ini juga membantu perpindahan penduduk terutama para pekerja dari Jawa, serta dari berbagai daerah. Saat itu perusahaan minyak yang dikenal adalah [[BPM]], [[Shell]] dan [[KPM]]. Wilayah Balikpapan pada tahun 1930 itu meliputi Balikpapan Seberang (Penajam).<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneosubdist1930.html Administrative subdivisions in Dutch Borneo and Sarawak, 1930 ]</ref>
Baris 94:
== Pembagian administratif dan kepala daerah ==
[[Berkas:Guard Tower in North Balikpapan Border.svg|
[[Berkas:Kantor Wali Kota Balikpapan.jpg|
[[Berkas:Gedung DPRD Balikpapan.jpg|
=== Kecamatan ===
Baris 150:
=== Mendapatkan status kota ===
[[Berkas:Tugu Adipura Balikpapan.jpg|
Balikpapan adalah berstatus sebagai kota dengan wali kota sebagai kepala daerah dan DPRD sebagai legislatif serta memiliki perlengkapan pemerintahan dan aparatur pemerintah seperti Kepolisian, Kejaksaan Negeri, Rumah Tahanan dan Lembaga Permasyarakatan serta Pengadilan Negeri. Selain itu Balikpapan menjadi pusat pemerintahan untuk wilayah [[Kalimantan Timur]] dan [[Kalimantan]]. Tercatat di antaranya kantor Polda (Kepolisian Daerah) Kalimantan Timur dan Kejaksaan Tinggi berpusat disini. Serta markas besar Angkatan Darat, yakni Komando Daerah Militer ([[KODAM]]) [[Komando Daerah Militer VI/Mulawarman|VI Mulawarman]] yang memiliki daerah operasi wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan berpusat di kota ini. KODAM yang memiliki motto "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" merupakan satu-satunya KODAM yang berpusat di kota, bukan ibu kota [[provinsi]].
Baris 168:
== Ekonomi ==
[[Berkas:E-walk Balikpapan.jpg|
Perekonomian kota ini bertumpu pada sektor industri yang didominasi oleh industri minyak dan gas, perdagangan dan jasa. Kota ini memiliki [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman|Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan]] serta Pelabuhan Semayang selain pelabuhan minyak yang dimiliki [[Pertamina]].
Baris 240:
|778.908
|}
[[Berkas:Klandasan, Balikpapan.jpg|
Dengan semakin tumbuhnya perekonomian terutama sejak diberlakukannya otonomi daerah, kota ini terus menerus dibanjiri oleh pendatang dari berbagai daerah, sehingga pemerintah kota memberlakukan operasi kependudukan berupa Operasi [[Kartu Tanda Penduduk|KTP]] di pintu masuk kota, jalan raya, permukiman, bandara serta pelabuhan.<ref>{{Cite news|url=http://www.balikpapan.radiosmartfm.com/jurnal-balikpapan/3564-razia-ktp-terbanyak-di-balikpapan-selatan.html|title=Razia KTP Terbanyak di Balikpapan Selatan|work=SmartFM|location=Balikpapan|publisher=Radiosmartfm.com|date=06 December 2012|accessdate=06 December 2012|first=Jurnal Balikpapan|last=}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=97183|title=Satpol PP tindak tegas pendatang|work=Balikpapanpost|location=Balikpapan|publisher=Balikpapanpos.co.id|date=18 August 2013|accessdate=19 August 2013|first=Rusli|last=Djaberi}}</ref> Penduduk terutama dari etnis pendatang yang sudah lama menetap di Balikpapan yakni berasal dari etnis [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Makassar|Makassar]], [[Suku Jawa|Jawa Timur]] kemudian pendatang lain yang di antaranya beretnis [[Suku Minahasa|Manado]], [[Suku Gorontalo|Gorontalo]], [[Suku Madura|Madura]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Sunda|Sunda]] dan lain-lain.
