Daniel Bambang Dwi Byantoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Daniel Bambang Dwi Byantoro''' (nama Tionghoa "''Chao Heung Jin'' (''Cáo Héngjìn'' 曹衡进)") (lahir di Jawa tahun 1956) adalah seorang arkimandrit sek...' |
|||
Baris 9:
Lulus dari Korea, ia datang ke [[Yunani]], dimana ia singgah di [[Gunung Athos]]. Pada masa itu, ia mulai menerjemahkan buku-buku liturgi ke dalam [[bahasa Indonesia]]. Dari 1983-84, ia belajar [[bahasa Yunani]] dari [[Apostoliki Diakonia]] dari [[Gereja Yunani]]. Pada akhir 1984, ia belajar di [[Holy Cross Greek Orthodox School of Theology (Brookline, Massachusetts)|Holy Cross Greek Orthodox School of Theology]], Boston, Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan studinya di Boston dan dua sekolah lainnya di AS, ia ditahbiskan oleh Uskup [[Maximos Aghiorgoussis dari Pittsburgh|Maximos dari Pittsburgh]] di Holy Cross Church (digembalakan oleh Fr. John Chakos), dan diangkat menjadi [[pendeta]] di St. Paul Orthodox Church, North Royalton, Ohio, (saat itu digembalakan oleh Fr. Demetrios Simeonides).<ref>Archmandrite Daniel B.D. Byantoro. [http://www.cs.ust.hk/faculty/dimitris/metro/history_indonesia.html History: The Birth of the Orthodox Church in Indonesia]. [[October 29]], 1997.</ref>
Pada [[8 Juni]] [[1988]], Daniel meninggalkan Amerika Serikat dan memulai pelayanan di Indonesia. Orang pertama yang dikonversi ke kepercayaan Ortodoks adalah seorang pria muda Muslim bernama Muhammed Sugi Bassari, yang [[pembaptisan|dibaptis]] dengan nama Photios, pada April 1989.<ref>Archmandrite Daniel B.D. Byantoro. [http://www.cs.ust.hk/faculty/dimitris/metro/history_indonesia.html History: The Birth of the Orthodox Church in Indonesia]. [[October 29]], 1997.</ref> Upaya misinya kemudian berujung pada pengakuan resmi pemerintah terhadap Gereja Ortodoks di Indonesia pada 1996, dengan UU hukum pemerintah: ''"SK Dirjen Bimas Kristen Depag R.I. no.: F/Kep/Hk.00.5/19/637/1996"''.<ref>[http://www.orthodox.cn/news/050331indonesia_en.htm Incarnational Approach to Orthodoxy in Indonesia: An Interview with Fr.Dionysios (Rm.Dionisius Surya Halim) and his presbytera Artemia Rita]. Orthodoxy in China. [[March 31]], 2005.</ref>
|