Daftar Raja Pagaruyung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yopadiahlo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 77:
Setelah kematian sultan Bagagarsyah selaku sultan terakhir dalam pengasingan di Batavia, ada beberapa klaim berbeda mengenai pewarisan takhta kerajaan. Pada 2009, Muchdin Bakri yang mengaku sebagai pewaris sah kerajaan, hadir dalam upacara penobatan [[Yang di-Pertuan Besar]] [[Negeri Sembilan]], [[Muhriz dari Negeri Sembilan|Muhriz ibni Munawir]] di [[Istana Besar Seri Menanti]], [[Kuala Pilah]].<ref name="Utusan">[http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2009&dt=1022&pub=Utusan_Malaysia&sec=Dalam_Negeri&pg=dn_25.htm "Pewaris Pagaruyung cari keturunan Sultan Jamin"]. ''[[Utusan Malaysia]]'', 22 Oktober 2009. Diakses 23 Juli 2013.</ref> Ia mengklaim bahwa Bagagarsyah diasingkan ke Batavia bersama anak pertamanya, Sultan Mangun Tuah. Berdasarkan silsilah tersebut, menurutnya, Sultan Mangun Tuah mempunyai enam orang anak dan ia merupakan merupakan cucu dari anak pertama Sultan Mangun Tuah yang bernama Raja Sabaruddin.<ref name="Utusan"/> Ia mengklaim sebagai pewaris yang sah terhadap pemerintahan Raja Alam Minangkabau terakhir dan menyatakan sedang menjejaki cucu Sultan Jamin (anak Sultan Mangun Tuah) yang dipercayai berada di Batu Kikir, Kuala Pilah.<ref name="Utusan"/>
Sementara itu, di Pagaruyung sendiri terdapat seorang "pemangku daulat raja alam" bernama Sutan Haji [[Muhammad Taufiq Thaib]] Tuanku Mudo Mahkota Alam.<ref name="Kompas">Rinaldi, Ingki. [http://travel.kompas.com/read/2013/06/22/0943204/Pagaruyung.Simbol.Perekat.Nusantara "Pagaruyung, Simbol Perekat Nusantara"]. ''[[Kompas]]'', 22 Juni 2013. Diakses 23 Juli 2013.</ref>
== Lihat pula ==
|