Baris 263:
Di Hutan Lindung Sungai Wain, yang merupakan daerah resapan air utama dan habitat satwa langka Kalimantan, mulai dirambah masyarakat dengan cara [[tebang bakar]] sehingga ketika musim kemarau sebagian kawasan tersebut menjadi tandus dan mengalami kerusakan 40%.<ref name=marak>{{Cite news|url=http://www.news.liputan6.com/read/19430/penduduk-bertambah-perambahan-hutan-di-balikpapan-marak|title=Penduduk Bertambah, Perambahan Hutan di Balikpapan Marak|work=Liputan 6|location=Jakarta|publisher=Liputan6.com|date=06 September 2001|accessdate=16 January 2013|first=Darussalam|last=}}</ref> Luas area hutan Sungai Wain yang mencapai 10 ribu hektare, perlahan tetapi pasti terus berkurang, hingga menyisakan 9 ribu hektare dengan kondisi hutan yang masih baik hanya 63%.<ref name=ironis>{{cite web|url=http://www.sungaiwain.org/ironis-kawasan-hlsw-tersisa-63-persen-akibat-penjarahan-warga-dan-pihak-tertentu.html |title=Ironis, Kawasan HLSW Tersisa 63 Persen, Akibat Penjarahan Warga dan Pihak Tertentu |publisher=Sungaiwain.org |date=14 January 2010 |accessdate=17 January 2013}}</ref> Warga sekitar banyak mencari kayu untuk memasak di hutan tersebut walaupun di sekelilingnya telah dipagari kawat.<ref name=ironis/> Sebelumnya antara tahun 2000 hingga 2001, pembalakan liar terjadi di 10 hingga 15 titik di hutan Sungai Wain,<ref name=intai>{{cite web|url=http://sungaiwain.org/hutan-lindung-sungai-wain-terus-diintai.html |title=Hutan Lindung Sungai Wain Terus Diintai |publisher=Sungaiwain.org |date=02 January 2009 |accessdate=17 January 2013}}</ref> dan pada tahun 2009 hutan ini dilanda kebakaran bersama hutan Sungai Manggar yang membuat 15 hektare kawasan hutan terlalap api.<ref name=ironis/> Ancaman penambangan batu bara dari wilayah sekitar yang memberikan izin penambangan seperti Paser dan Kutai Kartanegara turut mengganggu ekosistem perbatasan hutan Sungai Wain.<ref name=intai/>
[[Berkas:Sun Bear.jpg|
[[Berkas:Balipapan maskot lama.jpg|
Hutan kota di Telagasari yang diresmikan tahun 1996 dengan luas 29,4 hektare, kini telah menyusut hingga menjadi 8 hektare saja.<ref name="menyusut">{{Cite news|url=http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/341969|title=Hutan Kota di Balikpapan Menyusut Drastis|last=Syarifuddin|first=Amir|date=02 August 2010|work=Seputar Indonesia|publisher=Seputar-indonesia.com|location=Jakarta|accessdate=16 January 2013}}</ref> Hutan di tengah kota ini telah dikelilingi permukiman penduduk.<ref name=menyusut/> Hutan lindung Sungai Manggar juga mengalami kerusakan cukup parah, yakni sekitar 60%.<ref>{{Cite news|url=http://www.balikpapan.radiosmartfm.com/jurnal-balikpapan/3312-bappeda-dukung-pengelola-das-manggar.html|title=Bappeda Dukung Pengelola DAS Manggar|work=SmartFM|location=Balikpapan|publisher=Radiosmartfm.com|date=01 May 2012|accessdate=16 January 2013|first=Debi|last=}}</ref> Waduk di hutan ini pun terancam karena lahan-lahan tambang batu bara dan pabrik bata didirikan begitu dekat sehingga terjadi pendangkalan air waduk.<ref name=hlsm>{{cite web|url=http://www.sungaiwain.org/hlsm-jantung-balikpapan-2.html |title=HLSM, Jantung Balikpapan |publisher=Sungaiwain.org |date=14 June 2012 |accessdate=16 January 2013}}</ref> Mayoritas dari yang mendirikan tersebut bahkan diketahui merupakan masyarakat pendatang.<ref name=hlsm/> Selain itu, pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan yang direncanakan pemerintah Kaltim yang membelah hutan sepanjang 8 kilometer melintasi waduk<ref>{{Cite news|url=http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/9715/rp-42-t-masih-di-awang-awang.html|title=Rp 4,2 T Masih di Awang-Awang|work=Kaltim Post|location=Balikpapan|publisher=Kaltimpost.co.id|date=22 January 2013|accessdate=22 January 2013|first=Utama|last=}}</ref> bisa merusak kualitas sumber air bersih di Balikpapan tersebut.<ref name=tol>{{cite web|url=http://www.sungaiwain.org/jalan-tol-ancam-sumber-air-bersih.html |title=Jalan Tol Ancam Sumber Air Bersih |publisher=Sungaiwain.org |date=18 August 2010 |accessdate=16 January 2013}}</ref>
Baris 283:
== Rumah ibadah ==
[[Berkas:Masjid Raya Balikpapan.jpg|
Rumah ibadah yang terdapat di Balikpapan antara lain :
* Masjid Al-Aman, Damai
Baris 340:
== Wisata ==
[[Berkas:Pantai Lamaru Balikpapan.JPG|
[[Berkas:Kebun raya balikpapan.JPG|
[[Berkas:Air Mancur Taman Bekapai Balikpapan.jpg|
Kota Balikpapan memiliki daerah wisata yang cukup banyak dan beragam, di antaranya adalah:
|