Kemantran, Kramat, Tegal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sedikit merapikan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
Desa Kemantran mempunyai sebuah Pasar Besar yang cukup ramai dengan pedagang yang datang dari desa tetangganya. Lapangan standar sering dipergunakan untuk menngelar pertandingan sepak bola antar desa, upacara agustusan, dan pasar malam, serta bioskop layar tancap berada didepan Kantor Kepala Desa. Penduduk umumnya bermata pencaharian sebagai pedagang, pegawai negeri, guru, petani, dan buruh.
Nama ''Kemantran'' dipercaya berasal dari nama pendiri desa ini yaitu Mantra, yang kemudian sering disebut sebagai Mbah Mantra. Kemungkinan besar Mbah Mantra membuka desa ini pasca perang Diponegoro, sekitar tahun 1850-an.Desa kemantran termasuk desa yang memiliki masyarakat yang sudah majemuk, itu disebabkan kare banyaknya pendatang dari bebagai daerah seperti batak,sunda, dan masyarakat solo
{{kelurahan-stub}}
|