Bahan bakar hayati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Roscoe x (bicara | kontrib)
Baris 31:
 
[[Bahan bakar ethanol]] merupakan biofuel paling umum di dunia, terutama [[bahan bakar ethanol di Brazil]]. [[Bahan bakar alkohol]] diproduksi dengan cara fermentasi gula yang dihasilkan dari [[gandum]], [[jagung]], [[sugar beet]], [[sugar cane]], [[molasses]] dan gula atau starch yang dapat dibuat [[minuman beralkohol]] (seperti [[kentang]] dan sisa [[buah]], dll). Produksi ethanol menggunakan digesti [[enzyme]] untuk menghasilkan gula dari starch, [[fermentasi]] gula, [[distilasi]] dan pengeringan. Proses ini membutuhkan banyak energi untuk pemanasan (seringkali menggunakan [[gas alam]]).
 
Produksi [[ethanol selulosik]] menggunakan [[tanaman non-pangan]] atau produk sisa yang tak bisa dikonsumsi, yang tidak mengakibatkan dampak pada siklus makanan.
 
Memproduksi [[ethanol]] dari [[selulosa]] merupakan langkah-tambahan yang sulit dan mahal dan masih menunggu penyelesaian masalah teknis. Ternak yang memakan rumput dan menggunakan proses digestif yang lamban untuk memecahnya menjadi [[glukosa]] (gula). Dalam laboratorium [[ethanol selulosik]], banyak proses eksperimental sedang dilakukan untuk melakukan hal yang sama, dan menggunakan cara tersebut untuk membuat bahan bakar ethanol.
 
Beberapa ilmuwan telah mengemukakan rasa prihatin terhadap percobaan [[teknik genetika]] [[DNA rekombinan]] yang mencoba untuk mengembangkan [[enzym] yang dapat memecah kayu lebih cepat dari alam, makhluk mikroskopik tersebut dapat tidak sengaja terlepas ke alam, tumbuh secara eksponensial, disebarkan oleh angin, dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan struktur seluruh [[tanaman]], yang dapat mengakhiri produksi [[oksigen]] yang dilepaskan oleh proses [[fotosintesis]] tumbuhan.
 
Ethanol dapat digunakan dalam mesin bensin sebagai pengganti [[bensin]]; ethanol dapat dicampur dengan bensin dengan persentase tertentu. Kebanyakan mesin bensin dapat beroperasi menggunakan campuran ethanol sampai 15% dengan bensin. Bensin dengan ethanol memiliki angka [[oktan]] yang lebih tinggi, yang berarti mesin dapat terbakar lebih panas dan lebih efisien.
 
[[Bahan bakar ethanol]] memiliki [[BTU]] yang lebih rendah, yang berarti memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk melakukan perjalan dengan jarak yang sama. Dalam mesin kompresi-tinggi, dibutuhkan bahan bakar dengan sedikit ethanol dan pembakaran lambat untuk mencegah [[pra-ignisi]] yang merusak (knocking).
 
Ethanol sangat [[korosif]] terhadap sistem pembakaran, selang dan gasket karet, [[aluminum]], dan [[ruang pembakaran]]. Oleh karena itu penggunaan bahan bakar yang mengandung alkohol ilegal bila digunakan pesawat. Untuk campuran ethanol konsentrasi tinggi atau 100%, mesin perlu dimodifikasi.
 
Ethanol yang meyebabkan korosif tidak dapat disalurkan melalui pipa bensin, oleh karena itu diperlukan truk tangki stainless-steel yang lebih mahal, meningkatkan konsumsi biaya dan energi yang dibutuhkan untuk mengantar ethanol ke konsumen.
 
Banyak produsen kendaraan sekarang ini memproduksi [[kendaraan bahan bakar fleksibel]], yang dapat beroperasi dengan kombinasi bioethanol dan bensin, sampai dengan 100% bioethanol.
 
Alkohol dapat bercampur dengan bensin dan air, jadi [[bahan bakar ethanol]] dapat tercampur setelah proses pembersihan dengan menyerap kelembaban dari atmosfer. Air dalam bahan bakar ethanol dapat mengurangi efisiensi, menyebabkan mesin susah dihidupkan, menyebabkan gangguan operasi, dan mengoksidasi aluminum (karat pada [[karburator]] dan komponen dari besi).
 
<!--
Even dry ethanol has roughly one-third lower energy content per unit of volume compared to gasoline, so larger / heavier fuel tanks are required to travel the same distance, or more fuel stops are required. With large current un-[[sustainable]], non-[[scalable]] subsidies, [[ethanol fuel]] still costs much more per unit of distance traveled than current high gasoline prices.<ref>{{cite web
| url= http://zfacts.com/p/436.html
| title= With only 2/3 the energy of gasoline, ethanol costs more per mile
|date= 27 Apr 2007 |publisher= zFacts.com
| accessdate= 2008-03-07 }} </ref>
 
[[Methanol]] is currently produced from [[natural gas]], a non-[[renewable]] [[fossil fuel]]. It can also be produced from [[biomass]] as biomethanol. The [[methanol economy]] is an interesting alternative to the [[hydrogen economy]], compared to today's hydrogen produced from [[natural gas]], but not [[hydrogen production]] directly from water and [[state-of-the-art]] clean [[solar thermal energy]] processes.<ref>[http://www.hydrogensolar.com/ Hydrogen Solar home<!-- Bot generated title -->]</ref>-->
 
===BioGas===
{{main|biogas}}
Biogas diproduksi dengna proses [[digesti anaerobik]] dari [[bahan organik]] oleh [[anaerobe]]. Biogas dapat diproduksi melalui bahan sisa yang dapat terurai atau menggunakan [[tanaman energi]] yang dimasukan ke dalam [[pencerna anaerobik]] untuk menambah gas yang dihasilkan. Hasil sampingan, [[digestate]], dapat digunakan sebagai bahan bakar bio atau pupuk.
 
Biogas mengandung [[methane]] dan dapat diperoleh dari digester anaerobik industri dan sistem [[pengelolaan biologi mekanik]]. Gas sampah adalah sejenis biogas yang tidak bersih yang diproduksi dalam [[tumpukan sampah]] melalui digesti anaerobik yang terjadi secara alami. Bila gas ini lepas ke atmosfer, gas ini merupakan [[gas rumah kaca]].
 
 
Oils and gases can be produced from various biological wastes:
 
* [[Thermal depolymerization]] of waste can extract methane and other oils similar to petroleum.
* [[GreenFuel Technologies Corporation]] developed a patented bioreactor system that uses nontoxic photosynthetic algae to take in smokestacks flue gases and produce biofuels such as biodiesel, biogas and a dry fuel comparable to coal.<ref> [http://www.greenfuelonline.com/ greenfuelonline.com] </ref>
 
=== Biofuel padat ===
Contohnya termasuk kayu, arang, dan [[manur]] kering.
 
=== Syngas ===
{{main|Gasifikasi}}
 
[[Syngas]] dihasilkan oleh kombinasi proses [[pyrolysis]], kombusi, dan [[gasifikasi]]. Bahan bakar bio dikonversi menjadi [[karbon monoksida]] dan energi melalui pyrolysis. Masukan oksigen terbatas diberikan untuk mendukung kombusi. Gasifikasi mengubah materi organik menjadi hidrogen dan karbon monoksida.
 
Campuran gas yang dihasilkan, syngas, adalah bahan bakar.
 
[[Kategori:Bahan bakar]]