Kota Tarakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ndwisan11 (bicara | kontrib)
Ndwisan11 (bicara | kontrib)
Baris 114:
Menyusul penyerahan Belanda, 5.000 penduduk Tarakan amat menderita akibat [[pendudukan Jepang di Indonesia|kebijakan pendudukan Jepang]]. Banyaknya pasukan Jepang yang ditempatkan di pulau ini mengakibatkan penyunatan bahan makanan dan sebagai akibatnya banyak orang Tarakan yang [[malnutrisi|kurang gizi]]. Selama pendudukan itu, Jepang membawa sekitar 600 buruh ke Tarakan dari [[Jawa]]. Jepang juga memaksa sekitar 300 wanita Jawa untuk bekerja sebagai "[[jugun ianfu]]" (wanita penghibur) di Tarakan setelah membujuk mereka dengan janji palsu mendapatkan kerja sebagai juru tulis maupun membuat pakaian.<ref>Stanley (1997). Halaman 8-9.</ref>
 
Arti penting Tarakan bagi Jepang makin menguap dengan gerak maju cepat angkatan Sekutu ke daerah itu. [[Tanker minyak]] Jepang yang terakhir meninggalkan Tarakan pada bulan Juli 1944, dan serangan udara Sekutu yang hebat pada tahun-tahun itu menghancurkan produksi minyak dan fasilitas penyimpanan di pulau itu.<ref name="Stanley 1997. Halaman 9"/> Serangan ini juga membunuh beberapa ratus penduduk sipil Indonesia.<ref>Stanley (1997). Halaman 57.</ref> Sejalan dengan kepentingannya yang makin menurun, garnisun Jepang di Tarakan berkurang pada awal 1945 saat salah satu dari 2 [[batalion]] [[infantri]] yang ditempatkan di pulau itu (Batalion Infantri Independen ke-454) ditarik ke [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]. Batalion ini dihancurkan oleh [['''Divisi ke-7 Australia]]''' pada bulan Juli selama [[Pertempuran Balikpapan (1945)|Pertempuran Balikpapan]].<ref>Long (1963). Halaman 503.</ref>
 
=== Era Kemerdekaan ===