Pertempuran Biak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kesalahan tahun.
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 20:
 
== Latar belakang ==
[[Berkas:Assault on Biak.jpg|thumbjmpl|leftkiri|250px|Serangan terhadap Biak, pasukan infantri bergerak maju, Mei 1944]]
Pulau [[Biak]] mendominasi jalan masuk ke [[Teluk Cendrawasih|Teluk Geelvink]], di dekat ujung barat Pulau [[Papua]]. Pulau tersebut dipertahankan oleh 11.000 pasukan Jepang di bawah komando [[Kolonel]] [[Kuzume Naoyuki]]. Karena ia tak menyukai doktrin penghancuran musuh di tepi perairan, ia memutuskan untuk membiarkan pihak Amerika mendarat ke pantai tanpa perlawanan, supaya mereka tanpa curiga melenggang masuk ke dalam perangkap yang telah ia persiapkan bagi mereka. Keputusan ini menyebabkan kawasan di sekitar lapangan udara yang vital di pulau tersebut diubah menjadi jaringan bawah tanah militer penuh gua dan kubu pertahanan, yang berisi infantri, senapan otomatis, artileri, regu-regu mortir, dan tank-tank ringan [[Tipe 95 Ha-Go]]. Naoyuki juga membekali posisi-posisi tersebut dengan amunisi, makanan dan minuman dalam jumlah berlimpah agar bisa bertahan selama berbulan-bulan. Di Biak, air minum tak tersedia dalam jumlah banyak, sehingga di sana hawa panas dan kelembapan akan mengakibatkan korban dalam jumlah yang hampir sama dengan peluru musuh.
 
Baris 27:
== Pertempuran ==
Resimen Infantri ke-162 dari Divisi ke-41 [[Angkatan Darat Amerika Serikat|AD AS]] mendarat di Biak pada 27 Mei 1944, dan, pada pukul 5.15 sore, berhasil mendaratkan 12.000 orang pasukan, dengan 12 [[tank]] [[Sherman]], 29 [[artileri lapangan]], 500 kendaraan dan 2400 ton suplai. Salah satu suplai tersebut adalah es krim, yang langsung dibagikan di hari pertama. Daratan pulau tersebut adalah karang yang keras, sehingga mesti diledakkan dengan dinamit supaya buldozer bisa bekerja di sana dengan lancar <ref> Bleakley hlm. 152, 157 </ref>
[[Berkas:Japanese type 95 1.jpg|250px|rightka|thumbjmpl|''Sebuah tank ringan Tipe 95 Ha-Go yang berhasil dirampas, kini didisplai di Amerika Serikat.'']]
 
Mereka bergerak masuk ke dalam pulau dengan penuh percaya diri dalam keyakinan hanya akan menghadapi perlawanan ringan, hingga mereka mencapai lapangan terbang yang vital itu. Kemudian, dari dataran sekitar dan tepian-tepian puncak perbukitan di atas, muncul badai peluru dan proyektil meriam yang membuat mereka berlindung tanpa bisa kemana-mana. Setelah malam tiba, barulah traktor-traktor amfibi berhasil mengeluarkan mereka dari jebakan tersebut. Pada hari berikutnya, mereka mencapai lapangan Mokmer, dengan sasaran lapangan Sorido. Pasukan Jepang tetap bertahan, dan menunda jatuhnya lapangan Mokmer selama sepuluh hari. <ref> Bleakley hlm. 153 </ref>
Baris 36:
 
Karena [[Laksamana]] Toyoda membutuhkan landasan-landasan di Biak untuk menyerang Armada Pasifik AS, ia melancarkan [[Operasi Kon]], upaya untuk menyelamatkan Biak. Sebuah serangan pada tanggal 8 Juni berhasil dibendung oleh kekuatan laut Amerika dan Australia. Serangan pertama pada tanggal 1 Juni dibatalkan ketika sebuah pesawat Jepang memberi laporan keliru yang menyatakan kehadiran sebuah kapal induk AS, dan serangan ketiga pada tanggal 13 Juni dialihkan ke utara, ke Laud Filipina untuk menyerang kapal-kapal induk Armada ke-5 AS; serangan ini mestinya mengikutsertakan kapal-kapal tempur super Jepang, Yamato dan Musashi. <ref> Bleakley hlm. 154 </ref>
[[Berkas:TankshermanM4.jpg|250px|leftkiri|thumbjmpl|''Sebuah tank M4 Sherman.'']]
Pasukan Amerika berhasil menembus pertahanan Jepang pada tanggal 22 Juni, di mana daerah pesisir dari Bosnik hingga Sorido berhasil direbut, termasuk tiga lapangan terbang di Sorido (4500 kaki), Borokoe (4500 kaki), dan Mokmer (8000 kaki). Masih tersisa sekitar 3.000 pasukan Jepang yang mencoba menggalang serangan balik penghabisan hingga 17 Agustus. <ref> Bleakley pp 149-159 </ref> Bleakley mengenang bahwa dalam sebuah gubuk bambu berisi peralatan rekreasi Jepang, semacam [[PX]] atau toko khusus militer yang memuat "lusinan pasang sepatu skating" – "di sebuah pulau antah berantah di khatulistiwa!". Selama beberapa waktu ia menyimpan sepasang sebagai suvenir, dan berkata bahwa para prajurit Jepang diberitahu kalau mereka berada di sebuah pulau lepas pantai [[San Francisco]], dan tak lama lagi akan menginvasi Amerika. Ia berada bersama Unit Nirkabel ke-1 RAAF, satu-satunya kesatuan Australia di pulau tersebut. <ref> Bleakley pp 166 </ref>