Adikara II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Erwin Roz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Erwin Roz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 6:
 
Ketika berumur sekitar 7 tahun, Raden Asral dibawa oleh ibunya menghadap ke ayahnya yang bertahta di keraton Mandilaras sambil menyelipkan keris si Jimat di tubuhnya.
Seisi keraton dibuat terperangah karena kemiripan wajah dari Ario Adikara I dengan putranya itu sehingga mirip orang yang sedang berkaca. Sejak saat itu, Ario Adikara I mendapat julukan '''Pangeran Gatotkaca I''' dan putranya berjuluk '''Pangeran Gatotkaca II'''.
 
Ario Adikara II menikah dengan putri dari Tumenggung Wirosari (Adipati Pamekasan ....1677-1685 dan Adipati Sumenep 1684-1702), untuk selanjutnya disebut sebagai Raden Ayu Adikara II, mempunyai dua anak : (1) Raden Ayu Adikara III dan (2) Raden Ismail yang kelak menjadi Adipati Pamekasan bergelar [[Ario Adikara IV]].
 
Ario Adikara II mempunyai dua orang kakak satu ayah lain ibu, yaitu Pangeran Rama (Ario Cakranegara II, Adipati Sumenep 1702-1705) dan Tumenggung Jayanegara, Adipati Pamekasan (1708-1708). Pangeran Rama mempunyai putra yang bertahta di Sumenep yaitu Ario Cakranegara III (Pangeran Jimat, 1707-1737) yang berkendakberkehendak terhadap keris si Jimat yang dimiliki oleh Ario Adikara II. Karena keris itu berasal dari Ario Adikara I yang merupakan kakek dari Ario Cakranegara III, apalagi ayahnya (Ario Cakranegara II) adalah putra sulung Adikara I, sehingga wajar jika Ario Cakranegara III merasa lebih berhak atas keris tersebut.
Atas bantuan VOC, keris si Jimat berhasil dihaki oleh Ario Cakranegara III yang juga adalah ponakan Ario Adakara II.