Festival Istiqlal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib) + |
Hanamanteo (bicara | kontrib) + |
||
Baris 11:
}}
[[Berkas:President Suharto, 1993.jpg|200px|ka|jmpl|Presiden Soeharto.]]
Festival Istiqlal I diselenggarakan dalam rangka, menurut [[Soeharto]] dalam pidato pembukaannya,{{sfn|Ramli|2007|p=35}} menyukseskan [[Tahun Kunjungan Indonesia]] 1991;{{sfn|Ramli|p=39}} dimulai selama sebulan sejak 15 Oktober-15 November 1991.{{sfn|Gade|2004|p=19}} Pembukaan festival ini ditandai dengan penulisan kalimat basmalah pada [[Al-Qur’an]] [[Mushaf Istiqlal]] oleh Presiden [[Soeharto]]. Banyak kegiatan yang berlangsung dalam festival kali ini, yaitu pameran arsitektur,{{sfn|Gade|2004|p=20}} pameran seni rupa tradisional dan modern,{{sfn|Nata dkk.|2003|p=254-256}} pameran [[seni dekoratif]] (terutama [[tekstil]]),{{sfn|Gade|2004|p=20}} pameran Al-Qur’an dari seluruh dunia,{{sfn|Gade|2004|p=20}}{{sfn|Nata dkk.|2003|p=254-256}} pameran kaligrafi,{{sfn|Gade|2004|p=20}} pameran naskah dan buku, pameran tata boga, dan pameran busana muslimah, pertunjukan tilawah, teater, musik dan tarian, membaca puisi, pemutaran film, forum ilmiah,{{efn|group=note|Tema forum ilmiah pada festival ini adalah "Islam dan Kebudayaan Indonesia: Dulu, Kini, dan Masa Depan, dengan subtopik meliputi "Ekspresi Aestetik pada Islam di Indonesia", "Tradisi dan Inovasi Islam di Indonesia", dan "Islam dan Masa depan Peradaban Dunia".}}{{sfn|Gade|2004|p=20}} simposium, diskusi, ceramah, perlombaan azan untuk anak-anak dan remaja,{{sfn|Gade|2004|p=20}}{{sfn|Nata dkk.|2003|p=254-256}} dan perlombaan kaligrafi untuk semua umur.{{sfn|Gade|2004|p=20}}{{sfn|Nata dkk.|2003|p=254-256}} Beberapa pementasan seni dilaksanakan di [[Taman Ismail Marzuki]]. Karya seni Islam yang ditampilkan tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga berasal dari [[Malaysia]], [[Brunei Darussalam]], [[Singapura]], dan [[Pakistan]]. Festival kali ini dikunjungi oleh sekitar 6 juta orang, 6 kali lipat dari target semula. Selama 2 minggu pertama, pengunjung rata-rata mencapai 200.000 orang per hari. Pada 2 minggu terakhir, pengunjung meningkat 2 kali lipatnya hingga 400.000 orang per hari.{{sfn|Nata dkk.|2003|p=254-256}} Sebuah sumber berbahasa Inggris yang dimuat oleh [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementerian Agama]] menjelaskan bahwa berbeda dari Festival Dunia Islam di [[London]] pada April-Oktober 1976, yang menampilkan budaya Islam di [[Timur Tengah]] dan pameran artefak bergerak dari museum, Festival Istiqlal menitikberatkan kepada kegiatan sehari-hari dan penampilan seni yang memiliki nilai keislaman dari seluruh Indonesia.{{sfn|Gade|2004|p=19-20}}{{efn|group=note|Aslinya: "''different from the World of Islam Festival in London April-October 1976, which showed Islamic culture in Middle East region and exhibition moving artefact from museum, Istiqlal Festival pointed out daily activity and art performa which have Islamic value from entire Indonesia region.''"}} Menurut Gade, pernyataan ini menempatkan festival ini sebagai festival internasional, sembari juga memamerkan nilai-nilai [[Bhinneka Tunggal Ika|kebinekaan]] dalam kebudayaan Islam di Indonesia. Gade menambahkan festival ini juga memamerkan gagasan Islam Indonesia sebagai percontohan kepada dunia dalam hal seni visual Al-Qu'ran Indonesia.{{sfn|Gade|2004|p=20}} [[Pos Indonesia]] turut merayakan festival kali ini dengan menerbitkan satu [[prangko]] bernilai Rp200 dan [[sampul hari pertama]] bernilai Rp500.<ref>[[Pos Indonesia]] (1991) Brosur Penerbitan Prangko Festival Istiqlal 1991</ref>
Menurut Bambang Asrini Widjanarko, yang menulis sebuah berita untuk ''[[Kompas]]'', sejak awal tiada itikad bahwa Festival Istiqlal 1991 menampilkan corak dan pola ekspresi Islam dalam perspektif teologis yang kaku, namun sebuah perayaan seni yang bernafaskan Islam di Indonesia. Tak juga menampilkan hanya pameran kaligrafi Islam namun lebih daripada itu, khasanah budaya Islam di Nusantara.<ref name="kompas1">{{cite news|last1=Widjanarko|first1=Bambang Asrini|last2=Sodikin|first2=Amir {{tooltip|(peny.)|penyunting}}|url=http://entertainment.kompas.com/read/2018/01/29/175727010/seni-bernafaskan-islam-dan-festival-istiqlal?page=all|title=Seni Bernafaskan Islam dan Festival Istiqlal|publisher=Kompas|date=29 Januari 2018|accessdate=10 Februari 2018}}</ref> Zaenudin Ramli dalam tesisnya menambahkan Festival Istiqlal I merupakan tonggak penting bagaimana kebudayaan Islam di Indonesia secara fisik ditampilkan dalam suatu festival.{{sfn|Ramli|2007|p=35}}
