Andi Syahwal Mattuju: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
karya terbaru
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
=== Awal kehidupan ===
Andi Mattuju lahir di [[Makassar]] pada [[19 Juni]] [[1987]] dari pasangan Drs. H. Andi Burhanuddin Abdullah MM dengan Andi Nusdiana SE. Masa kecilnya ia dihabiskan di Makassar, karena permasalahan ekonomi dia mengikuti neneknya untuk bersekolah di Desa Curikki, [[Kabupaten Bone]]. Kelas 2 SD dia kembali ke orang tuanya dan melanjutkan Pendidikan SD-nya dia habiskan di [[Pangkep]], SD Negeri 03 Tonasa 1 hingga tamat. Kemudian, pendidikan SMP-nya ia melanjutkan ke Pondok Pesantren Darul Aman, Gombara, Makassar hingga selesai SMA selama 6 tahun. Setamatnya dari SMA, ia kuliah di STIM Nitro Makassar, namun pada semester 4 ia keluar karena tidak mampu membiayai kuliahnya sendiri, kemudian melanjutkan di STIE Indonesia Makassar hingga meraih gelar Sarjana. Ia menikah muda dengan sang istri, Nurfadhilah Jufri, serta dikaruniai tiga anak, yaitu Andi Azkadina Zahirah Mattuju, Andi Dzaka Al Fath Mattuju dan Andi Fayyadh Abqari Mattuju.
 
=== Karier ===
Memulai karier di bidang [[fotografi]] dengan otodidak dari tahun 2002. Menembus pasar ''Commercial Photography'' hingga ke mancanegara dengan kerjasama berbagai mitra pada tahun 2008. Pengalaman dari Freelance photographer dan aktif dalam organisasi photography juga duduk sebagai pengurus organisasi fotografi komersil selama 3 periode (2006-2012) telah menjadikannya piawai dalam melihat peluang pasar dan menciptakan suatu mahakarya serta mampu bekerjasama dalam team yang solid.<ref>{{Cite web|url=http://makassar.tribunnews.com/2013/09/24/andi-syawal-mattuju-menangis-di-menara-phinisi-unm|title=Andi Syawal Mattuju Menangis di Menara Phinisi UNM|website=Tribun Timur|access-date=2016-07-19}}</ref>
 
Selanjutnya mendirikan Mattuju Indonesia® di Makassar yang bergerak pada dunia Film & Photography pada tanggal 7 Juli 2007.
 
Saat memulai karier profesionalnya sama sekali tidak mendapat dukungan dari keluarga membuatnya ingin membuktikan kepada orang –orang yang meremehkan, bahwa dunia kreatif akan menjadi lebih bernilai di mata masyarakat, khususnya di Makassar yang pada saat itu pekerjaan [[fotografer]] dinilai pekerjaan kalangan bawah dan tidak memiliki masa depan yang baik.
 
Andi sejak dulu dianggap serba bisa. Selain karier cemerlang fotografinya, ia juga dikenal sebagai cinematographer terkemuka, pengusaha muda sukses, pembicara di banyak seminar dan workshop, juru bicara berbagai merek global, kontributor majalah, dan sering tampil sebagai juri termuda di berbagai lomba wirausaha, foto dan fesyen bergengsi. Kemampuannya menerapkan pemasaran melalui channel digital dan marketing sosial media menjadikan perusahaan yang dipimpinnya berkembang pesat. Hal ini menjadikannya sering diundang untuk berbagi ilmu pemasaran digital mulai dari skala UMKM hingga skala korporasi.<ref>{{Cite web|url=http://www.antaranews.com/berita/463994/media-sosial-merupakan-sumber-energi-pemasaran|title=Media sosial merupakan sumber energi pemasaran - ANTARA News|website=www.antaranews.com|access-date=2016-11-09}}</ref>
 
Pada tahun 2015, Andi Mattuju dipercayakan memimpin komunitas pengusaha [[Tangan di Atas|Tangan Di Atas]] Makassar. Dibawah kendalinya, TDA Makassar saat ini menjadi komunitas yang sangat berpengaruh di Makassar.<ref>{{Cite web|url=http://fajar.co.id/2015/06/01/komunitas-tda-di-fajar/|title=Komunitas TDA di FAJAR – FAJAR.co.id|last=Redaksi|access-date=2016-07-19}}</ref> Kerja kerasnya dalam membantu menciptakan ribuan wirausaha baru di seluruh Indonesia mendapat apresiasi dari pemerintah Kota [[Kota Makassar|Makassar]] sebagai Tokoh Wirausaha Muda pada HUT ke-409 kota Makassar.<ref>{{Cite web|url=http://makassar.tribunnews.com/2016/11/07/ketua-komunitas-tangan-diatas-raih-piagam-wirausaha-muda-dari-pemkot-makassar|title=Ketua Komunitas Tangan Diatas Raih Piagam Wirausaha Muda dari Pemkot Makassar|website=Tribun Timur|access-date=2016-11-09}}</ref>
 
Di awal tahun 2016, Andi Mattuju dinobatkan sebagai Customer Board [[Telkom Indonesia]] bersama 6 tokoh lainnya di [[Sulawesi Selatan]] sebagai perwakilan tokoh masyarakat, yaitu Prof Halide mewakili pakar ekonomi, [[Kalla Group|Fatimah Kalla]] (praktisi bisnis), Anggiat Sinaga (pariwisata), Imam Mujahidin (akademisi), dan Zulkifli Gani Ottoh (media massa).<ref>{{Cite web|url=http://mediawarta.com/maksimalkan-layanan-telkom-bentuk-customer-board/|title=Maksimalkan Layanan, Telkom Bentuk Customer Board - MediaWarta.com|last=Anita|date=2016-04-04|language=id-ID|access-date=2016-07-19}}</ref>
 
Film yang diproduseri oleh Andi Mattuju yang tayang di seluruh bioskop 21 dan XXI indonesia berjudul [[Uang Panai']] "Maha<nowiki>(R)</nowiki>L berhasil menjadi film regional pertama yang menembus box office di Indonesia.<ref>{{Cite news|url=http://www.bintang.com/celeb/read/2596252/dari-jusuf-kalla-hingga-pasha-ungu-apresiasi-film-uang-panai|title=Dari Jusuf Kalla Hingga Pasha Ungu Apresiasi Film Uang Panai|newspaper=bintang.com|access-date=2016-11-09}}</ref> Film besutannya ini berlokasi dan seluruh tim produksi serta pemain sepenuhnya berasal dari [[Makassar]]. Di FIlm Uang Panai' yang diproduksi bersama [[Makkita CInema Production]] juga menghadirkan artis papan atas seperti [[Katon Bagaskara]] dan [[Jane Shalimar]].<ref>{{Cite web|url=http://www.antaranews.com/berita/565280/jusuf-kalla-terima-kru-film-uang-panai?utm_source=populer_home&utm_medium=populer&utm_campaign=news|title=Jusuf Kalla terima kru film Uang Panai|website=www.antaranews.com|access-date=2016-07-19}}</ref>
 
Setelah berhasil menembus box office dan mendapatkan penghargaan Indonesia Box Office Movie Award (IBOMA) untuk category film regional terlaris bersama film [[Uang Panai'|Uang]] Panai'. Andi Mattuju kembali mengusung film berlatar daerah di Sulawesi Tengah dengan judul KAILI (Karena Aku Ingin Kembali)
 
== Filmografi ==