Salib Kristus merupakan lambang penderitaan ({{Alkitab|1 Petrus 2:21; 4:13}}), kematian ({{Alkitab|KisKisah 10:39}}), kehinaan ({{Alkitab|IbrIbrani 12:2}}), cemoohan ({{Alkitab|Mat 27:39}}), penolakan ({{Alkitab|1Pet1 Petrus 2:4}}) serta penyangkalan diri ({{Alkitab|Mat 16:24}}). Apabila orang percaya mengangkat salibnya dan mengikut Yesus, maka orang itu menyangkal diri ({{Alkitab|LukLukas 14:26-27}}) dan mengabdikan diri kepada empat macam pergumulan dan penderitaan:<ref name=fulllife/>
* 1) Orang percaya itu menderita dalam perjuangan seumur hidup melawan dosa ({{Alkitab|Rom 6:1-23; 1Pet1 Petrus 4:1-2}}) dengan menyalibkan semua keinginan yang berdosa ({{Alkitab|RomRoma 6:1-23; 8:13; GalGalatia 2:20; 6:14; TitTitus 2:12; 1Pet1 Petrus 2:11,22-24}}).
* 2) Orang percaya itu menderita dalam peperangan terhadap Iblis dan kuasa-kuasa kegelapan sewaktu kitaorang itu memajukan Kerajaan Allah ({{Alkitab|2Kor2 Korintus 10:4-5; 6:7; EfEfesus 6:12; 1Tim1 Timotius 6:12}}). Orang percaya itu mengalami baik perseteruan dari Iblis dengan pasukan setannya ({{Alkitab|2Kor2 Korintus 6:3-7; 11:23-29; 1Pet1 Petrus 5:8-10}}) maupun penganiayaan yang datang dari perlawanannya terhadap para guru palsu yang memutarbalikkan [[Injil]] yang benar ({{Alkitab|MatMatius 23:1-36; GalGalatia 1:9; Filipi 1:15-17}}).
* 3) Orang percaya itu menanggung kebencian dan ejekan dari dunia ({{Alkitab|YohYohanes 15:18-25; IbrIbrani 11:25-26}}) ketika bersaksi dengan kasih bahwa perbuatannya itu jahat ({{Alkitab|Yohanes 7:7}}), dengan memisahkan diri kitadirinya dari dunia secara moral dan rohani dan dengan menolak semua norma dan falsafahnya ({{Alkitab|1Kor1 Korintus 1:21-27}}).
* 4) Seperti Yesus, mungkin Orangorang percaya itu juga akan menerima ejekan dan penganiayaan dari dunia agama ({{Alkitab|Markus 8:15, 31}}).<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>