Baris 20 ⟶ 18:
== Festival Istiqlal II ==
Festival Istiqlal II diselenggarakan dalam rangka peringatan Tahun Emas Indonesia dari 23 September–18 November 1995. Festival kali ini dikunjungi 11 juta orang, dua kali lipat dari festival sebelumnya dan lebih 1 juta orang dari yang diperkirakan, sepuluh kali lipat dari target kunjungan festival sebelumnya. Pembukaan festival ini ditandai dengan peluncuran Al-Qur’an Mushaf Istiqlal yang telah disusun selama 4 tahun,{{sfn|Gade|2004|p=20}} yang diikuti dengan penandatanganan prasasti sebagai tanda selesainya penulisan mushaf, penabuhan [[beduk Masjid Sunan Ampel]] oleh Presiden [[Soeharto]], penandatanganan prangko, dan pertunjukan multimedia kolosal ‘’Semarak Emas Menyulang Emas’’, yang mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia. Upacara pembukaan ini diiringi pula dengan irama [[gamelan sekaten]]. Banyak kegiatan yang berlangsung dalam festival kali ini, yaitu Mushaf Usmani dari [[Tashkent]], [[Uzbekistan]], [[maket]] dan foto berbagai bentuk masjid, naskah dan buku-buku kuno, surat para wali dan raja-raja Islam masa lalu, seni ukir dan seni lukis Islam kontemporer, simposium, pembacaan [[puisi]], pertunjukan [[wayang]], dll. Festival ini diketuai oleh Menteri Keuangan [[Mar’ie Muhammad]] dan diikuti pula oleh masyarakat Islam dari berbagai negara, misalnya [[Turki]], [[Mesir]], [[Inggris]], dll.{{sfn|Nata dkk.|2003|p=254-256}}
Pos Indonesia turut merayakan festival kali ini dengan menerbitkan satu [[prangko]] bernilai Rp700 dan [[sampul hari pertama]] bernilai Rp1400.<ref>Pos Indonesia (1995) Brosur Penerbitan Prangko Festival Istiqlal 1995</ref>
Baris 31 ⟶ 29:
Namun, Bambang Asrini Widjanarko menyebutkan apabila belum ada tanda-tanda festival ini akan diselenggarakan, yang dapat dibuktikan dengan tiadanya sosialisasi mengenai ini. Menurut Bambang, pada Februari 2017, pemerintah berniat menggagas untuk membuat perhelatan yang memiliki ''benchmark'' tersendiri bagi Festival Istiqlal 2018, yang direncanakan ''kick-off''-nya pada Februari 2018. Selebihnya, tentang Festival Istiqlal III itu raib, tak ada kabar lagi.<ref name="kompas1"/>
== Catatan kaki ==
{{reflist|group=note}}
== Referensi ==
Baris 39 ⟶ 40:
* {{cite book|last=Gade|first=Anna M.|title=Perfection Makes Practice: Learning, Emotion, and the Recited Quran in Indonesia|publisher=University of Hawaii Press|location=[[Honolulu]], [[Hawaii]]|year=2004|isbn=9780824825997|url=https://books.google.co.id/books/about/Perfection_Makes_Practice.html?id=obCJrflCCHIC&redir_esc=y}}
* {{cite book|last1=Nata|first1=Abuddin|last2=Asmuni|first2=Ahmad|last3=Raya|first3=Ahmad Thib|last4=Kusaeri|first4=Atjeng Achmad|last5=Azra|first5=Azyumardi|last6=Yatim|first6=Badri|last7=Sudradjat|first7=Djadjat|last8=Hasyim|first8=Husmiaty|last9=Shiddiq|first9=Muhammad Arfah|last10=Matola|first10=Muhammad Galib|last11=Suparta|first11=Muhammad|last12=Mukhtar|first12=Maksum|last13=Mulia|first13=Musdah|last14=Haroen|first14=Nasrun|last15=Wahid|first15=Ramli Abdul|last16=Jamrah|first16=Suryan A.|last17=Ranuwijaya|first17=Utang|last18=Ali|first18=Yunasril|last19=Bagil|first19=Zainal Abidin|year=2003|title=Suplemen Ensiklopedi Islam|publisher=Ichtiar Baru van Hoeve|location=Jakarta|volume=1 (A-K)|isbn=979-8276-76-0}}
* {{
* {{cite book|last=Rasmussen|first=Anne K.|url=https://books.google.co.id/books/about/Women_the_Recited_Qur_an_and_Islamic_Mus.html?id=59HZxqM5dCcC&redir_esc=y|title=Women, the Recited Qur'an, and Islamic Music in Indonesia|publisher=University of California Press|location=[[Oakland, California|Oakland]], [[California]]|year=2010|isbn=9780520255487}}
* {{cite book|last1=Willford|first1=Andrew Clinton|last2=George|first2=Kenneth M.|url=https://books.google.co.id/books/about/Spirited_Politics.html?id=8g6DhN5FdwMC&redir_esc=y|title=Spirited Politics: Religion and Public Life in Contemporary Southeast Asia|publisher=Southeast Asia Program Publication|location=|year=2005|isbn=9780877277378}}
* {{cite book|author=Yustiono|url=https://books.google.co.id/books/about/Islam_dan_kebudayaan_Indonesia.html?id=9UUxAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Islam dan Kebudayaan Indonesia: Dulu, Kini, dan Esok|publisher=Yayasan Festival Istiqlal|location=Jakarta|year=1993}}
|